Trade Aneh LA Lakers yang Berbuah Cincin Juara : Buang Pemain Muda Berpotensi dan Rekrut Pelatih Gagal

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 12 Okt 2020, 10:35 WIB
Para pemain LA Lakers merayakan kegembiraan setelah menjadi jawara NBA 2019-2020. (AFP / Douglas P DeFelice)

Bola.com, Jakarta - Berawal dari kegagalan lalu membuang sang legenda, Magic Johnson dari kursi puncak manajemen. Itulah singkat cerita modal Los Angeles (LA) Lakers meniti jalan musim 2029-2020. Namun, semua itu terbayar setelah mereka mendapat cincin juara NBA, Senin (12/10/2020) pagi WIB.

ESPN sempat merilis tulisan menarik tiga hari setelah Magic Johnson dipecat, dan mengangkat Luke Walton, plus memberi kesempatan Jason Kidd sebagai asisten pelatih. Media ini menulis, langkah tersebut seolah bakal mengirim Lakers ke jurang kegagalan.

Advertisement

Sebuah kritikan yang sesuai fakta, karena sejak 2014, Lakers selalu gagal melangkah ke babak play-off. Tak hanya itu, gelar NBA juga sudah lama sekali tak kunjung datang, tepatnya 9 tahun saat itu. Namun, manajemen Lakers bergeming.

Obsesi mengarungi 2019-2020 yang ingin berujung juara, membuat manajemen berbenah. Sinyal 'bahagia' itu datang ketika manajemen Lakers bersepakat dengan Klutch Sports. Nmaa terakhir adalah perusahaan yang memiliki LeBron James, bintang NBA yang kala itu keluar dari Cleveland Cavaliers.

Sepakat bergabung, LeBron James memberi peringatan kepada kubu Lakers agar mereka mau mengubah gaya permainan. Berpikir keras, Lakers membuat trade yang melibatkan mereka, New Orleans dan Washington Wizards.

 

Video NBA

2 dari 4 halaman

Tak Sempat Terpikir

Gila dan tak sempat terpikirkan. Itulah sebagian besar reaksi warganet melihat model trade Lakers. Yup, demi seorang Anthony Davis, yang dianggap bisa memerkuat sisi high-post bersama LeBron James, mereka melepas beberapa pemain muda berpotensi, plus hak draft-pick.

Bagaimana tidak, Lakers sepakat melepas ke New Orleans beberapa pemain menjanjikan, seperti Lonzo Ball, Josh Hart dan si anak muda cemerlang, Brandon Ingram. Selain itu, Lakers juga mengirim draft 2019, De'Andre Hunter, yang kini berkostum Atlanta Hawks.

Belum cukup, demi Davis, Lakers rela melepas kesempatan memilih pemain baru pada putaran pertama draft NBA tahun 2021 dan hak first-round pada 2023. Sementara itu, Lakers juga mengirim tiga pemain ke Washington Wizards, yakni Isaac Bonga, Jemerrio Jones dan Moritz Wagner.

Keruan saja, keputusan tersebut sempat mendapat kritikan tajam dari para fan. Apalagi tiga nama pertama, yakni Ball, Ingram dan Josh Hart sudah melekat dengan masa depan Lakers.

Tapi, manajemen Lakers justru menjawab semua itu dengan bekal kegilaan lain, yakni mengontrak pelatih yang berpotensi gagal. Yup, Frank Vogel memang muda, tapi latar belakang nasib bersama Orlando Magic dianggap bisa menghadirkan mimpi buruk.

 

3 dari 4 halaman

Status Dipecat

LA Lakers menjuarai NBA 2020, musim terpanjang dalam sejarah. (Douglas P. DeFelice/AFP)

Semua itu berlatar status 'dipecat' Vogel dari Magic. Kegagalan mengangkat performa Orlando, memberi pil pahit terhadap pelatih yang kini berusia 47 tahun itu.

Namun, dengan keberadaan sederet asisten pelatih berpengalaman seperti Jason Kidd, Lionel Hollins dan Phil Handy, manajamen Lakers meneruskan langkah. Hasilnya, Lakers dominan di Wilayah Barat, unggul dari rekan sekota, LA Clippers.

Roster yang menawan, terutama masuknya LeBron James, Anthony Davis, Dwight Howard, DeMarcus Cousins dan dua jagoan tembakan tiga angka, Danny Green serta J.R Smith, memberi sinyal kuat. Yup, mereka sanggup lolos ke play-off sebagai tim terbaik, sehingga mendapat benefit.

 

4 dari 4 halaman

Satu Dekade

Para pebasket Los Angeles Lakers merayakan gelar juara usai menaklukkan Miami Heat Pada gim keenam final NBA di AdvenHealth Arena, Senin (12/10/2020). Lakers menang dengan skor 106-93. (AP Photo/John Raoux)

Setelah menunggu satu dekade, kepastian gelar tersebut memberi jawaban atas apa yang sempat tersemat sebagai 'trade gila' pada awal musim 2019-2020. Manajemen merealisasikan janji mereka ketika mendatangkan Vogel, LeBron, Anthony Davis dan beberapa pemain bintang lain.

Kini, publik Staples Center bergembira, meski cincin juara mereka tercipta pada masa prihatin akibat pandemi COVID-19. Sekali lagi, jika bukan karena strategi 'aneh' pada awal musim, bisa saja kebahagiaan justru hadir di kota lain.

 

Berita Terkait