Barisan 10 Tukang Jagal Lini Belakang Terbaik Dunia di Abad 21: Seberapa Sangar Sergio Ramos, John Terry, hingga Fabio Cannavaro?

oleh Ario Yosia diperbarui 15 Sep 2020, 08:50 WIB
John Terry, Fabio Cannavaro dan Carles Puyol. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta Dalam dunia sepak bola, penyerang jadi sosok pemain paling populer dan banjir pujian. Mereka kerap diagung-agungkan saat tim yang dibelanya meraih kesuksesan. Gelar penghargaan bergengsi selalu saja mampir ke mereka. Contohnya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang 10 tahun terakhir bergantian memenangi Ballon D'or.

Banyak orang melupakan sosok pemain bertahan. Padahal, peran mereka amat krusial bagi timnya, tak kalah besar dibanding para striker.

Advertisement

Bertahan adalah seni. Dari tekel yang keras hingga intersepsi yang tepat waktu, ini bukanlah tugas yang mudah. Meskipun lebih sulit untuk menilai bek, karena tidak seperti penyerang, tidak ada metrik langsung seperti gol dan assist untuk memastikan kinerja pemain.

Meskipun ada beberapa bek berkelas dari masa ke masa yang menantang monopoli populariter penyerang (Franz Beckenbauer, Paolo Maldini, Fabio Cannavaro, Sergio Ramos), tidak ada bek yang benar-benar berhasil merebut penghargaan menjadi pemain terbaik di dunia.

Berikut deretan 10 bek terhebat abad ke-21. Penampilan mereka di lapangan hijau sangat disegani. Bahkan beberapa di antara pemain bertahan ini berkarier panjang dengan reputasi mentereng, jauh meninggalkan para penyerang.

Video

2 dari 11 halaman

Ashley Cole

Ashley Cole bermain di Arsenal tahun 1998-2006 sebelum pindah ke Chelsea. Bersama Chelsea, Cole meraih gelar Liga Inggris, 4 kali Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa. (AFP/Patrik Stollarz)

Dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu bek kiri terbaik yang pernah dada, sosok Ashley Cole menikmati karier yang baik dengan klub dan negaranya.

Produk asli Akademi Arsenal satu ini membuat lebih dari 200 penampilan di semua kompetisi untuk The Gunners, juga memainkan peran penting di musim Invincibles mereka. Namun, secara kontroversial ia pindah ke Chelsea. Siapa sangka di klub baru ia meninggalkan warisannya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada.

Pemain internasional Inggris itu memenangkan segalanya bersama Chelsea, menambah tujuh trofi yang dimenangkannya bersama Arsenal. Bek solid yang luar biasa dalam serangan, pemain berusia 39 tahun itu pernah bermain bersama Roma, LA Galaxy, dan Derby County sebelum pensiun pada 2019.

3 dari 11 halaman

Giorgio Chiellini

Kapten dan bek Juventus Giorgio Chiellini merayakan golnya ke gawang Parma dengan rekan setimnya, Cristiano Ronaldo. Laga pekan pertama Liga Italia itu dimenangkan Juventus 1-0, Sabtu (24/8/2019). (AP Photo/Antonio Calanni)

Kapten Juventus dan Timnas Italia, Giorgio Chiellini pelan namun pasti telah mengukir namanya sebagai salah satu bek tengah terbaik di generasinya.

Di era di mana para pemain bertahan dituntut untuk tampil elegan dan terampil dengan bola, Chiellini bermain dengan style tradisional. Bek tengah satu ini terkenal karena agresi dan fisiknya, ia ini menggabungkan kecerdasan dengan keberanian.

Giorgio Chiellini seorang pengumpan jarak jauh yang oke dari belakang. Pemain berusia 36 tahun ini  sosok yang diandalkan untuk memenangi duel satu lawan satu. Ia amat kuat menghalau pertempuran di udara. Dengan kedewasaan dan kepemimpinannya yang membuatnya diberi ban kapten untuk klub dan negara.

4 dari 11 halaman

Dani Alves

Dani Alves (Photo by QUIQUE GARCIA / AFP)

Ketika Barcelona menghabiskan 35 juta euro untuk menggaet Dani Alves pada tahun 2008, banyak orang mempertanyakan. Benarkah ia sebebat itu sehingga layak dihargai mahal? Waktu menjawabnya.

