Bola.com, Jakarta - Nafsu PSSI untuk melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 menimbulkan masalah baru. Dalam sebulan terakhir, terjadi fenomena pemain atau pelatih yang memilih mundur dan meninggalkan klub.
Sejak awal memutuskan untuk melanjutkan kompetisi pada Juli 2020, PSSI sebenarnya sudah banyak ditentang. Bahkan, oleh klub peserta Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.
Namun, PSSI bersikeras untuk tetap melanjutkan kompetisi meski pandemi belum tahu kapan berakhir. Status tuan rumah dan harga diri bangsa menjadi dasar utama PSSI bersikeras melanjutkan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Padahal, situasi yang ada di Indonesia saat ini masih jauh dari kata aman. Sampai Senin (14/9/2020), kasus positif di Indonesia telah menembus 222 ribuan dengan jumlah kasus yang meningkat setiap harinya.
Teranyar, pemain Persik Kediri, Andri Ibo, dinyatakan positif COVID-19 pada Minggu (13/9/2020). Data dan kasus tersebut menjadi bukti memang keinginan besar milik PSSI untuk melanjutkan kompetisi sebaiknya ditinjau ulang.
Keputusan untuk menggelar laga secara tertutup hingga meniadakan sistem degradasi khusus musim ini bukan solusi. Selain mengurangi nilai kompetitif, situasi itu juga sama sekali tak menguntungkan klub.
Secara finansial, klub peserta Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 tentu sudah dihantui kerugian. Pemasukan dari sektor tiket pertandingan dipastikan hilang.
Situasi ini sudah lebih dulu dialami klub mapan asal Jerman, Borussia Dortmund. Pada Agustus 2020, Dortmund mengumumkan kerugian sampai 45 juta euro (Rp795 miliar) karena pandemi COVID-19 dan mayoritas berasal dari kehilangan pemasukan tiket pertandingan.
Tak sekadar kerugian dari sektor pemasukan tiket pertandingan, klub Shopee Liga 1 2020 juga sudah mengalami mimpi buruk ditinggal pemain dan pelatih. Penyebab mundurnya sejumlah nama beragam, mulai dari ekonomi hingga keluarga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tak Sepakat
Kondisi finansial klub Shopee Liga 1 2020 yang tidak stabil karena pandemi COVID-19 membuat langkah negosiasi ulang dengan pemain dan pelatih harus diambil. Hal inilah dilakukan agar klub masih bisa tampil gemilang dengan segala keterbatasan yang ada.
Namun, langkah itu malah menjadi fenomena baru yang terjadi di sepak bola Indonesia. Beberapa pemain asing memiliki untuk mundur karena tak mencapai kata sepakat soal renegosiasi kontrak.
Sampai Senin (14/9/2020), sebanyak 11 pemain memilih mundur dari klub Liga 1 2020. Mayoritas terbentur renegosiasi kontrak yang tak mencapai kata sepakat.
Pemotongan gaji menjadi dasar utama para pemain asing untuk angkat kaki dari Indonesia. Klub tentu tak bisa berbuat banyak karena dari segi finansial yang terbatas mereka tak bisa memaksakan untuk memberikan gaji besar kepada pemain.
Arema FC, Persipura Jayapura, dan Persik Kediri yang sampai saat ini paling menderita. Ketiganya harus kehilangan masing-masing dua pemain asing yang memilih mundur.
Selain itu, ada pula pemain yang belum menentukan sikap karena khawatir bermain di masa pandemi COVID-19. Contohnya adalah Greg Nwokolo yang belum bergabung dengan Madura United.
"Itu hak dia untuk tidak bermain sepak bola lagi yang disebutnya sangat beresiko. Masa kami mau memaksakan? Kan tidak mungkin," tegas Direktur Madura United, Haruna Soemitro.
Tak hanya itu, ada pula pelatih asing yang memilih mundur jelang perhelatan Shopee Liga 1 2020. Contohnya adalah kasus Sergio Farias yang mundur dari Persija Jakarta karena faktor keluarga. Sergio Farias memilih pulang kampung ke Brasil karena anaknya dinyatakan positif COVID-19.
