Bola.com, Jakarta - Keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menunda Shopee Liga 1 hingga Februari 2020 membuat banyak pihak terkejut. Itu artinya, klub harus menunggu empat bulan lagi untuk bisa kembali berkompetisi.
Padahal sudah sembilan bulan Shopee Liga 1 2020 tertunda, akibat pandemi virus corona. Namun, rencana melanjutkan kompetisi pada tahun depan tidak membuat pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago kaget. Pelatih asal Brasil itu sudah memprediksi sebelumnya.
"Saya tidak terkejut atau terpukul dengan keputusan ini (Liga 1 berjalan Februari). Sudah saya prediksi liga kembali jalan setelah Januari 2021," jelas pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Dia memiliki analisa dengan prediksi tersebut. Dia melihat tidak mungkin kompetisi bisa berjalan, sebelum Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang digelar. Pasalnya, setiap kali ada agenda politik, kompetisi sepak bola di Indonesia selalu berhenti.
"Tidak mungkin kompetisi baru berjalan, lalu terhenti. Karena sejarah di negara ini sepak bola selalu berhenti jika ada pemilu atau pilkada," lanjutnya.
"Belum lagi ada masa tenang dan lain-lain. Jadi sejak awal saya prediksi tahun depan baru berjalan. Sekarang teman-teman pelatih bilang kalau prediksi saya mengenai kelanjutan kompetisi benar adanya," sambung Jacksen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Diganti dengan Turnamen
Sebenarnya, mantan pelatih Persebaya Surabaya itu sudah memberikan saran, agar Shopee Liga 1 digantikan dengan turnamen seperti Inter Island Cup atau Piala Presiden.
Dengan digelarnya turnamen, semua tim bisa terlibat dan tidak butuh waktu lama untuk merampungkannya. Meski begitu, perhelatan turnamen harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Dari awal, alangkah baiknya ada turnamen seperti Inter Island Cup atau Piala Presiden untuk menuntaskan kompetisi. Hasilnya tetap bisa membuat juara mewakili Indonesia di level internasional (AFC Cup)," ucap Jacksen.
"Tapi ada yang suka dan tidak. Kalau memang mau dilanjutkan nanti (Februari), saya mempertegas itu. Namun, saya paham ini bukan persoalan teknis. Ada kepentingan lain, mungkin sponsor, atau lainnya yang tidak diketahui," jelasnya.