Bola.com, Jakarta - Publik sepak bola PSIM Yogyakarta tengah diselimuti kabar duka. Satu di antara petinggi wadah suporter PSIM yakni Brajamusti, tutup usia setelah mengalami kecelakaan, Sabtu (3/10/2020).
Wakil Presiden Brajamusti (kelompok suporter PSIM), Saga Susanto, meninggal dunia dan telah dimakamkan di TPU Pingit, Tompeyan, Tegarejo, Yogyakarta, Minggu (4/10/2020). Sebelumnya Saga Susanto mengalami kecelakaan di kawasan Turi, Kabupaten Sleman, Sabtu malam.
Saga Susanto sempat mendapat perawatan intensif di RSUD setelah mengalami kecelakaan, kemudian dirujuk di RSUP Dr Sardjito. Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin mewakili elemen suporter PSIM menyampaikan duka yang atas berpulangnya Saga Susanto.
"Secara pribadi maupun Brajamusti sangat kehilangan. Mas Saga pribadi yang kritis, visi ke depan untuk organisasi sangat bagus. Gagasan-gagasan dari beliau luar biasa untuk Brajamusti," kata Muslich.
"Ada beberapa hal yang memang belum terlaksana, InsyaAllah saya dan teman-teman Brajamusti akan laksanakan. Selamat jalan Mas Saga, doa kami menyertaimu, tempat terbaik di sisi-Nya," ungkap pria yang akrab disapa Thole.
Menurutnya, sosok Saga Susanto merupakan figur yang mudah bergaul. Sebagai wakil presiden Brajamusti, Saga ikut berperan mendampingi untuk menyelamatkan persoalan di tubuh organisasi suporter Brajamusti.
"Beliau juga rajin menyambangi rekan-rekan laskar Brajamusti, bukan hanya di area Kota Yogya saja, namun juga sampai Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, dan wilayah lainnya. Punya kedekatan dengan teman-teman di laskar-laskar," tuturnya.
Ucapan belasungkawa turut datang dari perwakilan pemain tim Laskar Mataram (julukan PSIM), yang disampaikan oleh, Raymond Tauntu.
"Saya mengenal dekat dan lumayan sering bertemu untuk sekadar mengobrol. Bagi saya, almarhum Mas Saga merupakan sosok suporter yang selalu memberikan dukungan dengan tulus. Beliau tidak pernah menghujat ketika PSIM kalah atau main jelek," jelas Raymond Tauntu.
Video
Sependapat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X Tentang Pemindahan Alokasi Dana Piala Dunia U-20
Bola.com belum lama ini sempat berbincang dengan Saga Susanto yakni pada 8 Juli 2020. Ketika itu dirinya menanggapi keputusan PSSI membatalkan Kota Yogyakarta sebagai satu diantara venue Piala Dunia U-20 tahun depan.
Menariknya, gagalnya Yogyakarta kali ini adalah karena keberadaan gunung berapi. Gunung Merapi yang berada di sisi utara DIY, menjadi alasan Yogyakarta tidak jadi dipilih untuk perhelatan Piala Dunia U-20 mendatang.
Saga Susanto yang mewakili suara suporter PSIM, sependapat dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, bahwa dana alokasi untuk tuan rumah Piala Dunia U-20, lebih baik dialihkan untuk penanganan COVID-19.
Baca Juga
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang
2 Penggawa Timnas Indonesia, Kevin Diks dan Maarten Paes Bakal Ngaso sampai Februari 2025: Libur Panjang Nih!
Hasil BRI Liga 1: Curi 3 Poin, Arema FC Benamkan Semen Padang di Zona Degradasi