Bola.com, Jakarta - Liga Inggris musim 2020/2021 baru bergulir dua pekan. Bahkan, ada tim yang baru melakoni satu laga, yaitu Manchester United dan Manchester City.
Hasil-hasil yang diraih klub di pekan awal kompetisi tak selalu manis. Bahkan sudah ada tim yang telah melakoni dua laga dan mengalami kekalahan beruntun.
Manajer sebagai peracik strategi tentu menjadi sosok sentral yang dianggap bersalah atas kekalahan tim.
Di Premier League, manajer nampaknya perlu khawatir dengan pekerjaannya. Musim lalu banyak pelatih top yang kemudian dipecat di tengah bergulirnya musim. Sebut saja, Manuel Pellegrini yang dipecat West Ham, dan Unai Emery yang dianggap tidak menyatu dengan Arsenal.
Bahkan Mauricio Pochettino yang belakangan mengangkat performa Tottenham pun tidak luput dari pemecatan.
Dengan tuntutan yang tinggi di setiap musimnya, tentu pelatih paham betul konsekuensi yang didapatkannya jika gagal mengangkat performa tim. Dari dua pekan Premier League bergulir bahkan sudah ada tim yang mengalami dua kali kekalahan seperti West Ham, Fulham, West Brom dan Southampton.
Tim-tim unggulan seperti Chelsea, Manchester United dan Tottenham Hotspur telah merasakan kekalahan di musim ini. Untuk manajer tim-tim tersebut tentu tidak ada jaminan utuh bahwa mereka bisa melatih hingga akhir musim. Lalu siapa saja manajer di Liga Inggris yang terancam dipecat jika tidak lekas bangkit, berikut tiga di antaranya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
1. David Moyes
West Ham asuhan David Moyes mengalami nasib kurang beruntung di dua laga awalnya. Melawan Newcastle di laga pembuka West Ham malah kalah memalukan di kandang dengan skor 0-2. Di laga selanjutnya melawan Arsenal, West Ham juga kalah kelas dari meriam london dan kembali menelan kekalahan 2-1.
Jika West Ham begitu-begitu saja, tentu David Moyes bisa menjadi seperti Manuel Pellegrini yang digantikannya di tengah kompetisi.
Pelatih asal Skotlandia ini juga sepertinya sudah biasa dengan pemecatan. Ia berulang kali dipecat klub yang dilatihnya seperti Manchester United, Real Sociedad, dan Sunderland.
2. Frank Lampard
Frank Lampard musim ini dipenuhi ekspektasi yang begitu tinggi. Musim lalu dia cukup berhasil, dengan membawa Chelsea finis di peringkat empat klasemen dan sampai ke final Piala FA dengan skuad mudanya.
Namun, Frank Lampard juga tentu paham dengan ketegasan Roman Abramovich yang tidak segan-segan memecat manajer kapan pun dia mau. Apalagi Chelsea telah dibekali pemain-pemain baru yang mumpuni di musim ini.
Di dua laga awal Premier League, Chelsea belum mampu tampil baik, meskipun menang di pertandingan pertama, The Blues terlihat kepayahan melawan Brighton. Pertandingan di pekan kedua pun menjadi gambaran belum matangnya strategi Lampard dan akhirnya dikalahkan Liverpool di Stamford Bridge.
3. Ole Gunnar Solskjaer
Manchester United di akhir kompetisi musim lalu berhasil tancap gas dan finish di posisi ketiga klasemen. Berkat penampilannya pasukan The Reds Devils pun dianggap sebagai salah satu pesaing di musim ini. Namun, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer malah terpeleset di laga awal.
Melawan Crystal Palace di Old Trafford, tim asuhan Ole malah kalah dengan skor 1-3. Laga tersebut tentu menjadi peringatan untuk Ole Gunnar Solskjaer untuk memperbaiki taktiknya dan tampil konsisten.
Jika tidak, maka bukan tidak mungkin pelatih asal Norwegia ini mengikuti jejak pelatih-pelatih Manchester United sebelumnya selepas era Alex Ferguson yang berakhir dengan pemecatan.
Sumber: dari berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Muhamad Raka Saputra, published 21/9/2020)