Bola.com, Jakarta - Bintang Bayern Munchen, Javi Martinez, adalah orang yang paling gembira dengan keberhasilan timnya menjuarai Piala Super Eropa 2020. Tidak hanya berhasil mencetak gol penentu kemenangan, Javi Martinez juga teringat momen serupa yang terjadi pada 2013 lalu.
Javi Martinez bukanlah pemain yang dipercaya Hansi Flick bermain sejak awal pertandingan ketika Bayern Munchen menghadapi Sevilla di laga Piala Super Eropa 2020 yang digelar di Puskas Arena, Budapest, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Namun, dipercaya masuk lapangan saat extra time, Javi memperlihatkan kualitasnya.
Sebuah gol dicetak Javi Martinez pada menit ke-104. Sebuah gol yang akhirnya memastikan kemenangan 2-1 diraih Bayern Munchen pada laga ini. Sebuah gol yang membantu Bayern Munchen bisa angkat trofi pada awal musim ini.
Javi Martinez pun gembira. Bahkan ia merasa deja vu seakan mengulang momen keberhasilan Bayern Munchen memenangi trofi yang sama pada 2013 lalu.
"Ini sebuah mimpi. Ini seperti 2013, ketika saya juga mencetak gol," ujar pemain asal Spanyol itu seperti dilansir dari situs resmi Bayern Munchen.
Video
Momen Serupa pada 2013
Bayern Munchen juga meraih juara Piala Super Eropa pada 2013. Saat itu, tim asal Jerman itu menghadapi Chelsea yang menjadi juara Liga Europa musim sebelumnya.
Javi Martinez duduk di bangku cadangan. Ia melihat timnya bermain imbang 1-1 dengan Chelsea, di mana The Blues unggul lebih dulu lewat gol Fernando Torres pada menit kesembilan yang dibalas Franck Ribery pada menit ke-47.
Martinez kemudian masuk lapangan menggantikan Rafinha pada menit ke-56. Namun, pertandingan tetap dengan kedudukan imbang 1-1 hingga 90 menit berlangsung.
Pertandingan berlanjut dengan extra time, dan Eden Hazard berhasil membawa Chelsea kembali unggul berkat gol yang dicetaknya pada menit ke-93.
Dalam kondisi tertinggal hingga jelang pertandingan usai, Martinez mencetak gol pada masa-masa krusial, yaitu menit ke-120, yang memaksa pertandingan berlanjut lagi dengan drama adu penalti.
Bayern Munchen akhirnya meraih trofi juara. Lima eksekutor penalti menjalankan tugasnya dengan baik, sementara Romelu Lukaku yang berseragam Chelsea dan menjadi eksekutor terakhir mereka, gagal melakukan tugasnya.
Baca Juga
Beda Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Menurut Bang Jay Idzes, Apa Tuh?
Mata Hansamu Yama Berkaca-kaca, 8 Bulan Melawan Cedera dan Kembali Jadi Starter di Persija: Gua Disuruh Pensiun...
Kekasih Kabarkan Hokky Caraka Dilarikan ke IGD Setelah Bela Timnas Indonesia Vs Filipina: Pipi Luka Dalam, Dijahit, Demam, Menggigil