5 Alasan Bayern Munchen Bakal Bungkam Sevilla dan Raih Titel Piala Super Eropa 2020

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 24 Sep 2020, 18:15 WIB
Kapten Bayern Munchen, Manuel Neuer, memimpin rekannya mengangkat trofi saat selebrasi juara Liga Champions di Stadion The Luz, Portugal, Senin (24/8/2020). Bayern Munchen berhasil menjadi juara usai menaklukkan PSG 1-0. (Miguel A. Lopes/Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen dan Sevilla bakal berebut trofi Piala Super Eropa 2020. Duel antara juara Liga Champions 2019/2020 dan jawara Liga Europa 2019/2020 ini akan digelar di Puskas Arena, Budapest, Hungaria, Jumat (25/9/2020).

Ini adalah duel antara pemilik enam titel European Cup/Liga Champions melawan pemilik enam gelar UEFA Cup/Liga Europa. Ini adalah duel yang sangat menjanjikan.

Advertisement

Musim lalu, Bayern Munchen meraih treble Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. Pasukan Hansi Flick menutup musim itu dengan sempurna berkat kemenangan 1-0 lewat gol tunggal Kingsley Coman atas PSG di final Liga Champions.

Sementara itu, Sevilla sekali lagi membuktikan diri sebagai penguasa Liga Europa. Di final musim lalu, anak-anak asuh Julen Lopetegui menaklukkan Inter Milan 3-2 lewat dua gol Luuk de Jong dan satu gol bunuh diri Romelu Lukaku untuk meraih titel mereka yang ke-6.

Sevilla menjuarai kompetisi itu di tahun 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020.

Namun, di atas kertas memang lebih banyak yang mengunggulkan Bayern Munchen bakal meraih kemenangan. Apa alasan menjagokan Bayern Munchen bakal mengalahkan Sevilla?

Video

2 dari 6 halaman

Lupa Rasanya Kalah

Pemain Bayern Munchen merayakan gol yang dicetak Serge Gnabry ke gawang Schalke pada laga Liga Jerman di Allianz Arena, Sabtu (19/9/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang 8-0 atas Schalke. (AFP/Christof Stache)

Kapan terakhir kali Bayern Munchen kalah?

Pertanyaan di atas mungkin sulit dijawab, bahkan oleh fans Bayern Munchen sekalipun. Sebab, Die Roten memang sudah sangat lama tidak pernah merasakan pahitnya kekalahan.

Kali terakhir Bayern kalah terjadi pada Desember 2019 lalu. Saat itu, Die Roten kalah dengan skor 1-2 dari Borussia Monchengladbach dalam laga Bundesliga. Setelah itu, mereka tak pernah kalah di laga kompetitif.

Bayern Munchen menang dalam 22 laga terakhirnya, dan Sevilla bakal menjadi korban kemenangan Bayern Munchen yang ke-23.

3 dari 6 halaman

Mesin Gol Bernama Lewandowski

Penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski berpose dengan bendera Polandia dan trofi Liga Champions setelah mengalahkan PSG pada pertandingan final di stadion Luz di Lisbon (23/8/2020). Munchen menang tipis atas PSG 1-0. (AFP/Pool/Matthew Childs)

Robert Lewandowski kini berada dalam performa terbaiknya. Andai gelaran Ballon d'Or tetap ada, maka pemain asal Polandia sangat layak untuk meraihnya pada edisi 2020 ini.

Lewandowski hanya empat kali absen mencetak gol dalam 31 laga terakhir Bayern Munchen, di mana mereka tidak terkalahkan. Lewandowski mencetak 27 dari 106 gol yang dicetak Bayern Munchen, di mana artinya ia mencetak 25 persen gol Bayern.

Lewandowski pun sudah membuka musim 2019/2020 dengan apik. Dia membuat satu gol saat Bayern Munchen menang atas Schalke akhir pekan lalu.

4 dari 6 halaman

Efek Leroy Sane

Gelandang Bayern Munchen, Leroy Sane, berebut bola dengan gelandang Schalke, Benjamin Stambouli, pada laga Liga Jerman di Allianz Arena, Sabtu (19/9/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang 8-0 atas Schalke. (AFP/Christof Stache)

Bayern Munchen memang tidak banyak membeli pemain di awal musim 2020/2021 ini. Namun, mereka punya satu transfer yang memberi dampak sangat besar, yakni Leroy Sane dari Manchester City.

Leroy Sane -dan Serge Gnabry- seolah menghidupkan lagi memori tentang Arjen Robben dan Frack Ribery. Kedua pemain sudah lama bermain bersama di Timnas Jerman dan kini siap menjadi idola baru di Allianz Arena.

Leroy Sane telah memainkan debut sempurna di Bayern. Leroy Sane mecetak satu gol dan membuat dua assist sat Bayern Munchen menang 8-0 atas Schalke.

5 dari 6 halaman

No Thiago No Party?

Pemain Liverpool, Thiago Alcantara, saat melawan Chelsea pada laga Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Minggu (20/9/2020). Liverpool menang dengan skor 2-0. (Michael Regan/Pool via AP)

Thiago Alcantara mungkin menjadi kehilangan besar bagi Bayern Munchen. Namun, Hansi Flick tidak perlu menangisi kepindahan pemain 29 tahun itu ke Liverpool. Dia masih punya banyak opsi di lini tengah.

Hansi Flick masih punya Joshua Kimmich dan Leon Goretzka yang tampil bagus di lini tengah. Musim lalu, ketiha Thiago cedera, duet ini tampil sangat menjanjikan.

Leon Goretzka punya fisik yang kuat dan bisa mencetak gol dari sepakan jarak jauh. Sedangkan, Kimmich punya kemampuan membeca permainan sangat bagus. Selain itu, dia juga jeli membaca ruang dan melepas umpan akurat.

6 dari 6 halaman

Opsi dari Bangku Cadangan

Gelandang Bayern Munchen, Ivan Perisic (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Jerman (8/8/2020). Munchen menang 4-1 atas Chelsea. (AP Photo/Matthias Schrader)

Laga Bayern Munchen melawan Sevilla mungkin akan berjalan ketat. Jika itu terjadi, maka Hansi Flik punya banyak opsi di bangku cadangan. Dia bisa mengubah jalannya laga dengan melakukan pergantian pemain.

Bayern punya Corentin Tolisso jika Goretzka tidak bermain sesuai harapan. Lalu, ada pemain muda Joshua Zirkzee yang bisa dimainkan saat Robert Lewandowski butuh pendamping di kotak penalti. 

Selain itu, masih ada nama Alphonso Davies dan Lucas Hernandes yang bisa ditampilkan bergantian untuk memberi efek kejut dari posisi bek kiri. Keduanya punya gaya bermain agresif dan sering membantu tim menyerang.

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 24/9/2020)