Bola.com, Jakarta Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, tidak dapat menggaransi tempat bagi striker Barcelona, Antoine Griezman, meskipun statistiknya bersama Les Bleus bagus. Menurut Deschamps, Griezmann tidak akan otomatis terpilih masuk skuad Prancis hanya berdasar pada performanya pada masa lalu.
Antoine Griezmann kesulitan menemukan performa terbaiknya sejak gabung Barcelona dari Atletico Madrid pada Juli 2019. Dia bukan hanya kesulitan tampil menawan di Barcelona, tetapi juga menular ke Timnas Prancis.
Ia merupakan pemain terbaik dan tops scorer Timnas Prancis pada Piala Eropa 2016, kemudian merasakan gelar juara dunia dua tahun berselang. Namun, pemain berusia 29 tahun itu kemudian seperti kehilangan sentuhan terbaiknya.
Deschamps meyakini Griezmann dapat kembali menemukan performa terbaiknya. Bahkan, sang pelatih mengaku tidak meragukan kelas Griezmann menjelang pertandingan UEFA Nations League melawan Kroasia, Kamis (15/10/2020) dini hari WIB.
Namun, pada pertandingan sebelumnya kontra Timnas Portugal, Griezmann tampil kurang impresif. Laga itu berkesudahan imbang tanpa gol.
"Saya tahu Anda melihat pertandingan terakhir. Tapi lihat statistikanya: 81 caps, 32 gol, 21 assist. Itu bicara banyak tentang dirinya," kata Deschamps tentang Antoine Griezmann, seperti dilansir Goal Internasional, Rabu (14/10/2020).
"Statistik itu tidak menggaransi apa pun, seperti beberapa pemain lain yang bisa tampil lebih baik melawan Portugal. Saya tahu talentanya dan apa yang bisa diberikan kepada tim," imbuh Deschamps.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Posisi Terbaik Griezmann
Deschamps menyadari banyak sorotan yang terarah pada Griezmann. Statistiknya di Barcelona pada musim lalu jauh dari mengesankan.
Menurut Opta, keberhasilan Griezmann memanfaatkan peluang besar mencetak gol hanya 34,46 persen di Barcelona. Padahal pada tahun terakhirnya di Atletico Madrid mencapai 47,37 persen, dan pada dua musim sebelumnya masing-masing di atas 60 persen.
"Posisi Antoine, saya bisa bicara tentang itu dengannya. Kami telah melakukannya," ujar Deschamps.
"Saya sangat tahu di mana dia paling efektif dan paling berpengaruh. Tentu saja di posisi sentral. Dia kehilangan irama, dan kalian tahu apa sebabnya. Ia butuh sedikit waktu. Dia lebih baik pada babak pertama, dibanding pada babak pertama (melawan Portugal). Dia pemain menyerang, tapi terlalu banyak berlari, terkadang seperti gelandang serang," imbuh Deschamps.
Sumber: Goal Internasional