Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 memetik kemenangan telak 4-1 atas Makedonia Utara U-19 pada laga uji coba di Stadion NL Jinak Sinj, Split, Minggu (11/10/2020) malam WIB.
Empat gol kemenangan skuat Garuda Muda semuanya lahir berkat aksi lini serang. Jack Brown mentak dua gol serta Witan Sulaiman dan Irfan Jauhari masing-masing dengan satu gol.Bagi tim asuhan Shin Tae-yong, kemenangan atas Makedonia Utara U-19 adalah kali kedua pada uji coba pada Oktober.
Sebelumnya, Witan dan-kawan mengalahkan klub Kroasia, NK Dugopolje U-19 di Stadion NK Uskok Klis, Split, Kamis (8/10/2020) malam WIB.
Sukses timnas U-19 melibas Makedonia Utara U-19 dinilai wajar oleh Herman Kadiaman, staf pelatih PSM Makassar. Menurut Herman, secara hasil, timnas U-19 pantas mendapat apresiasi. Tapi secara permainan dengan pakem 4-4-2, penampilan Timnas U-19 belum optimal. Termasuk lini serang yang memborong gol kemenangan.
"Secara stamina dan skill individu, kualitas kita masih diatas Makedonia Utara. Itulah mengapa, timnas U-19 terlihat dominan karena tekanan dari lawan memang tak banyak," ujar Herman kepada Bola.com, Senin (12/10/2020).
Di mata Herman, selain stamina, belum banyak banyak peningkatan dari cara bermain Timnas Indonesia U-19 dari ujicoba pertama di Kroasia.
"Kita lebih banyak mengandalkan counter attack dan skil individu. Padahal pola 4-4-2 mengandalkan permainan kolektif," ujar Herman yang pernah mendampingi mendiang Miroslav Janu (Republik Ceko) menangani sejumlah klub di Indonesia dengan pola 4-4-2.
Video
Performa Witan
Secara khusus, Herman memuji penampilan Witan yang dinilainya paling menonjol di lini serang Timnas Indonesia U-19.
Sayangnya, Witan tidak mendapat dukungan yang baik dari gelandang tengah yang sejatinya berperan vital untuk mengoptimalkan kemampuan penyerang sayap seperti Witan. Ia melihat Witan lebih banyak turun untuk mendapatkan bola.
"Cara bermain ini sangat menguras tenaga. Beruntung Witan memiliki skill individu yang baik. Apalagi lawan yang dihadapi kualitasnya masih di bawah. Buktinya hanya sekali gocekan, Witan bisa melewatinya. Pertanyaan sekarang, apakah Witan bisa melakukan hal yang sama saat menghadapi lawan setara atau setingkat diatas kita," papar Herman.
Belum optimalnya dua gelandang tengah pada pertandingan ini juga disadari oleh Shin Tae-yon. Ini dibuktikan dengan keputusan Shin Tae-yong menarik keluar David Maulana dan Mohammad Kanu dan memasukkan duet Brylian Aldama-Beckham Putra.
"Pola 4-4-2 memang mewajibkan gelandang tidak hanya bisa merebut bola tapi juga mengontrol sekaligus menyuplai bola ke depan. Di babak pertama, peran keduanya tak terlihat sehingga memaksa Braif Fatari dan Saddam Gaffar turun mencari bola sehingga menguras tenaga mereka," terang Herman.
Tentang Jack Brown
Selain Witan, Herman juga menyoroti penampilan Jack Brown yang mencetak dua dari empat gol kemenangan Timnas Indonesia U-19. Menurut Herman, Jack cukup jeli membuka ruang untuk mendapatkan peluang.
"Jack harus mendapat lebih banyak menit bermain agar kemampuannya bisa tergali optomal. Namun, sekali lagi, laga melawan Makedonia Utara tidak bisa dijadikan ukuran karena level permainan lawan lebih dibawah kita," tegas Herman.
Pada kesempatan itu, Herman juga belum melihat rekan yang sepadan dengan Withan di sisi sayap pada pertandingan ini. Irfan Jauhari yang dicoba menggantikan peran Supriadi (cedera) belum bisa mengimbangi irama permainan Witan dari sisi kiri.
"Saya melihat pergerakan Irfan lebih banyak bermain kedalam. Irfan baru terlihat memiliki peranan setelah kembali bermain sebagai striker," tutur Herman.
Timnas U-19 akan kembali menghadapi Makedonia Utara U-19 pada 14 Oktober. Setelah itu, skuat Shin Tae-yong akan dua kali bertemu dengan Bosnia & Herzegovina, 20-23 Oktober.
"Ujicoba kontra Bosnia & Herzegovina bisa jadi acuan untuk mengukur kemampuan timnas U-19 karena level permainan hampir setara," ungkap Herman. Timnas U-19 dan Bosnia & Herzegovina U-19 sudah bertemu bulan lalu. Pada laga ini, Timnas U-19 kalah 0-1.