Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Shopee Liga 1 menerbitkan surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020 perihal 'Penyampaian Status Kompetisi Liga 1 Tahun 2020' pada 2 November 2020 yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Surat tersebut berisikan delapan poin penting mengenai kelanjutan Shopee Liga 1 pada Februari 2021. PT LIB mengumumkan perubahan titel kompetisi, jadwal baru, dan pengurangan subsidi setiap peserta.
"PT LIB mengapresiasi segala bentuk persiapan yang telah klub lakukan mulai dari menjaga protokol kesehatan dan persiapan tim demi kelanjutan kompetisi," tulis bunyi nomor satu dari surat PT LIB.
"PSSI dan PT LIB secara intensif dan terus menerus melakukan koordinasi dengan Mabes Polri dan unsur terkait untuk mendapatkan izin menggelar penyelenggaraan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah RI," lanjut poin nomor dua.
Poin ketiga, PT LIB menjelaskan keputusan PSSI merupakan hasil dari rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 28 Oktober 2020 yang menunda Shopee Liga 1 hingga awal tahun depan.
Pada poin keempat, PT LIB memastikan kompetisi pada Februari 2021 adalah untuk melanjutkan Shopee Liga 1 2020. Kompetisi bakal dimulai pada Februari-Juli 2020. Titel kompetisi diubah menjadi musim 2020/2021 mengingat Shopee Liga 1 2020 telah menggulirkan tiga pertandingan sebelum dihentikan.
"Mekanisme teknis pelaksanaan kompetisi dan jadwal pertandingan Shopee Liga 1 musim 2020/2021 selengkapnya akan disusun kembali oleh PT LIB dan disampaikan kemudian melalui surat pemberitahuan terpisah," bunyi poin kelima.
Video
Subsidi Dipotong
Pada poin keenam, setiap klub tetap mendapatkan subsidi untuk Oktober 2020 sampai Januari 2021. Namun, jumlah subsidi untuk semua peserta dipangkas hingga 75 persen. Artinya, para kontestan hanya akan mendapatkan Rp200 juta dari total Rp800 juta per bulannya.
Subsidi Rp200 juta tersebut tidak akan dicairkan setiap bulannya. PT LIB berkomitmen membayarkannya ketika Shopee Liga 1 2020/2021 telah berjalan alias paling cepat pada Februari 2021.
"Apabila kompetisi berjalan sesuai rencana pada Februari-Juli 2021, maka kontribusi komersial untuk Februari hingga Juli 2021 tetap diberikan dengan nilai Rp800 juta per bulan untuk setiap klub," bunyi poin nomor tujuh.
"Adapun ketentuan mengenai hak dan kewajiban antara klub dengan pemain dan pelatih sebagai konsekuensi dari penundaan ini, akan dituangkan dalam Surat Keputusan PSSI yang akan segera diterbitkan," tulis isi nomor delapan sekaligus mengakhiri surat tersebut.
8 Poin dalam Surat PT LIB
1. PT LIB mengapresiasi segala bentuk persiapan yang telah klub lakukan mulai dari menjaga protokol kesehatan dan persiapan tim demi kelanjutan kompetisi.
2. PSSI dan PT LIB secara intensif dan terus menerus melakukan koordinasi dengan Mabes Polri dan unsur terkait untuk mendapatkan izin menggelar penyelenggaraan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.
3. Bahwa sebagaimana keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI pada 28 Oktober 2020, PSSI memutuskan menunda pelaksanaan kompetisi 2020 dan akan dilanjutkan pada awal 2021.
4. Terkait hal di atas, PT LIB menjadwalkan kompetisi Shopee Liga 1 2020 akan dilanjutkan kembali pada Februari-Juli 2021 dengan titel kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020/2021
5. Mekanisme teknis pelaksanaan kompetisi dan jadwal pertandingan Shopee Liga 1 musim 2020/2021 selengkapnya akan disusun kembali oleh PT LIB dan disampaikan kemudian melalui surat pemberitahuan terpisah
6. PT LIB menyampaikan bahwa kontribusi komersial kepada klub pada Oktober 2020 hingga Januari 2021 akan diberikan dengan besaran 25 persen dari nilai kontribusi Rp800 juta per bulan yang telah ditetapkan sebelumnya dan akan dibayarkan pada saat kompetisi berjalan.
7. Apabila kompetisi berjalan sesuai rencana pada Februari-Juli 2021, maka kontribusi komersial untuk Februari-Juli 2021 tetap diberikan dengan nilai Rp800 juta per bulan untuk setiap klub.
8. Adapun ketentuan mengenai hak dan kewajiban antara klub dengan pemain dan pelatih sebagai konsekuensi dari penundaan ini, akan dituangkan dalam Surat Keputusan PSSI yang akan segera diterbitkan.