Shopee Liga 1: Ini Alasan Arema Duetkan Hanif Sjahbandi dan Bagas Adi Nugroho di Lini Belakang

oleh Iwan Setiawan diperbarui 18 Sep 2020, 01:38 WIB
Dendi Santoso dan Hanif Sjahbandi dalam sesi latihan Arema FC sebelum pandemi virus corona COVID-19 membuat semua aktivitas tim berhenti. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC tengah serius menyiapkan duet stopper baru untuk lanjutan Shopee Liga 1 2020 Oktober mendatang, yakni Bagas Adi Nugroho dan Hanif Sjahbandi. Dua pemain itu selalu dipasang sejak menit awal dalam dua uji coba terakhir, termasuk ketika menghadai PS Kaki Mas dan PON Jatim.

Khusus Hanif Sjahbandi, ini sebenarnya bukan posisi aslinya karena dia merupakan gelandang bertahan, namun tim pelatih melihat Hanif punya kemampuan untuk jadi stopper. Apalagi sekarang Arema butuh pemain belakang yang punya postur ideal.

Advertisement

Bek asal Uruguay, Matias Malvino, sampai sekarang belum kembali ke Indonesia. Hanif juga dinilai sudah cocok dengan Bagas karena keduanya berteman baik sejak di timnas kelompok usia.

"Kami siapkan dua pemain itu dibelakang. Karena mereka sudah cukup kompak dan bukan kali pertama jadi partner di belakang," kata asisten pelatih Arema, Charis Yulianto.

Sebenarnya Arema masih punya pemain lain berposisi asli sebagai stoper. Yakni Gitra Yuda Furton dan Nurdiansyah. Selain itu ada bek muda asal Brasil, Hugo Guilherme Grillo yang diproyeksikan jadi warga negara Indonesia lewat jalur naturalisasi. Namun Hugo masih menunggu pendaftaran pemain dibuka.

"Tanpa mengesampingkan kualitas pemain belakang Arema FC lainnya, sementara ini mereka (Hanif dan Bagas) cocok," tegasnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Pengorbanan

Hanif Sjahbandi saat jadi stoper dalam ujicoba lawan PON Jatim. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sejak gabung Arema musim 2017 silam, Hanif mulai dijajal jadi stopper sejak tahun 2018 silam hingga musim lalu. Waktu itu Singo Edan mengalami krisis stopper

Hanif jadi solusi ketika stopper utama cedera atau akumulasi kartu. Hanif sendiri tidak menjadikan perubahan posisi ini masalah besar. Karena dia pernah menjalaninya sejak di Timnas Indonesia U-19 sehingga Hanif tidak banyak melakukan adaptasi lagi.

Namun menempatkan Hanif jadi stopper sebenarnya sebuah pengorbanan. Karena dia lebih maksimal saat tampil sebagai gelandang bertahan. Hanya saja Arema sekarang sudah punya stok lini tengah cukup banyak. Seperti Hendro Siswanto, Dave Mustaine hingga Jayus Hariono.

Berita Terkait