Hadapi Bosnia dan Herzegovina, Timnas Indonesia U-19 Wajib Waspadai Bola Atas

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 25 Sep 2020, 08:30 WIB
Pelatih Shin Tae-yong memberikan sinyal untuk melakukan rotasi pemain Timnas Indonesia U-19 saat menghadapi Bosnia dan Herzegovina. (dok. PSSI)

Bola.com, Semarang - Timnas Indonesia U-19 akan melakoni uji coba keenam selama pemusatan latihan di Kroasia. Tim Garuda Muda akan menjajal kekuatan Bosnia dan Herzegovina U-19 di Sveti Marin Na Mauri, Jumat (25/9/2020).

Bagas Kaffa dan kawan-kawan mendapat hasil cukup positif setidaknya dalam tiga uji coba terakhir. Timnas Indonesia U-19 menahan Arab Saudi dengan skor 3-3, menang 2-1 atas Qatar, dan bermain 1-1 saat kembali menjajal Qatar.

Advertisement

Menjadi catatan yang cukup impresif bagi anak asuh Shin Tae-yong meski dua laga awal hasilnya kurang memuaskan. Timnas Indonesia U-19 sempat kalah telak 0-3 dari Bulgaria dan 1-7 dari tuan rumah Kroasia.

Menghadapi Bosnia dan Herzegovina, Timnas Indonesia U-19 wajib mencegah apa yang menjadi keunggulan lawan dan rata-rata kekuatan tim Eropa Timur.

Pengamat sepak bola sekaligus mantan pemain Timnas Indonesia U-23, Denny Rumba, menyebut hal yang harus diwaspadai oleh Tim Garuda Muda adalah permainan bola atas lawan.

"Setiap melawan tim Eropa, kita hanya kalah dari sisi postur tubuh. Kalau daya juang dan kerja keras bisa mengimbangi. Apalagi, selama dipegang Shin Tae-yong punya karakter kuat, pelan-pelan dinikmati prosesnya," terangnya kepada Bola.com, Kamis (24/9/2020).

"Karakteristik permainan Eropa adalah bola cepat dari kaki ke kaki, mengandalkan power apalagi kalau ketemu tim Asia. Paling diwaspadai adalah bola atas, set piece mereka yang berbahaya," ungkap mantan pemain PSIS Semarang tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Kecepatan

Penyerang Timnas Indonesia U-19, Saddam Gaffar, ketika melawan Qatar U-19, Minggu (20/9/2020). (PSSI).

Menurutnya, para pemain Timnas Indonesia U-19 wajib berkaca dari dua laga awal, yakni saat bertemu Bulgaria dan Kroasia. Dalam dua laga itu gawang Adi Satryo kebobolan 10 kali.

Bisa menahan Bulgaria pada 45 menit pertama, dan sempat mengimbangi permainan Kroasia, sebenarnya bisa menjadi modal yang besar untuk menghadapi Bosnia dan Herzegovina.

"Paling tidak kita ganggu pegerakan mereka, harus berani duel, entah menang atau kalah, berani dulu duel lompat menyambut bola atas. Kita sebenarnya punya keunggulan di kecepatan dan lebih pintar untuk cepat lepas bola efektivitas permainan, bermain bola bawah lebih baik," bebernya.

Denny Rumba menambahkan kualitas permainan para pemain Timnas Indonesia U-19 di bawah kendali Shin Tae-yong terus menemukan progres positif. Dia juga memuji kualitas permainan Tim Garuda Muda semakin terasah selama berlatih di Eropa.

"Sudah mulai bagus, fisik tambah oke, organisasi permainan semakin terlihat lebih baik. Rotasi pemain juga sangat positif, untuk mengukur kedalaman skuatnya lebih merata," jelasnya menutup pembicaraan.

Berita Terkait