5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kekalahan Manchester United atas Istanbul Basaksehir: Pertahanan Setan Merah Bak Macan Ompong

oleh Hendry Wibowo diperbarui 05 Nov 2020, 10:00 WIB
Pemain Manchester United Edinson Cavani (kiri) berebut bola dengan pemain Istanbul Basaksehir Aziz Behich pada pertandingan Grup H Liga Champions di Stadion Fatih Terim, Istanbul, Turki, Rabu (4/11/2020). Istanbul Basaksehir menang 2-1. (AP Photo)

Bola.com, Istanbul - Manchester United kalah dua laga beruntun. Setelah kalah dari Arsenal akhir pekan lalu, Setan Merah kini menelan kekalahan dari Istanbul Basaksehir.

Manchester United berjumpa Basaksehir pada matchday ketiga Grup H Liga Champions, Kamis (5/11/2020) dini hari WIB. Pada duel di Stadion Fatih Terim, United kalah dengan skor 2-1 dari tuan rumah.

Advertisement

Tiga gol pada duel ini terjadi pada babak pertama. Basaksehir unggul dua gol lebih dulu, lewat Demba Ba pada menit ke-12 dan Edin Vizca pada menit ke-40.

United kemudian membalas dari gol Anthony Martial pada menit ke-43.

Hasil ini membuat posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer mulai diragukan. United tidak memulai musim dengan baik dan situasi makin sulit. Selain posisi sulit Solskjaer, apa saja pelajaran yang bisa dipetik dari laga Basaksehir vs United?

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 6 halaman

1. Istanbul Basaksehir Punya Serangan Balik Mematikan

Para pemain Istanbul Basaksehir saling bersorak usai menghadapi Manchester United pada pertandingan pada pertandingan Grup H Liga Champions di Stadion Fatih Terim, Istanbul, Turki, Rabu (4/11/2020). Istanbul Basaksehir menang 2-1. (AP Photo)

Pada laga melawan RB Leipzig, United mampu tampil bagus dengan gol-gol dari skema serangan balik. Nah, cara bermain itu justru mampu diterapkan dengan baik oleh Basaksehir.

Basaksehir bertahan sangat dalam dan rapat saat melawan United. Tim racikan Okan Buruk itu lantas mencari celah untuk melakukan serangan balik cepat dengan tiga pemain andalan: Deniz Turuc, Edin Vizca, dan Demba Ba.

Pada proses gol kedua Basaksehir, nampak jelas betapa efektinya serangan balik tiga pemain itu. Begitu juga dengan bol pertama. Basaksehir langsung melepas umpan jauh saat melihat Demba Ba tanpa pengawalan.

3 dari 6 halaman

2. Ole Gunnar Solksjaer Masih Cari Komposisi Pemain Terbaik

Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer dalam laga kontra Arsenal pada pekan ketujuh Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (1/11/2020). (Shaun Botterill/Pool via AP)

Solskjaer kembali menurunkan tim yang berbeda di laga melawan Basaksehir. Kali ini, Donny van de Beek dan Nemanja Matic tampil sebagai pivot. Lalu, ada Juan Mata yang bermain sebagai winger kiri.

Solskjaer juga memainkan Axel Tuanzebe sebagai bek tengah, berduet dengan Harry Maguire. Ada juga Dean Henderson yang tampil sebagai kiper utama menggantikan David de Gea.

Ada beberapa analisa di balik keputusan Solskjaer terus mengubah susunan pemain. Pertama, United punya banyak pemain dengan kualitas yang seimbang. Kedua, Solskjaer harus melakukan rotasi karena jadwal yang padat.

Lantas, yang ketiga, Solskjaer belum menemukan susunan pemain terbaiknya di Manchester United.

4 dari 6 halaman

3. 3 Pemain Mematikan di Istanbul Basaksehir

Pemain Istanbul Basaksehir, Demba Ba, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester United pada laga Liga Champions di Stadion Fatih Terim, Kamis (5/11/2021). MU takluk dengan skor 2-1. (AP Photo)

Demba Ba menjadi pemain kunci bagi Basaksehir. Pemain 35 tahun itu memainkan peran penting dengan satu gol dan gerakan dummy pada gol kedua Basaksehir yang dicetak Edin Vizca.

Demba Ba, sebelum berseragam Basaksehir, pernah bermain melawan United dengan seragam Chelsea dan Newcastle. Demba Ba kini sudah empat kali membobol gawang United.

Selain Demba Ba, ada nama Martin Skrtel dan Rafeal yang menjadi pemain kunci Basaksehir. Menariknya, mereka tidak benar-benar asing dengan United.

Skrtel pernah bermain untuk Liverpool, salah satu rival berat United di Premier League. Lalu, Rafael. Dia adalah pemain yang disiapkan Sir Alex Ferguson menjadi pengganti Gary Neville, tetapi tidak dipakai pada era David Moyes.

5 dari 6 halaman

4. Pertahanan Bak Macam Ompong

Pemain Istanbul Basaksehir Danijel Aleksic (kiri) melakukan tendangan bebas saat menghadapi Manchester United pada pertandingan pada pertandingan Grup H Liga Champions di Stadion Fatih Terim, Istanbul, Turki, Rabu (4/11/2020). Istanbul Basaksehir menang 2-1. (AP Photo)

Masalah Manchester United masih sama, lini pertahanan yang buruk. Kinerja pemain bertahan United sempat mendapat banyak pujian saat menang atas PSG dan RB Leipzig, tetapi kembali tampil buruk saat berjumpa Basaksehir.

Proses gol Demba Ba menjadi bukti sahih atas buruknya lini belakang United. Tidak ada kordinasi yang jelas di belakang. Siapa yang membantu serangan dan siapa yang bertugas bertahan.

Dari 10 pemain lapangan, kecuali kiper, sembilan berada di dalam dan sekitar kotak penalti. Hanya satu pemain yang siap untuk bertahan, tetapi tidak dalam posisi menjaga Demba Ba.

6 dari 6 halaman

5. Kabar Baiknya Persaingan Masih Terbuka

Pemain Istanbul Basaksehir Alexandru Epureanu (kanan) melakukan penyelamatan bola saat menghadapi Manchester United pada pertandingan pada pertandingan Grup H Liga Champions di Stadion Fatih Terim, Istanbul, Turki, Rabu (4/11/2020). Istanbul Basaksehir menang 2-1. (AP Photo)

Manchester United memang kalah dari Basaksehir. Akan tetapi, kondisi ini tidak lantas menjadi akhir cerita United di Liga Champions. Persaingan di Grup H masih terbuka bagi semua tim.

United kini berada di puncak klasemen dengan enam poin. Jumlah poin yang sama didapatkan RB Leipzig yang berada di posisi kedua. United unggul selisih gol dari RB Leipzig.

PSG dan Basaksehir berada di posisi ketiga dan empat dengan tiga poin.

Artinya, perebutan dua tiket ke babak 16 Besar masih sangat terbuka. Tiga laga ke depan bakal menjadi momen krusial. Jika ingin lolos dari fase grup, United harus menang pada dua laga ke depan.

 

Sumber: Berbagai Sumber

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 05/11/2020)