Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi menceritakan kesedihan dan keterkejutannya usai hasil diagnosa menyatakan bahwa ia masih positif COVID-19. Padahal, ia mengaku sudah bugar dan siap membalap lagi.
Juara dunia sembilan kali itu terpaksa absen pada dua seri di Aragon setelah jatuh sakit dan kemudian dinyatakan positif COVID-19. Tetapi, Valentino Rossi merasa 'sepenuhnya fit' lagi dalam beberapa hari.
Sayangnya, pembalap Italia itu tidak akan dapat kembali ke paddock MotoGP sampai dia mem-posting dua hasil PCR negatif berturut-turut yang dilakukan dengan selang waktu 48 jam (sesuai aturan FIM). Tes pada Selasa waktu setempat menyatakan ia kembali positif.
"Virus ini sangat rumit dan serius. Saya merasa tidak enak selama dua hari, kemudian dalam beberapa hari saya kembali fit sepenuhnya, 100% saya merasa baikan. Saya mengisolasi diri di rumah sepanjang waktu dan saya mengikuti nasihat medis dengan cermat," kata Rossi.
"Ini situasi yang sangat menyedihkan dan sulit, tapi memang begitulah adanya."
"Sayangnya, kemarin (Selasa 3 November), saya menjalani tes lagi dan hasilnya positif lagi, seperti semua tes sebelumnya. Untungnya saya masih memiliki dua peluang lagi untuk kembali ke jalur pada hari Jumat atau Sabtu."
"Saya sangat sedih karena saya merasa baik-baik saja, dan saya tidak sabar untuk kembali naik M1 saya dan bersatu kembali dengan tim saya. Saya sangat berharap hasil tes PCR berikutnya akan negatif, karena melewatkan balapan MotoGP dua kali sudah terlalu banyak."
Video
Siapkan Garrett Gerloff
Sebagai langkah antisipasi, Yamaha pun mempersiapkan rider cadangan untuk diturunkan jika Rossi tetap absen. Rider tersebut bukanlah Jorge Lorenzo yang merupakan test rider Yamaha di MotoGP, melainkan rider GRT Yamaha WorldSBK, Garrett Gerloff.
Belum diketahui dengan pasti mengapa Yamaha tak memilih Lorenzo, atau rider Pata Yamaha WorldSBK, Toprak Razgatlioglu. Namun, Gerloff dinilai layak jadi rider pengganti sementara untuk Rossi di MotoGP berkat performa gemilangnya di WorldSBK musim ini.
Gerloff yang berstatus sebagai debutan, merupakan rider asal Amerika Serikat yang masih berusia 25 tahun. Dua kalo juara MotoAmerica Supersport ini sukses finis ketiga di MotoAmerica Superbike pada 2019, dan dapat tawaran untuk turun di WorldSBK bersama GRT Yamaha.
Musim ini, Gerloff yang sepanjang kariernya dibimbing oleh dua eks rider MotoGP, yakni Nicky Hayden dan Ben Spies, sukses merebut tiga podium. Performanya yang paling menonjol adalah saat ia bertarung sengit dengan Michael van der Mark dalam balapan kedua WorldSBK Catalunya, Spanyol.
Gerloff pun mengakhiri musim di peringkat 11 pada klasemen WorldSBK dengan 103 poin. Musim depan, ia akan bertahan di GRT Yamaha. Jika benar-benar menggantikan Rossi di MotoGP Eropa, maka ia akan jadi rider Amerika Serikat pertama yang turun di kelas para raja sejak Nicky Hayden di trek yang sama pada 2015 lalu.
Sumber: Crash
Baca Juga
Satu di Antara Alasan Minimnya Bomber Tajam Timnas Indonesia: Minim Menit Bermain, Tergerus Pemain Asing Liga 1
Media Italia Sebut Agen Jay Idzes Berkomunikasi dengan Klub Serie A, Jerman, Inggris, Prancis, dan Spanyol
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan