Bola.com, Malang - Arema FC sudah merampungkan tiga pertandingan uji coba jelang diputarnya kembali Shopee Liga 1 2020. Dalam ujicoba terakhir melawan PON Jatim (10/9/2020), pelatih lawan Rudy Keltjes melihat masih ada celah di lini belakang Arema.
Rudy Keltjes menilai lini belakang Arema FC masih kurang dalam hal ketenangan. Meskipun begitu, pada laga tersebut Arema tidak kebobolan dan menang 2-0.
Asisten pelatih Arema, Kuncoro, tidak setuju lini belakang timnya dianggap jadi titik lemah. Menurutnya, Singo Edan mulai bisa menerapkan sistem pertahanan yang lebih rapi.
“Saya pikir tidak ada masalah dengan sistem pertahanan. Pemain sudah bisa menerapkan pressing seperti yang dilakukan dalam latihan,” jelas Kuncoro.
Dia juga tidak setuju sektor pertahanan Arema dianggap bermasalah sejak musim lalu. Apalagi jika disinggung dengan jumlah kebobolan Arema yang jadi terbanyak kedua setelah Badak Lampung, yakni 62 gol.
“Kami tahu musim lalu jadi nomor dua kemasukan terbanyak. Tapi dilihat juga berapa gol yang dicetak. Arema FC jadi tim terbanyak yang mencetak gol (59 gol). Itu karena semua pemain fokus membantu penyerangan. Jadi imbasnya banyak kemasukan. Pertahanan kami bisa disebut jelek kalau kemasukan banyak, tapi cetak gol hanya sedikit,” jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Merasa Bertanggung Jawab
Musim ini, Kuncoro meyakini ada perbaikan yang dilakukan anak buahnya. Meskipun dari 3 pertandingan awal, Arema sudah kemasukan 4 gol.
“Khusus kompetisi sekarang masih awal. Belum bisa dinilai. Tapi saya yakin anak-anak berusaha lebih baik,” sambungnya.
Komposisi lini belakang Arema sebenarnya belum komplit. Bek asal Uruguay, Matias Malvino, belum kembali ke Indonesia. Arema hanya mengandalkan Hanif Sjahbandi dan berposisi sebagai gelandang bertahan jadi duet Bagas Adi Nugroho sebagai stoper utama.
Sementara di sektor bek kiri, Ahmad Alfarizi, tetap jadi andalan. Untuk bek kanan, anak muda pinjaman Borneo FC, Miftahul Ikhsan mulai dapat kesempatan di tim utama. “Mereka sudah berusaha keras dalam latihan saat ini. Semoga hasilnya bisa terlihat dalam kompetisi nanti,” tegasnya.
Kuncoro merupakan pemain belakang semasa aktif jadi pemain. Dia merupakan pemain yang ditakuti lawan. Julukannya sebagai tukang jagal, lantaran sering melakukan pelanggaran keras untuk menghentikan lawannya. Dia merasa bertanggung jawab ketika sektor pertahanan Arema sekarang disorot media.