Bola.com, Semarang - Kebijakan manajemen PSIS Semarang meliburkan skuatnya dimanfaatkan oleh pemainnya untuk pulang ke kampung halaman. Satu di antaranya adalah Fandi Eko Utomo yang kembali ke Surabaya yang merupakan tanah kelahirannya.
Apalagi Fandi Eko Utomo baru saja mendapatkan momen kebahagiaan karena karena kelahiran anak keduanya pada pekan lalu. Selain dalam suasana bahagia, mantan pemain Persebaya Surabaya ini juga tetap memiliki kesibukan di lapangan hijau, yakni dengan tetap berlatih secara mandiri maupun bersama teman-temannya di Surabaya.
Walau sekadar bermain sepak bola atau latihan ringan, aktivitasnya tersebut juga untuk mengisi waktu sembari menunggu kepastian pelaksanaan lanjutan Shopee Liga 1 2020.
"Kesibukan saya selama kegiatan tim yang sedang off ini, tentu fokus berlatih. Baik itu secara mandiri atau dengan teman-teman satu profesi. Soalnya saya tidak ada kegiatan lain," ungkap Fandi Eko Utomo, Senin (26/10/2020)
Putra dari mantan pemain Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono, ini lebih banyak berlatih bersama teman-temannya. Ia mengakui beberapa teman seprofesi sebagai pesepak bola di kampungnya ada yang bermain di beberapa tim Liga 2 dan Liga 3.
"Kebetulan di sekitar rumah ada beberapa teman dari klub Liga 2 dan Liga 3. Seperti dari tim Hizbul Wathan atau dari Persegres Gresik," ujar Fandi Eko Utomo.
Video
Harapan untuk Shopee Liga 1 2020
Sama halnya dengan para pemain lainnya, Fandi Eko Utomo ikut berharap adanya kejelasan kompetisi. Lanjutan Shopee Liga 1 2020 kembali tertunda dan belum jelas kapan bisa dilanjutkan.
Sedianya seluruh tim peserta sudah melakoni pertandingan lanjutan pada awal Oktober kemarin. Namun, PSSI dan PT LIB belum mendapatkan izin dari pemerintah karena masih tingginya kasus pandemi COVID-19 dan menjelang agenda nasional, yaitu Pilkada serentak pada Desember mendatang.
Hingga saat ini belum ada kepastian soal kompetisi, meski beberapa waktu lalu PSSI, PT LIB, dan 18 Klub peserta telah menyepakati kompetisi bisa dijalankan pada 1 November mendatang. Namun, semua kembali harus bergantung kepada izin pemerintah melalui kepolisian.
"Harapannya kompetisi kembali dilanjutkan. Dampak dari penundaan kompetisi ini buat kami sebagai pemain, secara mental pasti berpengaruh," jelas Fandi Eko Utomo.