Bursa Ketua Umum PBSI: Para Legenda Bulutangkis Dorong Moeldoko Maju, Ini Alasannya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 22 Sep 2020, 20:25 WIB
Hariyanto Arbi menganggap Hendrawan sebagai rival terberatnya ketika masih berada di PB Djarum Kudus. (bola.com/Reza Bachtiar)

Bola.com, Jakarta - Sejumlah legenda bulutangkis mendorong Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum PP PBSI 2020-2024. Namun, para legenda masih menunggu jawaban soal kesediaan Moeldoko maju dalam pemilihan tersebut. 

Kepengurusan PP PBSI periode 2016-2020 yang berada di bawah kepemimpinan Wiranto sebagai ketua umum, akan berakhir pada Oktober 2020. Pemilihan ketua baru kemungkinan digelar dalam waktu dekat.

Advertisement

Legenda tunggal putra Indonesia, Hariyanto Arbi, mengatakan para legenda mendorong Moeldoko maju karena hingga mendekati pemilihan belum juga ada nama yang mencuat. Mereka berharap dengan adanya sosok yang dimunculkan, para pemilik suara bisa memiliki alternatif dalam pemilihan ketua umum nanti. 

Para legenda tersebut sudah menemui Moeldoko pada 10 September untuk menyampaikan aspirasi mereka. Namun, saat itu Moeldoko belum memberikan jawaban gamblang soal usulan para legenda bulutangkis Indonesia. 

Dalam pertemuan itu turut hadir perwakilan dua klub yakni PB Djarum dan PB Jaya Raya. PB Djarum diwakili Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika. Adapun perwakilan Jaya Raya adalah Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido.

"Awalnya kami para legenda dari klub-klub besar dari Jaya Raya sampai PB Djarum membahas kenapa belum ada calon, padahal kepengurusan sekarang hampir habis. Kami kumpul saja, bahas siapa saja yang bisa didorong maju, bisa menjadi pertimbangan untuk para pemilik suara, karena kami para legenda kan tidak memiliki suara," kata Hariyanto Arbi, saat dihubungi Bola.com, Selasa (22/9/2020).

"Kami ingin sosok calon ketua umum yang bisa dekat dengan atlet dan tentu saja bisa mencari uang," imbuh Hariyanto.  

Dari perbincangan itulah muncul nama Moeldoko. Sejauh ini, para legenda bulutangkis Indonesia itu hanya memiliki satu nama yang didorong maju pada pemilihan Ketua Umum PP PBSI. 

"Kami sudah meminta kepada Pak Moeldoko. Belum belum mengiyakan atau menolak. Tapi, prinsipnya beliau bilang kalau Indonesia membutuhkan pasti siap. Tapi, beliau mengatakan kalau maju banyak yang perlu dipertimbangkan, harus bisa memberikan prestasi," tutur Hariyanto. 

"Sampai sekarang belum ada jabawan, kami masih menunggu jawaban dari beliau," sambung Hariyanto. 

Ketika ditanya alasan mendorong Moeldoko untuk maju sebagai ketua umum PBSI, Hariyanto menyebut karena Kepala Staf Kepresidenan itu menunjukkan perhatian ke olahraga dan bulutangkis. Menurut Hariyanto, satu di antaranya Moeldoko ikut memberikan perhatian ketika PB Djarum bermalasah dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada tahun lalu. 

 

 

2 dari 2 halaman

Sosok Berprestasi

Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono meraih delapan gelar All England yakni pada 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974 dan 1976. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Legenda bulutangkis lainnya, Rudy Hartono, mengatakan Moeldoko dinilai cocok maju dalam pemilihan ketua umum PP PBSI karena merupakan sosok yang berprestasi dan dinilai bisa memotivasi serta membawa bulutangkis Indonesia ke arah yang lebih maju. 

"Beliau punya prestasi juga di angkatan (TNI). Yang jelas kami mencari orang-orang yang bisa memotivasi dan membangkitkan kembali bulutangkis Indonesia," ujar Rudy. 

"Sejauh ini kami hanya mengajukan Pak Moeldoko. Hanya satu-satunya, belum ada pembicaraan tentang calon lain," imbuh Ketua klub PB Jaya Raya itu. 

Terpisah, pemerhati bulutangkis dari Jawa Barat, Yudi Diharja, mengatakan ketua umum PBSI yang baru nanti harus punya gairah terhadap bulutangkis, harus mau berkorban, dan mendedikasikan diri sebagai "pelayan" untuk bulutangkis, dan pandai mengeloloa dana. 

"Intinya PBSI butuh sosok yang bisa mencurahkan perhatian ke olahraga bulutangkis, melayani dan juga mengabdi untuk bulutangkis," ujar Yudi. 

Ketika ditanya tentang sosok yang tepat untuk menakhodai PBSI, Yudi juga menyebut nama.

"Melihat para legenda mendukung Pak Moeldoko, saya sepakat dengan mereka. Para legenda itu kan lebih tahu tentang bulutangkis dan sosok seperti apa yang dibutuhkan, maka saya sepakat dengan para legenda, Pak Moeldoko sepertinya sosok yang tepat," tutur mantan manager Porda Kota Bandung dgn 4 medali, sekaligus mantan manager PON Jabar dengan 2 medali emas beregu putra dan putri tersebut.