Shopee Liga 1: Tim Pelatih PSS Intens Berkoordinasi dengan Dejan Antonic Pantau Perkembangan Pemain

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 21 Sep 2020, 11:30 WIB
Dejan Antonic memimpin skuat PSS Sleman berlatih di lapangan UII, Sleman, Selasa (3/3/2020) sore. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Sleman - Persiapan PSS Sleman menyambut lanjutan Shopee Liga 1 2020 semakin matang. Program latihan telah dilalui dalam tiga pekan terakhir, meski belum dipimpin langsung Dejan Antonic sebagai pelatih kepala.

Sejak skuad PSS dikumpulkan dan menjalani rangkaian latihan, pelatih Dejan Antonic belum bergabung karena masih tertahan di Hong Kong. Namun demikian, tim pelatih PSS tetap berkoordinasi dan berkomunikasi dengan intens.

Advertisement

Walau belum dipimpin oleh pelatih kepala, progres para pemain PSS sejauh ini cukup positif. Pelatih fisik PSS Sleman, Danang Suryadi, mengakui update pemain dalam seminggu terakhir adalah masih peningkatan fisik.

"Ada progres (peningkatan) terutama pada tiga internal game terakhir dari hari pertama hingga pekan terakhir. Kemungkinan itu adalah internal game terakhir. Menurut program dari coach Dejan Antonic," terangnya, Minggu (20/9/2020).

"Secara kasat mata mungkin satu sama lain beda-beda progresnya, tapi dengan adanya test itu sudah by angka, di situ kita akan membandingkan tes pertama dengan kedua progresnya sejauh mana. Nanti kita laporkan ke manajemen dan head coach PSS, bagaimana kondisi anak-anak," beber Danang Suryadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Berpedoman Data dan Statistik

Para pemain PSS Sleman menjalani sesi latihan perdana di lapangan Yogyakarta Internasional School (YIS), Jumat (28/8/2020). (Dokumen PSS Sleman)

Danang Suryadi menambahkan, meskipun secara fisik ada progres, tim pelatih PSS kemungkinan menggelar tes fisik sebelum pertandingan 1 Oktober 2020. Hal itu untuk memastikan sampai di mana progres Bagus Nirwanto dan kawan-kawan.

Adapun sebagai bahan laporan perkembangan para pemain kepada Dejan Antonic, adalah berdasarkan data dan statistik. Termasuk laporan kepada manajemen klub, yang tidak hanya pendapat pribadi di tim pelatih, namun harus disertai dengan data.

"Selanjutnya, minimal ada bleep test, tapi kami masih koordinasikan jadwalnya memungkingkan atau tidak. Mudah-mudahan bisa ada tes, tapi tidak menganggu persiapan di hari pertandingan nanti," jelas Danang Suryadi.

Berita Terkait