Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 gagal memetik kemenangan saat meladeni Bosnia dan Herzegovina U-19 di Stadion di Stadion Igraliste NK Polet, Sveti Martin na Mauri, Jumat (25/9/2020) malam WIB. Duel itu berakhir dengan skor 1-0 untuk Bosnia dan Herzegovina U-19.
Bosnia dan Herzegovina U-19 menguasai jalannya laga sejak peluit sepak mula dibunyikan oleh wasit. Timnas Indonesia U-19 masih menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik pada sepuluh menit pertama.
Bosnia dan Herzegovina U-19 berhasil unggul pada menit ke-19. Tendangan bebas Ivan Basic dari sisi kanan membentur bek Komang Tri sebelum bersarang ke Timnas Indonesia U-19 yang dikawal gawang Erlangga Saputra.
Pada babak kedua, Shin Tae-yong hampir mengganti susunan pemainnya, hanya Erlangga, David Maulana, dan Andi Irfan yang masih dipertahankan. Hasilnya cukup apik dengan mengambil alih permainan.
Timnas Indonesia U-19 unggul jumlah pemain mulai menit ke-64 karena tim lawan hanya bermain dengan 10 personel saja. Pemain Bosnia dan Herzegovina, Amar Drina, mendapat kartu merah setelah menyikut Irfan Jauhari.
Situasi itu menguntungkan David Maulana dkk. untuk menyerang. Menurut catatan Mola TV saat menit ke-80, Timnas Indonesia U-19 membukukan 65 persen penguasaan bola berbanding 35 milik Bosnia dan Herzegovina U-19.
Sayang, tak ada lagi gol yang tercipta dan anak asuh Shin Tae-yong dipaksa menerima kekalahan 0-1 ini.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga untuk Timnas Indonesia U-19 selama melakoni pemusatan latihan di Kroasia. Sebelumnya, mereka juga menelan kekalahan dengan tim U-19 Eropa lainnya, yaitu Bulgaria dan Kroasia.
Bola.com telah merangkum beberapa faktor penyebab kekalahan Timnas Indonesia U-19 dalam pertandingan kontra Bosnia dan Herzegovina U-19. Simak ulasannya:
Video
Penyelesaian Akhir
Timnas Indonesia U-19 memang bermain kurang apik di babak pertama. Penyebabnya, pelatih Shin Tae-yong menurunkan beberapa pemain yang belum mendapatkan kesempatan dalam pertandingan sebelumnya.
Baru babak kedua, mereka mulai tampil menyerang dan mendominasi. Sayangnya, David Maulana dkk. kurang rapi dalam melakukan penyelesaian akhir.
Mulai dari Andre Oktaviansyah, Irfan Jauhari, dan Witan Sulaeman, mendapat kesempatan untuk mencatatkan namanya di papan skor. Peluang-peluang yang sudah didapat itu gagal dikonversi menjadi gol.
Salah Passing
Kekurangan ini sudah menjadi masalah Timnas Indonesia U-19 sejak beberapa pertandingan sebelumnya. Hampir semua lini melakukan salah umpan saat sudah berhasil merebut bola. Akibatnya, tim lawan dengan mudah mengambil alih permainan.
Hal ini terjadi lantaran para pemain kurang tenang saat akan menyusun serangan balik cepat. Tim Garuda Muda kebingungan untuk mengirim umpan kepada rekan setim.
Itu terlihat dari upaya Yudha Febrian yang memutuskan segera mengumpan bola saat mendapat tekanan lawan.
Begitupun dengan Andre Oktaviansyah yang kerap terburu-buru melepaskan umpan ke depan yang akhirnya tidak akurat dan justru bisa dihalau pemain Bosnia.
Antisipasi Serangan Lawan
Kinerja lini belakang Timnas Indonesia U-19 kurang terorganisasi dengan rapi. Hal itu berbeda dengan ketika mereka menghadapi Qatar U-19 dalam dua laga sebelumnya. Dalam laga itu, mereka tampil disiplin sehingga berhasil menang 2-1 dan imbang 1-1.
Dalam situasi tendangan sudut atau tendangan bebas, para pemain belakang belum mampu membaca pergerakan lawan yang sangat mungkin mengancam gawang. Alhasil, gol Bosnia dan Herzegovina lahir dari situasi ini.
Antisipasi dalam menghalau serangan lawan belum terbangun secara optimal.