Budi Sudarsono Cemas Menanti Hasil Pertemuan Klub Shopee Liga 1 2020 dengan PT LIB

oleh Gatot Susetyo diperbarui 12 Okt 2020, 22:15 WIB
Pelatih Persik Kediri, Budi Sudarsono, memimpin latihan di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Selasa (1/9/2020). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Kediri - Dari semua pelaku sepak bola Indonesia yang menantikan Shopee Liga 1 2020 berlanjut kembali, pelatih Persik Kediri, Budi Sudarsono, termasuk yang harap-harap cemas menantikan hasil extraordinary meeting yang digelar di Yogyakarta, Selasa (13/10/2020).

Rapat tersebut mempertemukan PT Liga Indonesia Barudengan kontestan Liga 1 dan Liga 2 untuk membahas nasib kompetisi yang masih mengambang. Rencananya PT LIB akan kembali menghelat kompetisi mulai November mendatang setelah lanjutan Shopee Liga 1 2020 harus ditunda dan batal digelar 1 Oktober lalu karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian.

Advertisement

Budi Sudarsono pantas merasa cemas, karena musim ini bakal menjadi debut mantan striker Timnas Indonesia itu sebagai pelatih kepala di Liga 1. Budi didaulat menjadi pelatih kepala Persik menggantikan Joko Susilo.

"Saya sangat berharap kompetisi jadi digelar, karena ini akan menjadi debut saya sebagai pelatih kepala di Liga 1. Jadi wajar bila saya harap-harap cemas dengan hasil rapat besok," ujar Budi Sudarsono.

Mengenai apapun pertimbangan yang harus diambil untuk kelanjutan Shopee Liga 1 2020, termasuk menggelar format satu putaran, Budi Sudarsono tak ada masalah. "Terserah bagaimana bentuknya, apakah setengah kompetisi atau penuh. Bahkan turnamen pun tidak masalah, yang penting sepak bola bergulir lagi. Pelatih dan pemain juga punya aktivitas positif untuk menghidupi keluarganya," tegasnya.

Video

2 dari 2 halaman

Kecewa

Budi Sudarsono mulai bergabung pada latihan perdana Persik di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Selasa (11/8/2020). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Budi Sudarsono mengakui kekecewaannya setelah laga perdana lanjutan Shopee Liga 1 2020 yang seharusnya mempertemukan Persik Kediri dan PSS Sleman pada 1 Oktober lalu harus tertunda.

Alasannya, pertandingan tersebut merupakan pembuka lanjutan kompetisi dengan gairah yang sangat memuncak setelah para pemain lima bulan tidak berkompetisi lantaran pandemi COVID-19.

"Saya kecewa berat karena pertandingan melawan PSS batal. Itu menjadi laga pembuka, di mana fokus mata pecinta sepak bola Indonesia mengarah kepada pertandingan itu," tegas Budi Sudarsono.

"Saya berharap kompetisi dilanjutkan lagi, dan Persik tetap menghadapi PSS sebagai pembuka," lanjutnya.

Berita Terkait