Bola.com, Yogyakarta - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah mengirimkan undangan kepada pengelola atau perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 untuk membahas nasib kompetisi musim ini. Agenda tersebut bakal digelar di Yogyakarta pada Selasa (13/9/2020). Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, mengaku sudah memiliki dua usulan yang akan diungkapkannya pada pertemuan tersebut.
"Rapat nanti harus sudah memutuskan kompetisi dilanjutkan atau disetop. Jadi jangan ada lagi keputusan mengambang yang membuat klub dalam posisi bingung," ujar Rahmat Djailani.
Keputusan ini sangat penting bagi Persiraja Banda Aceh maupun beberapa klub yang harus memindahkan homebase mereka dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020. Keputusan tersebut akan berkaitan dengan mobilisasi anggota tim dari Yogyakarta ke daerah asal masing-masing.
"Kami ini tim musafir. Kami sudah putuskan bertahan di Yogyakarta selama dua pekan. Ini bentuk komitmen kecintaan kami terhadap sepak bola dan kelangsungan kompetisi. Jadi keputusannya harus final karena kami harus menyiapkan kepulangan tim ke Banda Aceh jika kompetisi disetop atau ditunda," ujar sekretaris Persiraja Banda Aceh itu.
Video
Meminta Kompensasi Biaya
Sebagai tim musafir, Rahmat Djailani mengatakan manajemen Laskar Lantak Laju telah mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk ukuran kantong klub promosi.
Makanya, Persiraja Banda Aceh akan meminta kompensasi penggantian biaya operasional tim karena penundaan kompetisi yang terjadi dua hari sebelum kick-off yang seharusnya digelar pada 1 Oktober lalu.
"Kompensasi yang kami ajukan adalah biaya tiket penerbangan, kebutuhan selama di Yogyakarta, dan janji PT LIB yang akan mengganti biaya swab test pertama yang telah dilakukan klub," tegas Rahmat.
Baca Juga
Timnas Vietnam Sudah Berada di Korsel untuk Menjalani TC Jelang Piala AFF 2024, Bagaimana Timnas Indonesia?
Thom Haye Agak Menyesal Banyak Peluang Terbuang saat Timnas Indonesia Hadapi Jepang: Tapi, Mereka Memang Bagus Banget!
Terungkap! Saat Memperkuat Timnas Indonesia Melawan Arab Saudi, Thom Haye Memikirkan Anak yang Sedang Sakit di Belanda