Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Carlos Oliveira, membawa perubahan di skuat Singo Edan. Pelatih asal Brasil ini memberikan tugas berbeda kepada para pemainnya. Satu di antaranya adalah Bagas Adi Nugroho.
Pemain yang sempat dipanggil Timnas Indonesia itu tak lagi diposisikan sebagai stoper. Bagas Adi didorong lebih ke depan untuk mengisi posisi gelandang bertahan.
Tentu ada perubahan cara bermain yang harus dilakukan oleh Bagas Adi. Biasanya, pemain asal Sleman itu lebih banyak menghalau serangan, tapi sekarang mantan pemain Bhayangkara FC itu juga harus menjadi jembatan antara lini belakang dan depan.
"Pelatih masih coba memaksimalkan potensi pemain. Saya pikir Bagas bisa bermain di posisi baru itu. Tugasnya juga lebih banyak bertahan," ujar asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
Selain menjadi gelandang bertahan, Bagas juga mendapatkan peran sebagai satu di antara beberapa eksekutor bola mati, seperti tendangan bebas atau sepak pojok. Dengan posisi sebagai gelandang bertahan, posisinya akan lebih dekat jika harus mengambil sepak pojok.
Maklum, musim ini Arema FC seperti tidak punya eksekutor paten. Padahal musim lalu ada pemain sekelas Makan Konate.
"Bagas punya akurasi tendangan bebas. Saat di Timnas Indonesia U-22 dulu kalau tidak salah dia juga menjadi eksekutor," lanjut asisten pelatih Arema FC itu.
Video
Enggan Berkomentar
Bagas Adi Nugroho enggan berkomentar terkait posisi baru itu. Ia memilih fokus dengan yang ditugaskan oleh tim pelatih. Sebelumnya, Bagas diprediksi jadi tandem bek asing, Caio Ruan.
Namun, saat bek asal Brasil itu datang pekan lalu, justru Bagas yang dipindah posisi. Sementara Caio berpasangan dengan Nurdiansyah.
Untuk stok gelandang bertahan, sebenarnya Arema FC memiliki pemain melimpah. Ada Hendro Siswanto, Jayus Hariono, Hanif Sjahbandi, hingga Vikrian Akbar. Tapi, Carlos punya pandangan lain.
Sebenarnya ini bukan pertama kali Bagas Adi Nugroho memiliki tugas yang berbeda. Sebelumnya dia pernah ditugaskan sebagai bek kiri. Namun, Bagas tidak terlalu sering membantu serangan dari posisi itu. Dia lebih banyak mengawal pemain sayap lawan yang punya kecepatan tinggi.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut