Simon McMenemy dan 9 Pelatih Asing yang Akhirnya Meninggalkan Liga 1

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 19 Okt 2020, 08:45 WIB
Simon McMenemy, Milomir Seslija dan Ivan Kolev. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Era Liga 1 sudah berjalan empat musim dengan memperhitungkan Shopee Liga 1 2020 yang kini tengah terhenti. Banyak pelatih silih berganti datang untuk menangani satu dari 18 klub peserta kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu. Banyak pelatih asing yang datang karena melihat potensi sepak bola Indonesia, tapi kemudian pergi dengan berbagai alasan.

Simon McMenemy adalah contoh pelatih asing yang sempat mengecap kesuksesan di era Liga 1. Ia membawa Bhayangkara FC menjadi juara edisi perdana Liga 1.

Advertisement

Mengandalkan perpaduan beberapa pemain senior dan banyak pemain muda, seperti Evan Dimas Darmono, Putu Gede Juni Antara, dan Ilham Udin Armaiyn, Simon McMenemy berhasil mengantarkan Bhayangkara FC menjadi yang terbaik kala itu.

Boleh dibilang, keberhasilan klub menjuarai Liga 1 dalam tiga edisi pertama tidak lepas dari sosok pelatih asing. Setelah Simon McMenemy dan Bhayangkara FC, dua musim berikutnya menjadi milik pelatih asal Brasil, Stefano Cugurra.

Pelatih yang karib disapa Teco itu dua kali menjadi juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan klub berbeda. Pertama, ia membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018 dan berlanjut dengan membawa Bali United menjadi juara pada musim 2019.

Namun, itu adalah contoh pelatih asing yang sukses di era Liga 1. Cukup banyak pelatih asing yang datang dan pergi dalam empat musim berjalan. Banyak dari mereka berpindah-pindah klub, atau bahkan akhirnya menyerah dan meninggalkan Indonesia.

Menyerah bukan satu-satunya alasan mereka pergi. Namun, tidak lagi dipakai oleh klub Liga 1 memaksa mereka untuk pergi. Kali ini, Bola.com mengulas 11 pelatih asing yang akhirnya pergi dari Liga 1 dengan berbagai alasan.

Video

2 dari 8 halaman

Simon McMenemy

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengamati permainan anaka asuhnya saat laga melawan Semen Padang di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (20/05/2017). Bhayangkara FC menang 1-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Seperti diurai di atas, Simon McMenemy menjadi pelatih yang berhasil menjadi juara pada edisi pertama Liga 1. Keberhasilannya itu kemudian mengantarnya untuk mendapatkan kesempatan menangani Timnas Indonesia pada 2019 lalu.

Bermodalkan juara bersama Bhayangkara FC yang saat itu mengandalkan banyak pemain muda, pelatih asal Skotlandia itu dianggap cocok untuk membangun tim dengan memadukan pemain berpengalaman dan semangat muda. PSSI pun menunjuknya sebagai arsitek Tim Garuda.

Sayang, Simon McMenemy gagal melakukan tugasnya dengan baik bersama Timnas Indonesia. Andritany Adhiyaksa dkk. mengalami kekalahan demi kekalahan di empat laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Kenyataan buruk itu membawa Simon McMenemy ke pintu keluar dengan cepat. Ia digantikan oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Melepas jabatannya di Timnas Indonesia, Simon McMenemy tidak kembali ke klub Liga 1. Namun, itu bukan berarti Simon McMenemy tak lagi ingin mengemban tugas di Indonesia, karena hingga saat ini, dari media sosialnya, McMenemy masih berada di Indonesia dan asyik bermain golf di kawasan Bogor.

3 dari 8 halaman

Peter Butler

Pelatih PSMS Medan, Peter Butler, mengamati pemainnya saat melawan PS Tira pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (5/12). PSMS kalah 2-4 dari PS Tira. (Bola.com/Yoppy Renato)

Peter Butler merupakan pelatih asal Inggris yang sudah memiliki pengalaman menangani klub sejak 2000. Ia dikenal sebagai pelatih yang sering berkarier di Asia Tenggara, di antaranya bersama Sabah FA, Singapore Armed Forces FC, Yangon United, BEC Tero Sasana, Kelantan FA, Terengganu FA, PBDKT T-Team FC, Botswana, dan Platinum Stars.

Ia datang ke Indonesia pada persiapan Liga 1 2018, di mana Persipura Jayapura yang mendatangkannya pada Februari 2018. Namun, rupanya perjalanan Peter Butler bersama tim berjulukan Mutiara Hitam itu tidak panjang. Ia dipecat pada 21 Juni 2018.

Namun, Butler tidak butuh waktu lama untuk menembukan pelabuhan baru di Indonesia. Pelatih asal Inggris itu kemudian ditunjuk menangani PSMS Medan pada 14 Juli 2018 setelah Djadjang Nurdjaman dipecat.

