Bola.com, Jakarta - Di sebuah klub, posisi playmaker sangat krusial. Johan Cruyff, Diego Maradona, Zinedine Zidane, Pavel Nedved, Rivaldo, Ronaldinho, dan Rui Costa, beberapa di antara playmaker sejati.
Gol yang sering dihasilkan melalui para penyerang, tidak jarang dihasilkan melalui kinerja playmaker. Pemain yang selalu mencari celah lawan untuk memberikan ancaman, bahkan ikut mencetak gol.
PSS Sleman yang merupakan tim bersejarah dari DIY, juga pernah mempunyai sederet pemain hebat di posisi playmaker. Pemain-pemain ini memang dibekali kualitas individu dan visi bermain yang oke.
Kali ini, Bola.com menyajikan rangkuman menarik tentang sosok-sosok playmaker hebat PSS dari masa ke masa.
Tidak hanya pemain asing yang memang dibekali kualitas mumpuni, ada juga pemain lokal tidak kalah hebatnya dan menjadi legenda bersama Elang Jawa.
Video
Deca dos Santos
Satu di antara playmaker apik yang berkiprah di tanah DIY berasal dari Brasil, yakni Jaldecir 'Deca' dos Santos. Ia menjadi idola bagi publik sepak bola DIY.
Deca dos Santos masuk dalam daftar legenda PSS. Ia meupakan trio Brasil yang begitu diandalkan PSS dalam dua musim beruntun (2003-2005), bersama Anderson da Silva dan Marcelo Braga.
Jantung permainan lini tengah PSS begitu bergantung padanya. Deca turut membawa tim pujaan Slemania finis di urutan empat klasemen akhir Liga Indonesia 2004 dan 2005. Kala itu, PSS di bawah asuhan Yudi Suryata dan Daniel Roekito.
Jiwa pemimpin juga mengalir pada diri Deca. Selain menjadi jenderal lini tengah, Deca juga jadi kapten tim. Kini, Deca di kampung halaman dan fokus pada pembinaan usia muda.
Seto Nurdiyantoro
Seto Nurdiyantoro pantas mendapat label legenda PSS. Ia mengawali karier dengan membela PSS pada awal 1990 silam.
Meski sempat bermain di Pelita Jaya, Seto kembali ke PSS pada era 2003 hingga 2005. Ia ikut berjibaku membawa PSS sebagai tim yang bisa dibanggakan DIY selain PSIM Yogyakarta.
Perannya bukan sebagai striker murni, karena pada era itu, PSS memiliki Muhammad Eksan. Seto lebih berperan sebagai penyerang lubang sekaligus playmaker.
Ia menjadi nyawa permainan PSS pada Liga Indonesia 2003 hingga 2005. Banyak gol yang lahir dari para striker, berasal dari umpan manja seorang Seto.
Seto berkelana ke sejumlah tim, yakni Persiba Bantul dan PSIM Yogyakarta, hingga pensiun. Seto pun kembali berjodoh dengan PSS meski sebagai pelatih. Namun dirinya berhasil membawa timnya menjadi kampiun Liga 2 dan menikmati musim hebat di Liga 1 2019.
Mahadirga Lasut
PSS bersinar pada musim 2017 saat masih bermain di Liga 2. Di bawah naungan Freddy Muli, PSS hampir saja melaju ke babak semifinal dan berpeluang promosi ke Liga 1.
Sayangnya, PSS terhenti di babak delapan besar. Skuad PSS kala itu cukup kuat, satu di antaranya Mahadirga Lasut. Pemain yang kerap disapa Dirga Lasut ini berposisi sebagai gelandang serang.
Dia dikenal memiliki kemampuan umpan dan tendangan jarak jauh yang mematikan. Terbukti, bermain sebanyak 18 kali, Dirga Lasut sukses melesakkan 13 gol. Dirga Lasut hengkang ke Borneo FC pada musim 2017.
Ichsan Pratama
Ichsan Pratama adalah gelandang serang lincah yang dimiliki PSS Sleman saat mengarungi Liga 2 2018. Ichsan menjadi satu di antara pemain kunci pas menjuarai Liga 2 dan promosi ke Liga 1.
Selain piawai membongkar pertahanan lawan dan menciptakan peluang untuk para striker, ia juga turut menjadi penentu. Tidak jarang gol-gol penting lahir dari kakinya, termasuk saat ikut mencetak gol ke gawang Semen Padang pada laga final.
Atas kiprahnya itu, Ichsan menyabet gelar pemain terbaik Liga 2 2018. Ichsan Pratama kini bermain untuk PSIM Yogyakarta sejak musim 2019 dan reuni kembali bersama Seto Nurdiyantoro.
Brian Ferreira
Gelandang serang asal Argentina ini dibekali skill luar biasa. Musim hebatnya bersama PSS ialah pada Shopee Liga 1 2019.
Cara bermainnya seperti gelandang visoner Timnas Argentina, Juan Roman Riquelme. Ia punya dribel menawan, daya jelajah tinggi, hingga naluri mencetak golnya.
Eks pemain Johor Darul Ta'zim tersebut adalah nyawa permainan tim Elang Jawa. Dari 20 penampilannya di musim 2019, Brian Ferreira mengoleksi 9 gol dan lima assist. Ini catatan apik bagi seorang gelandang.
Sayangnya, Brian Ferreira harus menyudahi Shopee Liga 1 2019 lebih cepat yakni pada pekan ke-24. Pemain bernomor punggung 32 ini mengalami cedera dan tidak bisa tampil di tujuh pertandingan tersisa.
Setelah melakoni satu musim bersama PSS, Brian Ferreira hijrah ke Madura United. Lagi-lagi, dia urung tampil karena lebih dulu dilepas oleh manajemen klub sebelum kompetisi musim 2020 bergulir.
Baca Juga
Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Termasuk Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Asnawi Mangkualam
Deretan Pemain Belia yang Layak Dicoba Shin Tae-yong Jadi Amunisi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Debut Ruben Amorim di MU Terapkan Formasi 3-4-3, Inilah 3 Pemain yang Bakal Bersinar Musim Ini