Bola.com, Genoa - Tim Liga Italia, Genoa menjadi klaster baru penularan virus corona. Tercatat kini sudah ada 22 kasus COVID-19 di tim rival sekota Sampdoria ini dan 17 di antaranya merupakan pemain.
Pemain Genoa yang dipinjamkan dari Chelsea, Davide Zappacosta pun menceritakan bagaimana klaster COVID-19 bisa tercipta di tim Genoa dan akhirnya menjangkit dirinya.
Menurutnya semua berawal dari kiper tim, Mattia Perin yang telah melakukan tes dan hasilnya negatif hanya satu hari sebelum dirinya merasakan gelaja virus corona.
"Dia (Mattia Perin) dikirim ke isolasi segera setelah dia dinyatakan negatif, tetapi pada saat itu, dia sudah mencemari seseorang di ruang ganti," kata Zappacosta saat diwawancara L'Equipe.
"Begitulah semuanya dimulai. Hasil swab berikutnya yang kami jalani kemudian semuanya kembali negatif meskipun beberapa dari kami, termasuk saya, telah tertular virus," tambahnya.
Diketahui Perin dan Lasse Schone merupakan dua pemain Genoa pertama yang dikabarkan positif virus corona. Keduanya pun urung bermain ketika Napoli mengalahkan Genoa dengan skor 6-0, akhir pekan lalu.
"Kami tidak punya pilihan, kami harus pergi ke Napoli karena pertandingan sudah dikonfirmasi. Proses menuju pertandingan (lawan Napoli) sangat rumit," Zapppacosta menuturkan.
"Kami melakukan swabs pada jam 1 dini hari sebelum pertandingan dan kami naik pesawat di pagi hari. Saya sulit tidur nyenyak dan tidak enak badan meski tidak demam. Pertandingan juga sulit karena Napoli adalah tim yang lebih kuat," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Bisa Terjadi di Tim Lain
Lebih lanjut Davide Zappacosta menceritakan apa yang terjadi dengan munculnya klaster virus corona di Genoa bisa terjadi di tim lain. Karena menurutnya tes swabs tidak melulu akurat.
"Kami biasanya melakukan swabs setiap tiga hari dan tes darah antibodi seminggu sekali. Masalahnya, Anda bisa negatif pada hari Senin, lakukan swabs Selasa dan menemukan diri Anda pada hari Kamis," pemain yang memperkuat AS Roma musim lalu itu menjelaskan.
"Sementara itu, Anda telah menghabiskan tiga hari dengan anggota tim lainnya. Swabs tidak akurat. Itu bisa saja terjadi pada tim lain. Itu terjadi dengan Zlatan Ibrahimovic di Milan tapi dia tidak mencemari siapa pun. Mungkin interaksi Perin lebih tinggi," tambahnya.
Zappacosta pun memberikan saran agar langkah baru terkait pengecekan virus corona bisa ditemukan pada masa depan. Karena risiko yang dihadapi pesepakbola begitu tinggi.
Sumber: Football Italia