Bola.com, Jakarta - Tidak terasa, MotoGP 2020 sudah menggelar delapan seri. Tiga putaran terakhir bahkan berlangsung dalam kurun waktu tiga pekan berturut-turut.
Dimulai MotoGP San Marino dan Emilia Romagna di Sirkuit Misano kemudian diakhiri MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Barcelona.
Setelah tiga balapan ini, peta persaingan MotoGP 2020 mulai nampak yang tadinya begitu sulit diprediksi dan selalu menampilkan nama-nama pembalap baru yang bisa bersaing meraih kemenangan setiap serinya.
Kini menuju enam balapan terakhir MotoGP 2020, beberapa pembalap mulai sadar target realistis apa yang bisa dikejar. Ada yang akan ngotot untuk berjuang jadi juara dunia.
Tapi ada juga pembalap berstatus unggulan yang sadar diri akan peluang jadi juara dunia dan hanya sekadar mengekar podium atau kemenangan pada sisa MotoGP 2020.
Berikut Bola.com sajikan, 4 catatan menarik dari peta persaingan MotoGP 2020 setelah menggelar seri kedelapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, akhir pekan lalu:
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Peta Persaingan Mulai Mengerucut
Seri 6,7, dan 8 yang digelar tiga pekan berturut-turut telah mengerucutkan peta persaingan di MotoGP 2020. Utamanya setelah gelaran seri kedelapan yang berlangsung di MotoGP Catalunya.
Kini ada dua pembalap yang memiliki performa terbilang paling konsisten dibandingkan pembalap lainnya. Keduanya adalah Fabio Quartararo dan Joan Mir.
Fabio Quartararo saat ini sudah mengantongi tiga kemenangan sekaligus jadi satu-satunya pembalap yang bisa merasakan podium pertama lebih dari sekali pada MotoGP 2020.
Joan Mir lebih menarik lagi. Pembalap Suzuki ini belum meraih kemenangan. Tapi lima balapan terakhir ia bisa naik podium empat kali. Alhasil kini ia hanya tertinggal delapan poin dari Fabio Quartararo.
2. Pembalap Unggulan Terkubur dari Persaingan
Setelah MotoGP 2020 menggelar delapan seri mulai terlihat juga beberapa pembalap unggulan yang sepertinya bakal keluar dari persaingan menjadi juara dunia.
Contohnya Valentino Rossi. Dia sudah tiga kali gagal finis, sehingga kini terbenam di posisi sebelas poin. Hal sama berlaku untuk pembalap pabrikan KTM, Pol Espargaro.
Meski sudah dua kali naik podium, seperti Rossi, ia juga sudah tidak finis sebanyak tiga kali. Pecco Bagnaia setali tiga uang. Meski disebut pembalap Ducati terbaik di MotoGP 2020, kini ia masih terbenam di urutan 13 klasemen.
3. Awas Suzuki Mengancam
Jika Fabio Quartararo kini sedang memimpin klasemen sejatinya tidak terlalu mengejutkan. Karena sejak musim lalu, ia sudah memperlihatkan potensi.
Namun status pembalap dengan performa paling mengejutkan layak disematkan kepada Joan Mir dari Suzuki. Seperti yang dibahas pada poin pertama artikel ini, Joan Mir sukses naik podium empat kali pada lima balapan terakhir.
Motor Suzuki GSX-RR bahkan terbilang kompetitif di semua trek. Potensi pembalap Suzuki tambah nyata setelah rekan setim Joan Mir, Alex Rins juga finis ketiga pada MotoGP Catalunya.
4. Potensi Pembalap Berbeda Raih Kemenangan Masih Bisa Lanjut
Total tujuh pembalap berbeda bisa merasakan kemenangan pada delapan seri MotoGP 2020. Apakah angka ini masih bisa bertambah? Jawabannya ya.
Karena pembalap sekaliber Joan Mir belum merasakan kemenangan. Begitu juga rekan setimnya, Alex Rins. Apalagi musim lalu, Rins memang sudah dua kali bisa finis pertama.
Jangan lupakan juga beberapa nama pembalap yang sukses naik podium musim ini tapi belum mengecap kemenangan: Pol Espargaro, Valentino Rossi sampai Pecco Bagnaia.