Bola.com, Jakarta - Manchester United mengawali Liga Inggris 2020/2021 dengan buruk. Dari tiga pertandingan yang dijalani, dua di antaranya berujung kekalahan.
Manchester United membuka kampanye musim ini dengan kekalahan mengejutkan 1-3 dari Crystal Palace. Kekalahan itu menyakitkan karena dialami di kandang sendiri, Stadion Old Trafford.
Pada pekan berikutnya, MU berhasil menggenggam poin penuh setelah mengalahkan Brighton 3-2. Namun, permainan Setan Merah jauh dari meyakinkan. MU butuh gol di pengujung injury time untuk memastikan tiga poin.
Puncaknya, Manchester United dibantai Tottenham Hotspur 1-6. Kali ini, pertandingan juga berlangsung di Old Trafford. MU benar-benar terlihat tak berdaya menghadapi keganasan Spurs.
Nasib MU makin disorot karena pergerakan di bursa transfer musim panas jauh dari mengesankan. Mereka memang mendatangkan lima pemain, namun kabarnya tak ada satu pun yang merupakan pilihan utama sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer.
Manchester United bahkan terkesan melakukan pembelian panik karena empat pemain didatangkan pada hari terakhir bursa transfer, yaitu Edison Cavani, Alex Telles, Facundo Pellistri, dan Amad Traore. Satu pemain yang lebih dulu diboyong adalah Donny van de Beek.
Performa Manchester United tidak lepas dari sorotan para legenda-legenda klub. Berikut ini kata-kata bernada kemarahan para legenda terkait performa buruk Setan Merah musim ini.
Gary Neville
Legenda Manchester United, Gary Neville, beberapa kali mengkritik mantan klubnya, salah satunya tentang kebijakan transfer yang kacau. Terbaru, Neville juga melontarkan kritikan pedas ketika MU dibantai Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Minggu (4/10/2020).
Mantan kapten MU itu menilai performa tim menyedihkan saat kalah dari Tottenham. Neville juga menyebut pertahanan Setan Merah berantakan pada musim ini.
Pada pertandingan melawan Tottenham, MU menurunkan duo Eric Bailly dan Harry Maguire di posisi bek tengah. Neville melihat pertahanan Setan Merah benar-benar kacau.
"Yang menakutkan adalah empat atau lima peluang yang dimiliki Tottenham secara berurutan saat skor 2-1," kata Neville, seperti dilansir Sky Sports.
"Manchester United benar-benar babak belur. Saat itu mereka sedang terancam, dan itu terjadi dengan 11 orang. Spurs memiliki peluang cepat, mereka berada di semua tempat," imbuh Neville.
Rio Ferdinand
Ketidakpuasan atas kinerja Manchester United juga dilontarkan oleh mantan beknya, Rio Ferdinand. Ia mengaku frustrasi dengan kebijakan transfer MU yang kalah dengan klub-klub lainnya.
Seperti diketahui MU mendatangkan lima pemain pada musim panas ini, empat di antaranya baru diumumkan pada hari terakhir bursa transfer. Menurut kabar yang beredar, dari lima pemain itu tak ada satu pun yang merupakan target utama sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer.
“Hal yang paling membuat frustasi fans MU adalah kami menyadari siapa target mereka, itulah elemen yang membuat frustasi,” kata Ferdinand tentang transfer MU, seperti dilansir The Sun.
“MU sangat pasif di bursa transfer, saya sangat mengkhawatirkan kinerja Manchester United musim ini. Kondisi ini bisa membuyarkan pekerjaan musim lalu yang berakhir bagus."
"Di posisi mana yang lebih Anda sukai? Saya lebih suka berada di posisi Frank Lampard. Ia dapat mendatangkan pemain yang diinginkan,” imbuh Ferdinand.
Roy Keane
Kritikan tajam soal performa Manchester United musim ini juga datang dari sang mantan kapten, Roy Keane. Dia menyebut penampilan MU saat kalah telak dari Spurs memalukan. Keane juga menyebut Solskjaer bisa terancam ditendang dari posisinya.
"Performa melawan Spurs memalukan," kata Keane kepada ITV, seperti dilansir ITV.
"Kami semua ada di sepak bola, kami semua pernah mengalami hari-hari buruk. Tapi saya rasa penampilan beberapa pemain mempermalukan lambang klub."
"Pada akhirnya, saya pikir Ole akan kehilangan pekerjaannya. Dengan para pemain yang dia miliki saat ini, saya sudah mengatakannya sebelumnya, mereka melemparkan manajer sebelumnya [Mourinho] ke bawah bus dan mereka akan melakukan hal yang persis sama kepada Ole," imbuh Keane.
Patrice Evra
Mantan bek Manchester United Patrice Evra mengecam mantan klub yang dinilai berantakan. Kritikan pedas itu dilontarkan Evra setelah MU dibantai Spurs 1-6.
Salah satu kritikan Evra menyangkut kebijakan transfer Manchester United pada musim ini. Ia bersimpati kepada Solskjaer karena klub gagal memboyong pemain bidikan di bursa transfer.
"Saya seorang yang positif, tapi saya tidak pernah ingin berbicara tentang United karena setiap kali Anda berbicara yang sebenarnya, itu bisa menyakitkan. Saya penuh semangat dan mencintai klub ini. Tapi saya tahu Anda harus punya filter ketika berbicara di TV, tapi ini berantakan," kata Evra kepada Sky Sports.
"Saya merasa sedih untuk manajer. Bagaimana dengan dewan pengurus? Ini sudah berapa tahun sejak Ferguson pergi? Berapa manajer telah dipecat?"
"Kami tahu ia ingin pemain seperti Jadon Sancho, tapi mereka tidak mencari harga yang tepat. Apa yang terjadi dengan klub saya? Saya sangat emosional. Sulit untuk mematahkan seorang pria seperti saya," imbuh Evra.
Sumber: Sky Sports, Metro, Manchester Evening News, The Sun