Sayangnya, Liga 1 2018 menjadi satu-satunya musim yang dijalani Peter Butler di Indonesia. Ia kemudian pergi dan menangani Timnas Liberia pada 2019 hingga saat ini.

4 dari 8 halaman

Milomir Seslija

Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, memperhatikan timnya saat menggelar sesi latihan di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (2/8). Jelang hadapi Persija, skuat Arema jajal Stadion GBK. (Bola.com/YoppyRenato)

Milomir Seslija bukanlah pelatih yang asing dengan kompetisi sepak bola Indonesia. Pertama kali pelatih asal Bosnia itu datang ke Indonesia adalah pada 2011, di mana ia menangani Arema.

Ia tercatat tiga kali menjadi pelatih Arema. Selain 2011, ia menjadi pelatih Singo Edan pada 2016 hingga 2017 dan musim 2019. Tidak hanya membela Arema, ia juga pernah menangani Persiba Balikpapan dan Madura United.

Bicara era Liga 1, Milomir Seslija mengawalinya pada 4 Mei 2017 dengan bergabung bersama Persiba Balikpapan untuk menggantikan Timo Scheunemann. Namun, dalam kurun waktu tiga bulan, ia memutuskan mundur dari Persiba yang pada akhir musim pun terdegradasi ke Liga 2.

Coach Milo kemudian bergabung bersama Madura United pada pramusim 2018. Sayangnya, Madura United memecatnya pada 31 Mei 2018.

Setelah beberapa bulan tidak menangani klub Indonesia, Milo kembali dan menangani Arema FC untuk ketiga kalinya dalam sepanjang karier kepelatihannya. Ia bergabung pada 9 Januari 2019 dan membawa Singo Edan menjuarai Piala Presiden 2019.

Milo pun mendapatkan kepercayaan menangani Arema FC hingga Liga 1 2019 berakhir. Namun, karena tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari manajemen Singo Edan, pelatih asal Bosnia itu pulang ke negara asalnya dan menangani klub profesional di sana Igman Konjic.

5 dari 8 halaman

Milan Petrovic

Pelatih Perseru Badak Lampung FC, Milan Petrovic, saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (16/8). Bhayangkara FC takluk 0-1 dari Badak Lampung FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Milan Petrovic merupakan pelatih yang datang ke Indonesia pada 2018 dan menangani Arema FC. Ia menggantikan Joko Susilo yang saat itu berstatus caretaker.

Pelatih asal Slovenia itu membimbing Arema FC hingga akhir musim. Namun, kontraknya bersama Singo Edan tidak diperpanjang, di mana manajemen klub mendatangkan Milomir Seslija sebagai pengganti.

Milan Petrovic kemudian mendapatkan kesempatan untuk menangani klub lain pada musim 2019. Badak Lampung FC yang sebelumnya bernama Perseru Serui, memberikan kesempatan kepadanya pada pekan ke-11 Liga 1 2019.

Sayangnya, Milan tidak berhasil membawa tim tersebut bertahan di Liga 1. Alih-alih punya nama baru dan bermarkas di Bandar Lampung, tim yang awalnya selalu bertahan di kasta tertinggi dengan nama Perseru Serui itu pun akhirnya terdepak ke Liga 2.

Setelah kegagalan itu, Milan Petrovic kini dikabarkan tidak menangani klub mana pun. Bahkan Arema FC sempat dikabarkan ingin merekrutnya kembali sebelum hadirnya Carlos Oliveira yang menggantikan Mario Gomez yang kembali ke Borneo FC.

6 dari 8 halaman

Darije Kalezic

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, saat melawan Becamex Binh Duong pada laga semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Darije Kalezic mendarat di Indonesia untuk bergabung bersama PSM Makassar pada Liga 1 2019. Ia menggantikan Robert Alberts yang memilih untuk bergabung bersama Persib Bandung.

Pelatih asal Bosnia itu membimbing PSM Makassar hanya selama satu musim. Bicara soal Liga 1 2019, Darije Kalezic terbilang tidak sukses bersama PSM. Ia hanya membawa Juku Eja finis di peringkat ke-12.

Namun, Darije Kalezic mampu memberikan trofi juara yang diidam-idamkan para suporter PSM Makassar. Juku Eja berhasil menjuarai Piala Indonesia 2018-2019 bersamanya dengan mengalahkan Persija Jakarta di laga final.

Sayang, itu hanya satu-satunya prestasi yang ditorehkan Darije Kalezic di Indonesia. Pelatih kelahiran Swiss itu memilih untuk pergi ke Belanda dan menangani klub MVV Maastricht.

