Bola.com, Semarang - PSIS Semarang mengaku mengalami kerugian miliaran rupiah karena penghentian kompetisi Shopee Liga 1 2020. Sampai saat ini, belum juga ada kejelasan apakah Liga 1 bisa dilanjutkan atau tidak.
"Semua klub sama, rata-rata lima sampai tujuh setengah miliar mungkin ya," kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, Sabtu (17/10/2020).
Yoyok mengatakan kerugian bisa ditekan karena PSIS menerima hak komersial dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB). Jika tidak, angkanya pasti lebih besar.
"Kalau enggak ada hak komersial jadi rugi delapan sampai sepuluh miliar," imbuh pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu.
Pengeluaran terbesar yang mengakibatkan kerugian bagi PSIS Semarang itu untuk menggaji pemain, pelatih dan offisial. Termasuk operasional selama tim beraktivitas.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Berharap Hak Komersial Tetap Cair
Untuk menutupi kerugian tersebut, menurut Yoyok, para pemegang saham harus menyuntikkan modal. Pemasukan dari yang lain hampir sulit didapatkan.
"Kerugian tentu kami sebagai pemegang saham harus setor modal," imbuh pria yang juga menjabat anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.
Yoyok juga menaruh harapan agar hak komersial tetap dicairkan, sehingga beban klub tidak semakin besar. "Semoga selama penundaan tetap dicairkan supaya bisa untuk membantu memberi sedikit penghasilan untuk pemain dan official," tandasnya.
Disadur dari: Bola.net (Penulis Mustopa El Abdy/Editor Serafin Unus Pasi, published 18/10/2020)