Antoine Griezmann Dan Cerita Kutukan 5 Bintang Dunia yang Bernasib Apes Tak Pernah Juara Liga

oleh Ario Yosia diperbarui 23 Sep 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi - Steven Gerrard, Fernando Torres, Gaizka Mendieta (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Antoine Griezmann memiliki semuanya di Atletico Madrid. Dia menjadi kesayangan klub dan juga salah satu pemain sepak bola paling poupler di dunia selama membela klub dengan torehan gol mentereng dan trofi termasuk Liga Europa. Satu-satunya hal yang tak bisa ia dapatkan Atletico? Gelar liga.

Griezmann, pesepak bola menyerang modern lengkap yang mampu bermain di sayap serta striker sentral yang diperoleh Barcelona dengan mengaktifkan klausul pelepasannya, tiba di Vicente Calderon (yang saat itu menjadi kandang Atletico) musim setelah mereka memenangkan La Liga. Semenjak itu Atletico tak pernah lagi juara liga, pencapain terbaik hanya bertengger di posisi runner-up saja.

Advertisement

Ngenesnya begitu pindah ke Barcelona, di musim perdananya Antoine Griezmann gagal meraih gelar La Liga.

Memang, sang penyerang masih punya waktu meraih kesuksesan di tahun-tahun mendatang. Raihan gelar La Liga bakal melengkapi kesuksesannya usai memenangi Piala Dunia 2018 bersama Prancis.

Terkadang takdir, kesetiaan berlebihan kepada klub, jadi kombinasi tak mengenakkan menyebabkan para pesepak bola top gagal memenangi supremasi tertinggi kompetisi di negaranya.

Berikut ini daftar lima pesepak bola top yang bernasib apes tak pernah memenangi gelar bergengsi kompetisi di level klub.

Video

2 dari 6 halaman

Gaizka Mendieta

Legenda Valencia sekaligus ambassador LaLiga, Gaizka Mendieta, saat ditemui di Kawasan Gading Serpong, Sabtu (23/12/2017). Mendieta akan meramaikan nobar El Clásico edisi 236 di Summarecon Mall Serpong, Tangerang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mendieta memiliki pengaruh yang besar bagi klubnya. Ia menjadi kapten Valencia dua kali dan sempat mengantar klub tersebut lolos ke final Liga Champions.

Sayangnya, Mendieta tidak bisa mempersembahkan mahkota juara La Liga buat Valencia. Sang playmaker hanya berhasil memenangkan Copa del Rey bersama mereka. Masanya di Italia bersama Lazio, bersama Barcelona di Spanyol dan bersama Middlesborough di Inggris juga tidak menghasilkan trofi liga sama sekali.

Mendieta akan tetap menjadi gelandang Spanyol terbaik yang pernah bermain sebelum generasi emas Xavi dan Andres Iniesta menggebrak.

3 dari 6 halaman

Giuseppe Signori

Legenda_SS Lazio_Giuseppe Signori (Bola.com/Adreanus Titus)

Bagi banyak penggemar sepak bola milenial, nama Giuseppe Signori mungkin terdengar asing. Ia adalah pemain hebat yang pernah meramaikan Serie A pada pertengahan 1990-an.

Signori, seorang striker produktif yang memenangkan penghargaan Pencetak Gol Terbanyak Serie A sebanyak tiga kali dan mencetak 188 gol di pentas kompetisi ketika para bek terbaik dunia bermain di Italia. Ironisnya ia tidak pernah memenangkan gelar liga.

Signori, yang ditolak oleh Inter di masa mudanya karena perawakannya yang kecil, mencapai puncak permainan Italia dengan cara yang sulit melalui Serie C dan Serie B. Penembak jitu yang dahsyat dan serba bisa ini menjalani hari-hari terbaiknya di Lazio dan juga timnas negaranya (mencapai final Piala Dunia 1994).

4 dari 6 halaman

Fernando Torres

Fernando Torres, Chelsea memboyong striker karismatik Spanyol ini dengan harga 50 juta poundsterling dari Liverpool. Produktivitasnya menurun bersama The Blues hingga akhirnya dipinjamkan ke AC Milan. (AFP/Olly Greenwood)

Fernando Torres sosok striker yang produktif yang telah memenangkan Liga Europa, Liga Champions, Piala Eropa dan Piala Dunia. Namun, sialnya ia tidak pernah memenangkan gelar liga. Aneh tapi nyata.

Masanya di Liverpool dan Atletico Madrid sama-sama penuh dengan gol, tetapi trofi liga tak pernah berhasil ia genggam.

Di Chelsea Torres memenangi medali juara Liga Champions, tetapi ia lagi-lagi gagal angkat trofi Premier League. Padahal saat ia datang The Blues sedang on-fire menjadi penguasa Liga Inggris bareng Manchester United dan Arsenal.

5 dari 6 halaman

Steven Gerrard

Gelandang Liverpool, Steven Gerrard, mengangkat trofi Liga Champions usai mengalahkan AC Milan di Stadion Ataturk, Turki, Rabu (25/5/2005). (AFP/Filippo Monteforte)

Kalau saja Steven Gerrard  tetap bermain hingga ini, ia akan menjadi salah satu pemain sepak bola dan ikon abadi terbesar Liverpool memenangkan Liga Champions dan juga Liga Inggris. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Liverpool mengakhiri dahaga panjang gelar selama 30 tahun setelah sang kapten pensiun.

Gerrard bermain lebih dari 700 kali untuk klub dan merupakan salah satu gelandang elit dan lengkap di dunia yang memiliki segalanya: skill individu menawan, jangkauan umpan, dan kecakapan menembak.

Semuanya bisa berbeda seandainya Gerrard tidak tergelincir secara dramatis membiarkan Demba Ba berlari ke gawang dalam pertandingan Premier League menghadapi Chelsea pada tahun 2014 ketika Liverpool.  Kekalahan itu membuat Manchester City menyalip The Reds untuk kemudian menjadi jawara kompetisi.

Ia sempat digoda pindah ke Chelsea oleh Jose Mourinho, dengan iming-iming gelar kompetisi. Namun Gerrard yang amat mencintai Liverpool menolaknya.

 

6 dari 6 halaman

Gary Lineker

Gary Lineker, striker Inggris ini pernah merasakan tangan dingin Johan Cruyff saat di Barcelona pada musim 1988-1989. Namun hanya satu musim kebersamaan mereka karena Lineker akhinya memutuskan untuk hijrah ke Tottenham. (AFP/Staff)

Gary Lineker mungkin ditakdirkan untuk memenangkan lebih banyak penghargaan individu daripada trofi tim. Seperti Signori, dia memenangkan Sepatu Emas di Liga Inggris sebanyak tiga kali.

Lineker adalah pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1986 untuk Inggris dan berada di urutan kedua dalam Ballon'd'Or. Dia adalah salah satu penyerang terbaik di dunia dan tetap menjadi salah satu penyerang terbaik sepanjang masa hingga saat ini.

Namun, satu-satunya kemenangan liga Lineker adalah di trofi Divisi II bersama Leicester City. Dia memang memenangkan Piala FA, Copa del Rey, dan Piala Winners.

Meskipun sempat bermain Everton dan Barcelona yang sedang naik daun, Lineker tidak pernah menjadi bagian dari tim yang benar-benar memenangkan gelar liga.

Sumber: Sportskeeda