Sang bek kanan telah menjadi bagian integral dari tim Sevilla yang bagus, tetapi ia mencapai level lain di bawah bimbingan Pep Guardiola di Barcelona. Bek sayap yang sangat kreatif dan menyerang, pemain internasional Brasil itu membentuk kemitraan yang menarik di sisi kanan dengan Lionel Messi, menyebabkan kerusakan pada pertahanan lawan.

Bek kanan yang dinamis dengan energi yang baik dan kecerdasan pertandingan, Alves membuat hampir 400 penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona, memenangkan banyak trofi. Pemain berusia 37 tahun itu kemudian pindah ke Juventus dan Paris Saint-Germain dan sekarang bermain untuk Sao Paulo di Brasil.

5 dari 11 halaman

Rio Ferdinand

Rio Ferdinand mulai dipanggil masuk Timnas Inggris pada Piala Dunia 1998, namun ia baru bisa menjalani debut nya pada 1999. EPA/Sergey Dolzhenko)

Manchester United membayar mahar 46 juta euro ke Leeds United untuk mendapatkan Rio Ferdinand pada tahun 2002. Ia ditasbihkan menjadi bek termahal di dunia pada saat itu.

Penampilan Ferdinand untuk Manchester United memastikan bahwa harganya pantas. Dianggap sebagai bek tengah yang kuat dalam penguasaan bola, distribusi dan ketenangan pemain internasional Inggris itu mendapat pujian. Postur atletisnya mempermudah kerjanya sebagai palang pintu lini belakang yang kukuh. 

Ferdinand membuat lebih dari 450 penampilan di semua kompetisi untuk Manchester United, membentuk kemitraan yang sangat baik dengan Nemanja Vidic. Dia meninggalkan klub pada 2014, pindah ke Queens Park Rangers. Dia pensiun pada 2015 dan saat ini menjadi komentator sepak bola di stasiun televisi.

6 dari 11 halaman

John Terry

John Terry (AFP/Justin Tallis)

John Terry dipandang oleh banyak kritikus sebagai bek Inggris terhebat sepanjang masa, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya.

Produk akademi Chelsea satu ini membuat lebih dari 700 penampilan di semua kompetisi untuk klub kesayangannya, menjadi kapten dalam prosesnya. Seorang pemain yang kuat dan agresif, cepat dan dominan di udara, dengan kemampuan kepemimpinannya yang sangat dipuji oleh banyak orang.

Terry dinobatkan sebagai Pemain Belakang Terbaik UEFA sebanyak tiga kali dan termasuk dalam FIFPRO World XI selama lima musim berturut-turut. Dia menghabiskan satu musim bersama Aston Villa setelah meninggalkan Chelsea, sebelum pensiun pada 2018. Pemain berusia 39 tahun itu saat ini menjadi bagian dari tim pelatih di Aston Villa.

7 dari 11 halaman

Paolo Maldini

Paolo Maldini memulai kiprah sepak bola dari akademi AC Milan pada 1978-1985. Ia menghabiskan karier sepak bolanya bersama AC Milan dari periode 1984-2019. (AFP/Emilio Andreoli)

Bisa dibilang bek terhebat yang pernah memainkan permainan sepak bola, Paolo Maldini menempati urutan kelima dalam daftar ini karena ia hanya menghabiskan tahun-tahun senja karirnya di abad ke-21.

Seorang pria yang bermain satu klub, sosok Maldini menghabiskan seluruh karier bermainnya dengan AC Milan, membuat lebih dari 900 penampilan di semua kompetisi sejak debutnya pada tahun 1984.

Terlepas dari umur panjangnya yang menakjubkan di level atas, Maldini adalah seorang bek yang cerdik. Sebagai bek sayap, atletis dan staminanya menonjol, sementara sebagai bek tengah, keuletan dan kedewasaannya memainkan peran penting.

Pemain internasional Italia itu memenangkan 25 gelar bersama klub kesayangannya, termasuk lima gelar Liga Champions dan tujuh gelar Serie A. Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik AC Milan.

8 dari 11 halaman

Philipp Lahm

Philipp Lahm, kapten Timnas Jerman ini memutuskan pensiun setelah menjuarai Piala Dunia 2014 saat berusia 31 tahun. Lahm telah bermain dalam 113 pertandingan Timnas Jerman dan saat ini masih bermain untuk Bayern Munchen. (AFP/Fabrice Coffrini)

Philipp Lahm mungkin belum tentu memiliki kualitas bintang seperti yang dimiliki banyak nama lain dalam daftar ini, tetapi tidak dapat disangkal dampak dan efektivitasnya sebagai pemain.