7 dari 8 halaman

Ivan Kolev

Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, mengamati permainan anak asuhnya saat melawan Shan United pada laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Rabu (15/5). Persija menang 6-1 atas Shan United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pelatih yang satu ini juga sudah cukup lama mengenal sepak bola Indonesia. Jauh sebelum era Liga 1, Ivan Kolev sudah pernah datang ke Indonesia dan menangani sejumlah tim, mulai dari Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Timnas Indonesia.

Pada era Liga 1, Ivan Kolev bergabung bersama PS TNI pada 2017. Ia menggantikan pelatih asal Prancis, Laurent Hatton, yang hanya tiga kali memimpin pertandingan PS TNI pada musim itu.

Sayangnya, Ivan Kolev pun tidak bisa mengangkat prestasi PS TNI pada musim itu. Setelah PS TNI hanya berkuat di papan bawah klasemen, Ivan Kolev dipecat pada 21 September 2017.

Ia kemudian pulang ke negara asalnya, Bulgaria, dan menangani klub Vereya pada 2018. Hingga akhirnya kesempatan kembali ke Indonesia datang lagi pada musim 2019.

Persija Jakarta mendatangkan Ivan Kolev sebagai pengganti Stefano Cugurra yang pergi ke Bali United setelah membawa Macan Kemayoran menjadi juara Liga 1 2018. Datang ke klub juara bertahan, beban yang ada di pundak Ivan Kolev tentu cukup berat.

Setelah menangani Persija Jakarta di Piala Presiden 2019, Ivan Kolev mengundurkan diri pada 3 Juni 2019, atau tepatnya pada pekan ketiga Liga 1 2019, di mana Persija saat itu berada di peringkat ke-16.

Ia pun pulang lagi ke Bulgaria, dan kini tengah menangani klub negara asalnya, Lokomotiv Sofia.

8 dari 8 halaman

4 Pelatih Asing yang Mampir di Liga 1

Ilustrasi - Julio Banuelos, Edson Tavares, Rafael Berges (Bola.com/Adreanus Titus)

Selain enam pelatih di atas, ada empat pelatih asing yang datang di era Liga 1 tapi kiprahnya benar-benar sangat singkat. Tiga pelatih berasal dari Eropa, dan satu lainnya datang dari Brasil.

Satu-satunya pelatih asal Brasil di sini adalah Edson Tavares. Pelatih ini datang ke Indonesia dengan menangani Persija Jakarta pada akhir musim 2019.

Ia datang ke Macan Kemayoran pada September 2019, atau tepatnya pada pekan ke-21 Liga 1 2019. Targetnya saat itu adalah membawa Persija bertahan di Liga 1, mengingat ketika baru datang, Macan Kemayoran berada di posisi 14.

Target tersebut tercapai. Namun, Edson Tavarez tidak dipertahankan oleh Persija. Namun, pelatih asal Brasil itu tetap mendapatkan tempat di Indonesia.

Borneo FC memboyongnya ke Samarinda untuk Shopee Liga 1 2020. Namun, setelah kompetisi terhenti karena pandemi COVID-19, Edson Tavares dipecat dari Borneo FC pada Agustus lalu.

Sementara itu, tiga pelatih asal Eropa adalah Julio Banuelos dan Rafael Berges yang sama-sama berasal dari Spanyol dan Vicenzo Annese dari Italia.

Julio Banuelos merupakan pelatih yang didatangkan Persija Jakarta untuk menggantikan Ivan Kolev pada pekan-pekan awal Liga 1 2019. Namun, mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia U-23 yang berkiprah di Asian Games 2018 itu tidak bisa berbuat banyak. Hanya dalam waktu tiga bulan Banuelos dipecat oleh Persija dan digantikan oleh Edson Tavares.

Sementara itu, Rafael Berges diperkenalkan sebagai pelatih Mitra Kukar pada Desember 2017. Pelatih ini datang untuk menangani Naga Mekes di Liga 1 2018. Namun, tujuh bulan bersama Mitra Kukar, Berges memilih mundur dari Mitra Kukar.

Namun, ia kembali ke Mitra Kukar pada musim 2019 dan menangani klub asal Tenggarong itu berkiprah di Liga 2. Pada musim 2020, Rafael Berges menangani Badak Lampung FC yang bermain di Liga 2.

Sementara Vincenzo Annese, pelatih asal Italia yang dipercaya menangani PSIS Semarang pada Liga 1 2018 hanya bertahan lima bulan bersama Laskar Mahesa Jenar. Datang di awal musim Liga 1 2018, di mana PSIS berstatus tim promosi, Annese akhirnya mundur dan digantikan oleh Jafri Sastra.

Setelah dari PSIS Semarang, Annese berpindah-pindah menangani klub berbeda negara, mulai dari Kosovo, Belize, hingga India.

Berita Terkait