Bola.com, Jakarta - Arema FC masih konsisten melakukan persiapan meski Shopee Liga 1 2020 belum mengantongi izin untuk bergulir lagi. Sang pelatih Carlos Oliveira tetap menjaga semangat pemainnya agar tidak menurun.
Agenda latih tanding dengan klub Liga 1, Madura United, tetap disiapkan tengah pekan depan sebagai pemanasan. Pertandingan itu sekaligus untuk melihat kerangka tim.
Artinya, pemain Arema FC tetap dibuat bersaing agar bisa masuk dalam skuat utama pilihan Carlos.
“Nantinya (dalam kompetisi) saya harus memilih 11 nama untuk dimainkan. Saya selalu memberi tahu mereka (pemain), bahwa saya bukan orang yang menempatkannya dalam line up. Tapi mereka sendiri yang harus berusaha menempatkan diri untuk bisa masuk dalam starting eleven,” jelas mantan pelatih Becamex Binh Duong, Vietnam ini, Jumat (16/10/2020).
Pesan itu sekaligus jadi pelecut pemain untuk bersaing dalam skuat inti. Apalagi waktu persiapan kini semakin panjang karena belum ada kepastian kapan kompetisi bergulir. Carlos masih membuka pintu bagi siapa pun yang memperlihatkan grafik permainan apik di masa persiapan untuk jadi pemain inti. “Sekarang kami terus mencari kerangka tim terbaik,” sambungnya.
Dalam sesi latihan, Carlos masih sering bongkar pasang pemain di semua lini. Carlos menambahkan pembentukan kerangka tim ini bukan hanya untuk lanjutan kompetisi musim ini. Tapi juga hingga musim depan.
“Sesuai dengan keinginan manajemen, kerangka tim dibuat juga untuk musim depan. Semoga tahun depan saya masih bisa melatih kerangka yang dibentuk ini,” lanjut pelatih Arema FC asal Brasil itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kerangka Tim Inti Sulit Ditebak
Sebelum Carlos tiba, kerangka tim inti Arema sebenarnya sempat bisa ditebak. Deretan pemain berpengalaman seperti Ahmad Alfarizi, Hendro Siswanto dan Dendi Santoso masih jadi pilihan utama.
Begitu juga dengan pemain berlabel timnas, Bagas Adi Nugroho, Hanif Sjahbandi, Dedik Setiawan, M. Rafli hingga Kushedya Hari Yudo.
Tapi belakangan ada perubahan posisi yang dilakukan Carlos. Sepreti Yudo sempat difungsikan sebagai sayap, Bagas dicoba bermain gelandang bertahan. Secara tidak langsung, itu memberikan ruang kepada pemain lain.
Nurdiansyah mulai dimatangkan sebagai tandem Caio Ruan di lini belakang. Ridwan Tawainella dan M. Rafli juga dilihat lebih jauh potensinya untuk mempertajam penyerangan.