Bola.com, Semarang - PSIS Semarang kerap melahirkan pesepak bola asing yang moncer di Indonesia. Sayangnya, untuk pelatih asing, mereka yang bersama dengan Laskar Mahesa Jenar kurang familiar.
PSIS Semarang yang dibentuk pada 1932 ini sangat jarang menggunakan jasa pelatih dari luar negeri. Sejak menjadi juara Perserikatan 1987 dan Liga Indonesia 1999, hanya pelatih lokal yang mampu membawa Mahesa Jenar berjaya.
Nama putra daerah seperti Sartono Anwar yang sukses membawa PSIS menjadi tim terbaik pada 1987, dan Edy Paryono yang mengantar PSIS ke tangga juara 12 tahun berselang, lebih dikenang oleh suporter.
Sepanjang sejarah, PSIS baru dua kali dibesut oleh pelatih asing, yakni Vincenzo Annese asal Italia dan Dragan Djukanovic yang berasal dari Montenegro.
Vincenzo Annese datang ke Indonesia membesut PSIS pada musim 2018, atau setelah tim ini promosi ke Liga 1. Annese menggantikan posisi Subangkit, sekaligus menjadi pelatih asing pertama tim Mahesa Jenar.
Sementara Dragan Djukanovic adalah pelatih asing kedua yang menukangi PSIS. Ia datang sejak akhir musim 2019. Saat itu ia menjabat sebagai Direktur Teknik PSIS mendampingi pelatih Bambang Nurdiansyah.
Kali ini Bola.com mengulas tentang kiprah dua pelatih asing yang pemah berjasa bagi PSIS Semarang, baik Vincenzo Annese maupun Dragan Djukanovic, yang memiliki warna tersendiri bagi kekuatan sepak bola Semarang.
Video
Vincenzo Annese
Publik sepak bola Semarang barangkali mudah mengingat nama Vincenzo Annese. Pria asal Italia yang pernah menjadi pelatih PSIS Semarang saat mengarungi Liga 1 2018.
Kariernya di PSIS berlangsung cukup singkat, hanya separuh musim 2018. Awalnya ia datang menggantikan Subangkit yang mundur jelang kompetisi berakhir.
Skuat PSIS di bawah naungan Annese sebenarnya cukup apik. Sebagian besar komposisi pemainnya adalah warisan dari Subangkit. Nama-nama seperti Jandia Eka Putra, Safrudin Tahar, Bayu Nugroho, hingga Hari Nur Yulianto ada dalam skuatnya.
Belum lagi deretan pemain asing macam Akhlidin Izrailov dan Bruno Silva juga sempat masuk skema permainannya. Sayangnya Annese gagal membuat perubahan di PSIS.
Tim kebanggaan Panser Biru dan Snex itu justru terperosok ke papan bawah klasemen. Selalu berkutat di zona degradasi, meski beberapa kali kemenangan dan hasil positif diraih.
Bersama PSIS, Annese dianggap gagal membawa perubahan dengan posisi tim masuk dalam zona merah klasemen. Alhasil Annese didepak dan PSIS langsung menggantikannya dengan Jafri Sastra.
PSIS justru meroket tinggi di sisa kompetisi. Berkat sentuhan tangan dingin pelatih Jafri Sastra, PSIS seperti melaju kencang dan akhirnya mampu finis di peringkat 10 klasemen akhir Liga 1 2018.
Setelah tidak lagi bekerja di PSIS, Annese masih mengikuti perkembangan mantan timnya itu, bahkan sesekali menyaksikan pertandingan kandang. Selain di PSIS, Annese juga sempat mengajukan diri untuk menjadi arsitek tim Persija Jakarta, bahkan masuk bursa calon pelatih Timnas Indonesia.
Kabar terkini dari sosok pelatih muda berusia 35 tahun tersebut adalah bekerja di India. Annese baru saja ditunjuk menjadi pelatih Gokulam Kerala FC, yang bermain di kasta tertinggi Liga India.
Pelatih bernama lengkap Vincenzo Alberto Annese mengumumkan pekerjaan barunya bersama Gokulam Kerala, Rabu (19/8/2020). Tim yang akan dilatihnya ini bukanlah sembarangan di kompetisi Liga India, di mana mereka menjuarai Liga India musim 2017-2018 dan menjadi runner-up musim lalu.
Dragan Djukanovic
Pelatih terkini yang memimpin skuat PSIS Semarang. Dragan Djukanovic sebelumnya adalah direktur teknik PSIS menjelang berakhirnya Liga 1 2019.
Dalam karier kepelatihan, pria berdarah Montenegro ini lebih banyak berkarier di negaranya. Meski sempat menjadi pelatih Borneo FC pada 2016, Dragan Djukanovic tercatat juga pernah membesut FK Lovcen dan FK Sindjelic Beograd.
Gaya permainan khas negara Balkan yang menitikberatkan fisik pemain, ikut dibawanya ke PSIS. Satu nilai plus dari Dragan Djukanovic untuk PSIS adalah sudah bekerja sejak musim 2019 lalu.
Dragan Djukanovic didatangkan manajemen PSIS untuk mengisi posisi direktur teknik, beberapa pekan sebelum kompetisi berakhir. Ia berkolaborasi dengan Bambang Nurdiansyah sebagai head coach.
Adaptasi Dragan Djukanovic dengan PSIS tak perlu dibangun dari nol lagi. Ia kini didampingi asisten pelatih seperti Imran Nahumarury dan I Komang Putra yang cukup kaya pengalaman sebagai pemain nasional.
Soal komposisi skuatnya, bisa dikatakan cukup matang. Sebagian besar masih merupakan penggawa musim lalu yang berjuang dari ancaman degradasi. Tak banyak merombak skuatnya, PSIS justru menambah kekuatan dengan kedatangan Flavio Beck Jr di sektor tengah.
PSIS di era Dragan Djukanovic meraih hasil cukup apik terutama pada awal Shopee Liga 1 2020 yang berjalan tiga pekan. PSIS dengan perkasa mampu mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan.
Meski kalah dari Persipura Jayapura pada pekan pertama, PSIS bangkit dalam dua laga berikutnya dengan mempermalukan tuan rumah Persela Lamongan dan mempecundangi Arema FC.
PSIS pun untuk sementara bercokol di posisi lima klasemen sementara. Setelah kompetisi berhenti akibat pandemi COVID-19, PSIS sangat antusias dan menyiapkan skuat terbaiknya. Saat ini PSIS masih melakukan persiapan dengan berlatih dan menunggu kedatangan dua pemain asingnya sebelum bersaing dalam lanjutan Liga 1 2020.
Baca Juga
Kelas! Luka Modric Kirimkan Ballon d’Or-nya ke Pemain Muda yang Mengalami Kecelakaan Serius
Foto: Babak Kedua yang Fantastis, Ini Momen Mohamed Salah Bawa Liverpool Comeback atas Southampton di Liga Inggris
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024