Bola.com, Jakarta - Sepak bola Inggris berencana melakukan reformasi radikal. Diinisiasi Liverpool dan Manchester United, muncul proposal yang berisi wacana pemangkasan jumlah peserta Premier League dari 20 menjadi 18 tim saja.
Rencana ini bukannya tanpa alasan. Football League, operator Liga Inggris kasta kedua (Divisi Championship) dan seterusnya yang beranggotakan 72 tim membutuhkan suntikan dana besar.
Dilansir dari BBC, Football League memerlukan 250 juta pounds untuk menstabilkan kondisi keuangan anggota timnya. Premier League akan mengalokasikan sekitar 25 persen dari total kebutuhan tim-tim English Football League.
Proposal tersebut berisi poin-poin sebagai berikut:
- Premier League dipangkas dari 20 menjadi 18 klub. Championship Division, League One, dan League Two tetap 24 tim.
- Dua tim terbawah Premier League (peringkat 17 dan 18) otomatis terdegradasi. Posisi 16 akan ikut play-off degradasi-promosi dengan tim Championship Division.
- Piala Liga dan Community Shield dihapuskan.
- Pembayaran parasut dibatalkan.
- Uang sebanyak 250 juta pounds harus segera disediakan untuk menyelamatkan English Football League.
- Uang sebanyak 100 juta pounds dibayarkan ke FA (PSSI-nya Inggris) untuk mengganti pendapatan yang hilang.
- Sembilan klub dibelikan 'hak spesial voting' pada beberapa isu.
Video
Kritik Keras
Rencana radikal itu langsung dikritik oleh Premier League, pemerintah, dan kelompok suporter.
"Sepak bola Inggris adalah kompetisi sepak bola paling banyak ditonton, paling menarik, dinamis, dan kompetitif, yang menarik perhatian dunia," bunyi pernyataan Premier League.
"Untuk menjaganya tetap seperti itu, penting sekali ditegaskan bahwa kita semua harus sejalan. Premier League dan FA sepakat untuk menggelar segala macam diskusi mengenai masa depan, termasuk struktur kompetisi, kalender kompetisi, dan perihal finansial menyusul dampak COVID-19."
"Banyak pemangku jabatan dalam sepak bola, makanya, hal ini harus benar-benar dicermati betul. Menurut pandangan Premier League, proposal dari beberapa klub yang rilis hari ini akan berdampak buruk. Kami kecewa terhadap Rick Parry, ketua English Football League, yang terang-terangan mendukung wacana ini."
"Premier League akan terus bekerja keras mencari solusi untuk keberlangsungan English Football League karena imbas dari COVID-19 yang mengganggu kestabilan keuangan para anggotanya."
Sumber: BBC