"Kami cukup terpukul dengan kabar ini. Target tinggi telah disepakati manajemen dan Farias, tapi kondisi ini jelas di luar dugaan semua pihak. Atas nama Persija, kami memahami dan mengucapkan doa agar Farias tetap tegar, serta semoga putranya kembali sehat,"kata Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca.
Selain itu, ada pula pelatih asing yang memilih mundur karena tak sepakat dengan proses negosiasi ulang kontrak. Contohnya adalah Edson Tavares dari Borneo FC dan Mario Gomez dari Arema FC.
Namun, Mario Gomez memilih melanjutkan karier di Indonesia dengan mengisi posisi Edson Tavares di Borneo FC. Adapun Arema saat ini belum menunjuk sosok pelatih baru sebagai pengganti Gomez.
Dihantui Banyak Masalah
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi menjadwalkan Shopee Liga 1 2020 digelar mulai 1 Oktober 2020 - 29 Februari 2021. Dalam lima bulan tersebut, masing-masing klub dihadapkan pada jadwal padat berupa masing-masing 31 pertandingan.
Artinya, dalam sebulan klub bisa memainkan enam hingga tujuh pertandingan. Selain itu, klub diwajibkan menggunakan transportasi darat saat melakoni laga tandang.
Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyebut penggunaan pesawat berpotensi menimbulkan masalah baru dalam penerapan protokol kesehatan.
"Memang benar ada klub yang protes. Pastinya sekian puluh pertandingan tentu memakan waktu yang panjang dalam perjalanan. Proses recovery-nya juga harus lebih panjang. Akan tetapi, transportasi darat yang paling memadai dari segi protokol kesehatan dan jadwal," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Itu yang kami harapkan kepada klub. Kami melihat transportasi udara belum stabil karena bisa saja pesawat tujuan kota tertentu nanti tidak ada penerbangan. Ini akan memengaruhi jadwal," tegas Akhmad Hadian Lukita.
Aturan-aturan tersebut tentu saja berpeluang menimbulkan masalah kelelahan dan cedera pemain. Meskipun banyak klub yang melakukan protes, namun PT LIB berdalih hal itu merupakan keputusan yang terbaik.
PT LIB saat ini juga belum mengeluarkan standar protokol kesehatan yang baku. Masih banyak pertanyaan bagaimana nasib kompetisi jika ada pemain atau tim yang dinyatakan positif COVID-19 di tengah-tengah pertandingan.
Apalagi sampai saat ini angka penyebaran COVID-19 di Jawa terbilang masih tinggi. Tempat di mana PT LIB memusatkan kompetisi Shopee Liga 1 2020.
Hal-hal tersebut menjadi faktor yang bisa membuat kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan di tengah jalan. Apalagi mayoritas daerah yang menjadi markas dari klub-klub peserta masih menunjukkan angka penyebaran yang mengkhawatirkan.
Daftar Pemain dan Pelatih
Daftar Pemain yang Hengkang dari Klub Shopee Liga 1 2020
1. Arema FC: Jonathan Bauman, Oh In-kyun
2. Barito Putera: Yashir Islame
3. Madura United: Emmanuel Oti
4. Persela Lamongan: Rafinha
5. Persik Kediri: Ante Bakmaz, Nikola Asceric
6. Persipura Jayapura: Sylvano Comvalius, Arthur Cunha
7. Persita Tangerang: Mateo Bustos
8. Tira Persikabo: Patteri Pennanen
Daftar Pelatih yang Hengkang dari Klub Shopee Liga 1 2020
1. Mario Gomez dari Arema FC
2. Edson Tavares dari Borneo FC
3. Sergio Farias dari Persija Jakarta
*Mario Gomez langsung gabung Borneo FC, posisi pelatih Arema FC masih kosong, Persija Jakarta menunjuk pelatih lokal
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan