Bola.com, Jakarta - Sepanjang sejarahnya Serie A Italia banyak melahirkan gelandang-gelandang hebat. Marco Tardelli, Roberto Donadoni, Zinedine Zidane, Franceso Totti, Andrea Pirlo, adalah deretan penggerak motor permainan dari lini kedua terbaik yang pernah berkiprah di kompetisi elite Negeri Pizza.
Kehadiran mereka amat menghibur. Berbekal skill individu menawan, para gelandang mempertontonkan kebolehan mereka menyodorkan umpan terukur, mengatur tempo permainan, serta kemampuan memecah kebuntuan yang amat menawan.
Musim lalu Juventus menjadi juara kompetisi dengan cara yang tak mudah. Sepanjang musim mereka kerap direpotkan Inter Milan, Atalanta, serta Lazio. Hal yang jarang terjadi sepanjang satu dekade terakhir, di mana Si Nyonya Tua terlihat amat dominan. Laju mereka sebagai kampiun tak terbendung.
Kiprah menawan Atalanta dan Lazio sebagai tim kuda hitam dipengaruhi kehadiran gelandang-gelandang berkualitas jempolan. Mereka menjelma menjadi maestro lini tengah mengikuti jejak pendahulunya yang terkenal.
Berikut ini deretan lima gelandang terbaik yang bermain di Serie A saat ini versi situs Sportskeeda. Apa kelebihan mereka sehingga aksinya layak mendapat jempol?
Video
Marcelo Brozovic
Nama Marcelo Brozovic belakangan ini jadi perbincangan hangat di bursa transfer. Gelandang Inter Milan ini dikaitkan kepindahan dengan sejumlah klub lain.
Inter berniat melego sang pemain karena butuh injeksi dana segar untuk membiayai transfer N'Golo Kante dari Chelsea.
Brozovic, bagaimanapun, adalah salah satu gelandang paling konsisten di Serie A musim lalu. Gelandang serba guna menyelesaikan 1.869 operan, terbanyak kedua di liga. Ia juga mencetak tiga gol dan lima assist.
Dengan kemampuannya sebagai playmaker bergaya regista dan gelandang box-to-box yang lebih fisik, Brozovic adalah aset berharga bagi pelatih mana pun.
Gelandang Kroasia, yang bernilai pasar 45 juta euro, adalah bagian penting Inter Milan saat timnya jadi rival sengit Juventus. Bayern Munchen, Tottenham Hotspur, dan Chelsea kabarnya kepincut berat meminangnya.
Sergej Milinkovic-Savic
Sergej Milinkovic-Savic telah menjadi salah satu aset lini tengah yang berharga di Serie A selama beberapa musim terakhir. Permainannya berkembang pesat sejak bergabung dengan Lazio pada tahun 2015.
Seorang gelandang yang dapat dengan mudah berpindah dari peran bertahan ke penyerang, Milinkovic-Savic, adalah salah satu pengumpan paling ciamik di Serie A dan memiliki bakat mencetak gol-gol penting.
Satu-satunya kelemahannya adalah kurangnya kecepatan, tetapi kehebatan teknis dan keserbagunaannya lebih dari sekadar menutupi kelemahan itu. Milinkovic-Savic sukses melakukan duel perebutan bola sebanyak 273 kali musim lalu, yang merupakan yang tertinggi untuk seorang gelandang di Liga Italia.
Musim lalu, ia juga mencetak tujuh gol Serie A dan enam assist. Lebih penting lagi, dia tampil di lini tengah Lazio dalam 37 dari 38 pertandingan Serie A. Tidak mengherankan, PSG dan Inter sama-sama tertarik memakai jasanya. Lazio meminta mahar transfer tak kurang dari 54 juta poundsterling.
Luis Alberto
Lazio berada di urutan keempat di Serie A musim lalu dan finis dengan 78 poin, di bawah Atalanta yang hanya unggul selisih gol.
Salah satu alasan utama musim hebat Lazio adalah kinerja lini tengah mereka yang menawan. Luis Alberto dan Savic, memainkan peran penting menghidupkan mesin permainan timnya. Alberto membuat 15 assist yang mencengangkan di Liga Italia plus selakan 6 gol.
Alberto bergabung dengan Lazio pada 2016 dari Liverpool dengan status pinjaman, dan di Italia ia menjelma jadi gelandang bernilai tinggi.
Alberto, yang hanya bermain sekali untuk negaranya Spanyol, dapat dengan mudah berpindah dari posisi sentral ke posisi yang melebar, sementara ketepatannya yang tajam dalam mengoper dan kemampuan mencetak gol membuatnya menjadi komoditas yang menarik. Di usia 27 ia telah memasuki masa jayanya.
Fabian Ruiz
Pemain Napoli, Fabian Ruiz, memiliki kaki kiri termanis di Serie A. Ia menggunakannya dengan efek yang menghancurkan musim lalu.
Dengan torehan tiga gol dan enam assist, jumlah Ruiz mungkin kalah ciamik dibanding beberapa gelandang yang lain di daftar ini. Tetapi melihat kinerja Napoli yang turun naik musim lalu, ia adalah sosok penting bagi klubnya sepanjang musim.
Ruz melayangkan 2.114 tertinggi di Liga Italia. Mempertegas kinerjanya yang cemerlang dan konsisten sepanjang musim.
Begitulah pengaruh Ruiz di lini tengah Napoli sehingga pemain berusia 24 tahun itu dikaitkan dengan para klub elite macam Real Madrid dan Barcelona. Pemain internasional Spanyol, yang memiliki keterampilan yang sempurna, visi, passing dan dribel, pasti akan tumbuh menjadi salah satu gelandang terbaik di generasinya.
Papu Gomez
Pada usia 32 tahun, Alejandro Dario (Papu) Gomez kemampuannya baru dilirik orang sebagai seorang gelandang hebat. Ia menjadi bagian dari tim Atalanta yang revolusioner dan menyegarkan.
Gomez bisa bermain sebagai penyerang dan sebagai gelandang serang dan merupakan salah satu pemain paling serbaguna di lapangan.
Dia telah bersama Atalanta sejak 2014, menjadi salah satu pemain paling setia mereka selama masa transisi yang berujung positif. Saat Atalanta naik kelas ke level elite sepak bola Italia, sang pelayan setia mereka juga tumbuh, menyumbang gol dan assist secara teratur.
Pada musim 2018-2019, Gomez, sebagai kapten, membawa Atalanta ke posisi ketiga di Serie A dan lolos ke Liga Champions.
Musim lalu, Gomez mengumpulkan 16 assist (tertinggi di Liga Italia) saat Atalanta finis ketiga. Gomez menjadi bintang tim dalam hal tingkat kerja dan skill individu, terbukti menjadi pemimpin di dalam dan di luar lapangan.
Musim lalu, dia juga mencetak tujuh gol Serie A. Atalanta pun mengejutkan Eropa dengan lolos ke perempat final Liga Champions. Sayang pemain Argentina ini terlambat berkembang.
Sumber: Sportskeeda