Bola.com, Jakarta - Pandemi virus corona COVID-19 masih belum sirna sejak pertama kali muncul di penujung tahun 2019. Memasuki bulan-bulan terakhir 2020, masih belum tampak tanda-tanda hilangnya virus ini.
Seluruh dunia masih berupaya agar virus corona COVID-19 ini sirna. Beberapa penelitian guna menemukan vaksin pun masih terus digenjot.
Untuk sementara, masyarakat masih diminta menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan sembari menunggu vaksi yang tepat. Masyarakat diminta menggalakkan program memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan secara rutin.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien dan keluarganya. Pasalnya, stigma negatif tersebut justru akan memperparah keadaan dan membuat situasi makin cemas.
Berikut ini hasil rangkuman beberapa cara mencegah adanya stigma negatif di masyarakat selama masa pandemi virus corona COVID-19, dilansir dari kawalcovid19.
Cara Mencegah Stigma Negatif di Tengah Pandemi COVID-19
1. Menggunakan nama yang benar
Dalam penyebutan diusahakan memakai nama yang benar, yakni COVID-19 (Corona Virus Disease 19) yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
2. Jangan menyebut pasien dengan korban
Menyebut orang yang terkena COVID-19 dengan pasien. Hindari menggunakan istilah 'korban corona' atau penderita.
Jadi, bisa memakai bahasa yang halus seperti orang yang mungkin/diduga terkena COVID-19.
3. Tidak menghakimi
Tidak menghakimi seseorang sebagai 'penyebab' atau 'penyebar'. Hindari penggunaan istilah tersebut karena menyiratkan penularan secara sengaja.
4. Berikan semangat kepada pasien
Jika mengetahui ada orang yang terkena COVID-19, sebisa mungkin memberikan semangat dan dukungan kepada pasien serta keluarganya.
5. Berikan penghargaan petugas kesehatan
Saat ini, tenaga medis menjadi garda terdepan memberantas virus corona penyebab COVID-19. Maka dari itu, apresiasi setinggi-tingginya perlu diberikan kepada tenaga kesehatan.
Cara Mencegah Stigma Negatif di Tengah Pandemi COVID-19
6. Tidak menyebarkan berita bohong
Jangan menyebarkan berita tidak jelas, kabar bohong atau hoaks mengenai COVID-19.
7. Mencari informasi terpercaya
Banyaknya informasi mengenai virus corona membuat setiap orang harus berhati-hati dan bisa menyaring kabar yang ada. Jadi, carilah informasi tentang virus corona dari sumber yang terpercaya, seperti WHO atau Kemenkes.
8. Menyebarkan berita positif
Untuk mengatasi kepanikan, sebisa mungkin menyebarkan berita positif, seperti kesembuhan pasien, cara pencegahan, dan lain sebagainya. Jadi, jangan memberi kabar yang justru membuat publik takut atau panik.
Sumber: Kawalcovid19