Bola.com, Jakarta - Perkembangan taktik sepak bola era kekinian menutut bek sayap punya peran besar dalam membantu serangan.
Bek sayap terlibat aktif dalam menyerang. Mereka berkolaborasi dengan penyerang sayap, terkadang saling tumpang tindih posisi untuk menambah volume serangan. Dalam situasi tertentu mereka juga kerap bergeser ke tengah menambah kuantitas pemain di lini tengah.
Selain menjalankan peran-peran baru ini, mereka tetap harus fokus membentengi pertahanan. Terutama di dua sisi melebar.
Tengok saja taktik permainan pelatih Jerman, Jurgen Klopp, yang amat memaksimalkan peran duo full-back. Saat menukangi Borussia Dortmund, ia memunculkan duo Marcel Schmelzer dan Lukasz Piszczek sebagai kekuatan baru ofensivitas dari lini pertahananan melebar. Di Liverpool Jurgen punya duet maut Trent-Alexander Arnold dan Andrew Robertson di Liverpool.
Faktanya, duet full-back Liverpool menduduki puncak penyuplai assist terbanyak yang dilakukan para bek sayap di lima liga top Eropa musim lalu.
Mereka bukan bek sayap pertama yang jago membantu serangan dan sering terlibat dalam proses memproduksi gol. Situs Sportskeeda merangkum lima pemain lainnya dengan koleksi assist terbanyak sepanjang kariernya.
Video
Lukasz Piszczek (49 assists)
Lukasz Piszczek yang berusia 35 tahun mulai karier sebagai penyerang tengah di Zaglebie Lubin di negara asalnya Polandia sebelum bergabung dengan Hertha Berlin di Bundesliga pada musim gugur 2007.
Ia bermain di sana sebagai gelandang ofensif atau di sayap kiri sebelum cedera. Arne Friedrich memaksa Piszczek untuk bertranformasi sebagai bek kanan.
Meskipun ia kehilangan tempatnya di starting-XI karena Friedrich yang kembali fit, Piszczek telah melakukan cukup banyak hal untuk mengesankan di posisi bertahan. Ia belakangan kemudian bermain kembali sebagai stoper.
Pada musim panas 2010, Borussia Dortmund mengajukan penawaran untuk meminangnya. Di klub barunya permainannya semakin berkembang
Piszczek menjadi bek kanan andalan di bawah asuhan Jurgen Klopp. Akselerasinya seagresif gelandang box-to-box, ia tanpa lelah merobek sayap kanan dan juga menunjukkan disiplin pertahanan yang hebat. Koleksi 15 assist liga kumulatif pemain Polandia dalam dua musim pertamanya di klub adalah kunci kesuksesan Dortmund menjadi jawara Bundesliga.
Lama setelah kepergian Klopp, Piszczek yang tak kenal lelah tetap menjadi pemain kunci klub; dia telah membuat setidaknya 19 penampilan liga di masing-masing dari 10 musimnya di North Rhine Westphalia.
Berbicara tentang karier panjangnya meskipun berusia pertengahan 30-an, Piszczek mengatakan bahwa profesionalisme, dedikasi, dan etos kerja telah membuatnya tetap dalam kondisi fit selama bertahun-tahun:
"Anda harus meminyaki mesin secara terus menerus. Saya tidak hanya memperhatikan sisi olahraga, tetapi juga psikologis. Itu penting dalam sepak bola modern. Pemain yang lebih muda lebih terlatih dan dalam kondisi fisik yang bagus, tetapi masih ada permintaan. untuk pemain seperti saya. Saya merasa lebih seperti saya 29 atau 30. "
Ia belum memiliki rencana pensiun dalam waktu dekat karena ia menandatangani perpanjangan kontrak dengan klub hingga 2021.
"Lukasz Piszczek adalah pemimpin sejati di tim kami, dan dia juga dalam kondisi prima secara fisik. Masuk akal untuk memperpanjang kontraknya satu tahun lagi," kata Direktur Olahraga Dortmund, Michael Zorc.
Jordi Alba (54 assists)
Memulai kariernya di tim muda Barcelona, Jordi Alba justru melakukan debut profesionalnya untuk Valencia sebelum kembali ke klub masa kecilnya pada tahun 2012. Ia menjadi pemain reguler Blaugrana sejak saat itu.
Alba jadi andalan di sisi kiri, berduet dengan Dani Alves di kanan, keduanya membuat Barcelona menjadi tim ofensif yang amat mengerikan. Bahkan Alves meninggalkan Camp Nou pada tahun 2016, Alba tetap berperan penting dalam memberikan dorongan menyerang Barcelona dari sayap kiri.
Saar umpan silangnya menemukan pemain seperti Lionel Messi dan Luis Suarez maka tinggal tunggu waktu gol tercipta.
Faktanya, setelah Neymar meninggalkan Barcelona pada musim panas 2017, Jordi Alba berkembang pesat sebagai pemain kreatif tim di sayap kiri.
"Saya sekarang memiliki lebih banyak ruang untuk dihadapi dan, sejujurnya, itu jauh lebih baik bagi saya (tanpa Neymar)."
Alba memberikan 18 assist yang mengesankan dalam dua musim berikutnya saat Barcelona memenangkan gelar La Liga berturut-turut sebelum disodok Real Madrid pada 2019-20.
