Ditandai Pembongkaran Secara Simbolis, Pembangunan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin Resmi Dimulai

oleh Abdi Satria diperbarui 21 Okt 2020, 15:50 WIB
Tahapan pembangunan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin resmi dimulai pada Rabu (21/10/2020) pagi. (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Tahapan pembangunan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin resmi dimulai pada Rabu (21/10/2020) pagi. Ditandai dengan pembongkaran secara simbolis yang disaksikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Ilhamsyah Mattalatta.

Ilhamsyah Mattalatta bertindak selaku pembina Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) yang selama ini mengelola stadion yang diresmikan penggunaannya pada 6 Juli 1957 atau dua bulan jelang pembukaan PON IV di Makassar itu.

Advertisement

Pembongkaran Stadion Andi Mattalata Mattoangin yang diperkirakan berlangsung selama dua bulan. Nilai aset yang tersisa dari stadion kebanggaan masyarakat Makassar ini sebesar Rp1,3 M. Pembongkaraan stadion ini dikerjakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

"Saya selaku Gubernur Sulsel berharap pembangunan stadion menjadi lebih baik dapat berjalan lancar atau tepat waktu," ujar Nurdin Abdullah dalam kata sambutannya sebelum pembongkaran.

Pembangunan stadion ini direncanakan selesai paling lambat tiga tahun ke depan dengan anggaran awal sebesar Rp1 T.

"Kita semua menginginkan Sulawesi Selatan khususnya Makassar memiliki stadion yang berstandar internasional," tegas Nurdin.

Pembongkaran secara simbolis disambut antuasias kalangan suporter. Seperti diungkap Sul Daeng Kulle, Presiden Red Gank. "Memang sudah saatnya Makassar memiliki stadion layak untuk bisa digunakan PSM baik di level nasional maupun internasional," papar Sul Daeng Kulle.

Pembangunan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin sekaligus memastikan PSM menjadi tim musafir selama proses berjalan. Menurut Sul Daeng Kulle, kondisi ini merupakan konsekuensi sebuah perubahan. Sul Daeng Kulle menegaskan suporter tetap antusias mendukung tim kesayangannya meski untuk sementara tak bermarkas di Makassar.

"Kalau boleh menyarankan sebaiknya PSM bermarkas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Selain layak, Sidoarjo lebih gampang dijangkau dari Makassar atau kota-kota lainnya di Jawa," terang Sul Daeng Kulle.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Hanya Satu Kali Renovasi

Tampak bangunan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin memang masih tradisional. (Bola.com/Abdi Satria)

Sejak diresmikan pada 6 Juli 1957, Stadion Andi Mattalatta Mattoangin hanya sekali mengalami renovasi. Itupun tak banyak untuk sekadar memenuhi standar minimal penyelenggara partai Liga Champions Asia.

Renovasi dilakukan pengelola PSM saat itu, Nurdin Halid, untuk memuluskan ambisi Juku Eja menjadi tuan rumah 8 Besar Liga Champions 2001.

Setelah itu, Stadion Andi Mattalatta Mattoangin hanya mengalami pembenahan tambal sulam setiap awal musim Liga Indonesia untuk sekadar bisa bermarkas di Makassar. Di era Liga 1, sejatinya PT Liga Indonesia Baru (LIB) setiap awal musim selalu menyoroti fasilitas dan sarana yang dimiliki Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, khususnya masalah kapasitas lampu stadion yang dinilai tak memenuhi standar.

Setiap musim, PT LIB selalu meloloskan PSM menjadi tuan rumah penyelenggaraan partai Liga 1.Tapi, kebijakan ala PT LIB ini tak berlaku di level AFC. Dalam dua musim terakhir, PSM menjadi tim musafir ketika menjadi Indonesia di AFC Cup. Pada 2019, Juku Eja bermarkas di Stadion Pakansari Bogor. Sementara pada musim 2020 yang terhenti, PSM sempat mengunakan Stadion Madya Senayan Jakarta untuk menjamu lawan di AFC Cup.