Elbow Down atau Siku Menyentuh Aspal, Alasan Lahirnya Banyak Pembalap Muda Kompetitif di MotoGP

oleh Hendry Wibowo diperbarui 04 Okt 2020, 15:00 WIB
Fabio Quartararo melakukan teknik merebahkan motor elbow down. (LLUIS GENE / AFP)

Bola.com, Catalunya - MotoGP 2020 telah melahirkan banyak pembalap muda yang baru sekali merasakan kemenangan di kelas premier. Sebut saja Fabio Quartararo, Franco Morbidelli, Miguel Oliveira, sampai Brad Binder.

Menariknya pada waktu yang sama, beberapa pembalap senior justru kesulitan. Dari Valentino Rossi, Cal Crutchlow sampai Andrea Dovizioso yang meski sudah sekali menang tapi kesulitan menemukan chemistry antara ban Michelin dengan motor Ducati Desmosedici.

Advertisement

Analisis menarik tapi masuk akal dilontarkan pemilik tim LCR Honda, Lucio Cecchinello. Menurutnya fenomena di atas lantaran gaya balap pembalap muda jebolan Moto2 lebih cocok dengan ban Michelin saat ini.

Masuk akal lantaran jebolan Moto2, Marc Marquez juga begitu dominan di MotoGP mengalahkan para pembalap yang sempat jadi raja seperti Rossi atau Jorge Lorenzo.

Apalagi Marc Marquez memperkenalkan gaya balap elbow down atau bahu menyentuh aspal ketika merebahkan motor. Gaya ini kemudian ditiru oleh jebolan Moto2 lainnya dan jadi salah satu alasan banyaknya pembalap muda kompetitif saat ini.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Analisis Lucio Cecchinello

Pebalap Honda, Marc Marquez, nyaris mengalami kecelakaan pada sesi latihan bebas kedua MotoGP Brno, Jumat (19/8/2016). (Motorsport)

Secara khusus, Lucio Cecchinello menyebut gaya balap elbow down sangat bermanfaat untuk menaklukkan ban Michelin saat ini. Oleh karena itulah, pembalap jaman old seperti Rossi, Dovizioso dan Crutchlow selalu bermasalah dengan ban.

"Saat ini terjadi evolusi dalam gaya mengemudi di antara generasi pembalap termuda. Cara Anda menyandarkan tubuh menjauhi sepeda motor berarti siku Anda menyentuh aspal (elbow down), bukan hanya lutut," kata Lucio Cecchinello.

"Lebih alamiah bagi pembalap muda untuk mengendarai dengan cara ini untuk menangani mesin MotoGP dengan sebaik-baiknya. Gaya berkendara ini bekerja sangat efisien, karena Anda menggeser lebih banyak beban ke arah pusat gravitasi sepeda motor dan sehingga gaya sentrifugal berkurang."

"Pembalap seperti Valentino Rossi atau bahkan Cal cenderung mengandalkan posisi standar di motornya. Perkembangan gaya mengemudi ini dapat diamati dengan jelas," lanjutnya.

Lucio Cecchinello pun mencontohkan apa yang dilakukan Marc Marquez. Menurutnya sangat sering lantaran gaya elbow down ini pembalap Repsol Honda itu bisa menyelamatkan diri ketika nyaris terjatuh.

"Gaya berkendara ini diharapkan bisa diadopsi oleh semua pembalap dari generasi muda yang akan kita lihat di Kejuaraan Dunia MotoGP di masa depan," Lucio Cecchinello menuturkan.

 

Sumber: Speedweek

 

Berita Terkait