Lahm menghabiskan seluruh karier bermainnya dengan Bayern Munchen (sempat dipinjamkan sebentar ke Stuttgart). Sang bek kanan terkenal karena kecerdasan, keterampilan teknis, dan kemampuan kepemimpinannya.

Lahm menjadi kapten Bayern Munchen dan Timnas Jerman, membawa mereka meraih kesuksesan Piala Dunia pada 2014.

Kedatangan Guardiola di Bayern Munchen membuat pemain berusia 36 tahun itu dimanfaatkan sebagai gelandang, di mana ia unggul karena kecerdasan dan disiplin posisi. Dia memenangkan setiap penghargaan besar bersama Bavarian, pensiun pada 2017 setelah membuat lebih dari 500 penampilan di semua kompetisi untuk klub tersebut.

9 dari 11 halaman

Carles Puyol

Carles Puyol saat menjuarai Liga Champions bersama Barcelona pada musim 2008-2009. Tahun ini, Puyol akan menyambangi Indonesia untuk memeriahkan tur Piala Liga Champions pada Maret 2019. (AFP/Lluis Gene)

Dengan gaya rambut shaggy, Carles Puyol menjalani kariernya yang sensasional di Barcelona dan Timnas Spanyol. Ia adalah salah satu bek terbaik di generasinya.

Produk akademi La Masia yang terkenal, Puyol melakukan debutnya untuk Barcelona pada tahun 1999, membuat hampir 600 penampilan di semua kompetisi untuk klub tersebut. Bek tengah dominan yang ulet dan agresif, pemain internasional Spanyol itu dengan cepat menjadi pemimpin di ruang ganti dan diangkat sebagai kapten klub pada 2004.

Kedatangan Gerard Pique mengindikasikan bahwa Barcelona telah menemukan penerus takhta Puyol, dengan bek veteran tersebut membimbing pemain baru tersebut. Pemain berusia 42 tahun itu pensiun pada 2014, setelah memenangkan setiap trofi mayor bersama Barcelona dan Spanyol.

10 dari 11 halaman

Sergio Ramos

Striker Barcelona, Lionel Messi, bersitegang dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos, pada laga La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (2/3). Real Madrid takluk 0-1 dari Barcelona. (AP/Manu Fernandez)

Sergio Ramos mungkin bukan pesepak bola favorit semua orang. Gayanya yang meledak-ledak dan tempramental seringkali tak disukai. Namun tak dapat disangkal bahwa kapten Real Madrid itu adalah salah satu bek terbaik sepanjang masa.

Mengawali karier di Sevilla sebagai bek kanan, Ramos menjadi bek tengah setelah pindah ke Real Madrid. Ia bek yang sangat kuat secara fisik dan teknik, cepat, dan jago memegang bola. Seorang pemimpin yang kharismatik, pemain internasional Spanyol adalah kapten klub dan negara saat ini.

Pemain berusia 34 tahun itu masih kuat dan sejauh ini telah membuat 650 penampilan di semua kompetisi untuk Los Blancos, mencetak 97 gol yang mencengangkan.

11 dari 11 halaman

Fabio Cannavaro

Kasus Calciopoli membuat Fabio Cannavaro meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Real Madrid. Namun selang tiga tahun kemudian kembali ke Turin dengan status bebas transfer. (Photo by BRU GARCIA / AFP)

Satu-satunya bek yang memenangkan Ballon d'Or abad ini, figur Fabio Cannavaro dianggap sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa.

Memulai kariernya bersama Napoli, Cannavaro mencuri perhatian di level klub saat membela Parma. Ia membuat hampir 300 penampilan di semua kompetisi untuk klub.

Namun, penampilannya bersama tim nasional Italia bisa dibilang sebagai yang terbaik, saat ia menjadi kapten tim nasional untuk meraih kemenangan di Piala Dunia 2006 dan memenangkan gelar Pemain Terbaik dalam prosesnya.

Cannavaro kemudian dianugerahi Ballon d'Or.  Ia juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA 2006.

Di level klub, ia bermain untuk klub-klub seperti Juventus, Real Madrid dan Al-Ahli, sebelum pensiun pada 2011. Ia saat ini adalah manajer Guangzhou Evergrande, juga melatih klub-klub macam Al-Nassr dan Tianjin Quanjian.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait