Mengenal Franco Morbidelli, Murid Tertua Valentino Rossi dan Pernah Menggantikan Doni Tata Pradita di Moto2

oleh Hendry Wibowo diperbarui 15 Sep 2020, 14:22 WIB
Pembalap Petronas Yamaha, Franco Morbidelli, melakukan selebrasi di atas podium usai menjuarai MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2020). Morbidelli menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 42 menit 02,272 detik. (AP/Antonio Calanni)

Bola.com, Misano - Franco Morbidelli jadi pembalap keempat di MotoGP 2020 yang bisa merasakan kemenangan perdana pada kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor saat finis pertama balapan MotoGP San Marino.

Franco Morbidelli mengikuti jejak Fabio Quartararo, Brad Binder sampai Miguel Oliveira. Morbidelli sendiri merupakan anggota akademi balap milik Valentino Rossi: VR46 Academy.

Advertisement

Dia berstatus pembalap VR46 Academy pertama yang berhasil terjun ke MotoGP dan punya usia paling tua (25 tahun) dibandingkan anggota akademi lainnya.

Seperti kebanyakan pembalap lain, tentu perjuangan pria kelahiran Roma, Italia ini begitu panjang sebelum akhirnya mentas di ajang MotoGP.

Morbidelli merupakan juara Superstock 600 pada tahun 2013. Di musim ini, ia sudah mengikuti tiga balapan Moto2 dengan memakai fasilitas wildcard di Misano, Motegi dan Valencia.

Pada tahun inilah, sosok Franco Morbidelli sempat menggantikan pembalap Indonesia, Doni Tata Pradita yang sedang mentas di kelas Moto2.

Kala itu tim tempat Doni Tata bernaung, Gresini mengutus Franco Morbidelli untuk menggantikan pembalap asal Yogyakarta itu untuk balapan di Misano.

"Saat itu Morbidelli hanya finis ke-20. Dia belum terlihat sebagai pembalap yang kompetitif," kata Doni Tata pada sebuah wawancara dengan Bola.com.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Juara Dunia Moto2 2017

Pembalap Petronas Yamaha, Franco Morbidelli, melakukan selebrasi dengan mengibarkan bendera Italia usai menjuarai MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2020). Morbidelli menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 42 menit 02,272 detik. (AP/Antonio Calanni)

Namun dimulai dari Moto2 2013 itulah, karier Franco Morbidelli perlahan mulai meroket. Puncaknya bersama Marc VDS, ia menjadi juara dunia Moto2 2017.

Pada musim tersebut, ia merasakan delapan kemenangan, 12 podium, dan enam pole position. Dia mengalahkan Tom Luthi yang kala itu hanya mengemas 243 poin.

Alhasil Morbidelli butuh lima tahun dari Superstock 600 kemudian juara dunia Moto2 dan muaranya naik kelas ke MotoGP pada musim 2017 bersama Marc VDS.

MotoGP 2017, pembalap yang menyukai tim sepak bola AS Roma ini menyabet titel Rookie of The Year dengan raihan terbaik posisi delapan MotoGP Australia.

Tapi baru pada musim 2019, nama Morbidelli mulai diperhitungkan banyak rival. Adalah saat dirinya direkrut Petronas Yamaha SRT. Kini ia semakin ditakuti lawan setelah meraih kemenangan perdana di MotoGP San Marino.

"Saya sangat senang saat ini dan saya akan terus merasakannya 24-48 jam ke depan. Saya haya ingin ucapkan terima kasih untuk semua orang yang berjasa dalam karier saya," Morbidelli menuturkan.

Dengan balapan seri ketujuh kembali berlangsung di Misano, akhir pekan ini, nama Franco Morbidelli kembali masuk deretan favorit untuk meraih kemenangan.

 

Sumber: MotoGP