Bola.com, Jakarta - Klub Liga Inggris, Arsenal, mengubah jabatan Mikel Arteta yang sedianya pelatih kepala menjadi manajer tim utama. Ini dilakukan dalam rangka perombakan manajemen tim menyusul pengaruh apik Arteta bersama The Gunners..
Mikel Arteta diangkat sebagai pelatih kepala Arsenal pada Desember. Sempat diragukan bakal lama menduduki posisi tersebut, mantan pemain Everton itu malah memberikan dampak positif.
Pandemi virus corona memaksa Arsenal merampingkan jajaran stafnya. Sebanyak 55 staf non-teknis dikurangi, lalu disusul dengan perginya head of football Raul Sanllehi, termasuk beberapa pemandu bakat (scouts).
Arsenal lantas mengangkat Vinai Venkatesham sebagai Chief Executive tim. Vinai yang sebelumnya menjabat sebagai Managing Director kini memikul tanggung jawab mengawasi kinerka tiga orang sekaligus, yakni Mikel Arteta, Edu (Direktur Olahraga), dan Per Mertesacker (Manajer Akademi Klub).
Vinai Venkatesham mengatakan, pengangkatan Mikel Arteta sebagai manajer Arsenal dilakukan karena kemampuannya memberikan dampak positif di tubuh tim secara umum. Padahal, menurutnya, The Gunners mengalami periode terberat dalam 134 tahun sejarah perjalanan tim.
"Mikel Arteta datang ketika Arsenal sedang mengalami periode terburuk dalam 134 tahun sejarah tim. Jadi, kalau ditanya siapa orang paling kuat saat ini atas semua yang telah dicapai setidaknya sejak Desember tahun lalu, jangan sebut saya, sebutlah Mikel Arteta," kata Vinai Venkatesham.
"Selama periode tersebut, Mikel Arteta mampu mengangkat semangat juang suporter, staf, pemain, dan membawa Arsenal menjuarai Piala FA serta Community Shield," ujarnya lagi.
Video
Lebih Cocok Berperan sebagai Manajer
Alih-alih hanya mengurusi seputar teknis tim senior, tugas seorang manajer lebih kompleks dan menyeluruh, termasuk mengawasi perkembangan pemain-pemain akademi. Vinai Venkatesham melijat, Mikel Arteta sanggup menjalanankan peran tersebut.
"Saya sangat menyukai bagaimana Mikel Arteta membaca situasi di internal tim. Makanya dia lebih cocok sebagai manajer daripada pelatih kepala," kata Vinai Venkatesham menambahkan.
Satu contoh riil Mikel Arteta mampu menjalankan tugas seorang manajer adalah ketika ia berhasil meyakinkan seluruh pemain agar bersedia mendapatkan potongan gaji sebesar 12,5 persen selama 12 bulan ke depan.
Sumber: ESPN