Meski tidak banyak mencetak gol, pemain berusia 31 tahun itu telah memberikan banyak assist untuk rekan setimnya di Barcelona selama bertahun-tahun. Semua kecuali enam dari 54 assist La Liga Alba datang saat bermain untuk Blaugrana.
Roberto Carlo (55 assists)
Roberto Carlos dianggap sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia. Menjalani karier gemilang selama lebih dari dua dekade, pemain asal Brasil memulai petualangannya di dunia sepak bola sebagai striker sebelum akhirnya jadi seorang bek sayap. Ia bersinar di Timnas Brasil, Inter Milan, dan Real Madrid.
Pria berusia 47 tahun itu bisa menggiring bola dengan cepat dan menghasilkan umpan silang sempurna yang dengan enak dimanfaatkan rekan-rekan penyerang.
Carlos, yang sangat terkenal karena gerakannya yang bergelombang di sisi kiri lapangan dan kehebatan bola mati, sering dianggap sebagai salah satu bek kiri penyerang terbaik yang pernah ada di muka bumi.
Selama 11 tahun yang gemilang di Real Madrid, Carlos mencetak 70 gol dan membuat 88 assist (Sebanyak 53 di antaranya di La Liga).
Carlos mencetak satu gol Liga dalam setiap 11 musimnya di Real Madrid dan menghasilkan satu assist di kesemuannya kecuali dua musim. Pada puncak kekuatannya di awal tahun 2000-an, bek kiri ini mencetak lima gol dan memberikan setidaknya 10 assist masing-masing dalam musim juara La La Liga Real Madrid pada tahun 2000 dan 2002.
Marcelo (68 assists)
Kedatangan Marcelo Vieira, yang lebih dikenal dengan nama depannya Marcelo, di Real Madrid pada musim panas 2006 bertepatan dengan meredupnya Roberto Carlos.
Ia menjadi penerus jangka panjang seniornya. Marcelo awalnya memulai sebagai pemain sayap di mana ia tampil mengesankan dengan atribut menyerang dan defensifnya. Di bawah pelatih Portugal Jose Mourinho, Marcelo mulai bermain di posisi bek kiri.
Marcelo mencetak satu gol La Liga atau satu assist dalam semua kecuali dua dari 14 musim di klub. Real Madrid sangat diuntungkan dari fleksibilitas dan kehebatan sang pemain dalam menguasai bola.
Kecepatan, kelincahan, crossing, dan kecakapan mencetak gol pemain berusia 32 tahun itu membuatnya menjadi komponen yang hampir tidak bisa dipisahkan dari serangan balik Real Madrid, terutama ketika Cristiano Ronaldo pernah bermain untuk klub.
Marcelo memberikan sebanyak 25 assist kepada pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid, yang merupakan penghitungan yang mengesankan karena pemain Brasil itu sebagian besar memulai dengan peran yang sangat dalam.
Tumpang tindih brilian pemain satu ini berjalan di sayap kiri dengan Ronaldo sering menghasilkan keuntungan yang besar bagi timnya. Keduanya sangat memahami satu sama lain.
Setelah pindah ke Juventus, Ronaldo mengakui kehebatan Marcelo dan mengatakan bahwa dia bisa rekrutan yang berharga untuk tim barunya. "Marcelo kuat. Kami membuka pintu untuk pemain bagus, dan Marcelo adalah salah satunya."
Dani Alves (100 assists)
Dani Alves, salah satu bek kanan terbaik yang pernah ada di dunia sepak bola. Ia telah bermain di 5 klub liga teratas di tiga negara berbeda Spanyol, Italia, dan Prancis. Tapi di Barcelona ia menjalani karier yang produktif dalam urusan melayangkan asisst.
Alves telah membuat tepat 100 assist dalam sepak bola liga untuk 5 klub liga teratas, melakukannya 83 kali di La Liga (bersama Sevilla dan Barcelona), tiga kali di Serie A (bersama Juventus), dan 14 kali di Ligue 1 (PSG).
Pemain Brasil itu membuat 67 assist Liga dalam balutan seragam Barcelona, dengan Lionel Messi (26) menjadi penerima manfaat terbesar. Faktanya, itu adalah assist terbanyak di pentas kompetisi yang dibuat untuk pemain Argentina kecil itu oleh pemain mana pun sebelum Luiz Suarez melampaui penghitungan Alves pada 2018.
Aksi tumpang tindih dengan Messi di sayap kanan, umpan silang Alves tepat menemukan kapten Barcelona yang akan menembus celah terkecil di pertahanan lawan.
Setelah delapan musim yang sangat sukses bersama raksasa La Liga itu, di mana ia memenangkan dua treble kontinental, Alves pindah ke Juventus dan Paris St. Germain.
Messi dengan hangat berbicara tentang hubungannya yang kuat, dengan Alves baik di dalam maupun di luar lapangan:
"Kami telah menghabiskan bertahun-tahun bersama, baik di dalam maupun di luar lapangan. Hari-hari, kami memiliki hubungan yang sangat kuat, yang juga sangat membantu di lapangan - itu berarti kami memahami permainan satu sama lain dengan sangat baik."
Sumber: Sportskeeda