Bola.com, Jakarta - Liverpool menjadi juara Liga Inggris musim lalu dengan cara yang luar biasa. The Reds unggul 18 poin dari rival terdekatnya Manchester City. Anak asuh Jurgen Klopp mengoleksi 99 poin selama semusim.
Di luar aksi sensasionalnya, Liverpool gagal mematahkan rekor tak terkalahkan Arsenal selama semusim pada edisi kompetisi 2004 silam. Liverpool pada musim 2019-2020 kalah tiga kali.
Sebelumnya mereka juga membuang kesempatan menyamai rekor 18 kemenangan beruntun Manchester City di Premier League . Catatan kemenangan beruntun The Reds terhenti setelah bermain 1-1 kontra Manchester United.
Padahal kesempatan menyamai milestone Manchester City itu cukup terbuka lebar karena performa Manchester United sedang terpuruk. Namun, The Reds tak mampu mengambil peluang dan malah sempat tertinggal pada laga tersebut, sebelum berhasil menyamakan skor di menit-menit akhir.
Rekor 18 kemenangan beruntun Manchester City dicatatkan pada Premier League musim 2017-2019. Tepatnya, tim besutan Pep Guardiola selalu menang antara Agustus hingga Desember 2017.
Setelah kegagalan Liverpool, rekor Manchester City tampaknya akan bertahan cukup lama. Tak mudah bagi tim mana pun menang berurut-turut sepanjang itu.
Fakta ini menegaskan kompetisi Liga Inggris persaingannya amat ketat. Tak mudah bagi sebuah tim mendominasi kompetisi plus memecahkan banyak rekor dalam semusim.
Berikut ini 9 rekor yang tercipta di pentas Premier League yang sampai saat ini masih bertahan seperti dikutip dari Mirror.
Video
Margin Gelar Juara Terkecil
(0 poin, 8 selisih gol antara Manchester United dari from Man City pada 2011-2012)
Drama duo Manchester pada pacuan juara Premier League 2011-2012 tak akan mudah dilupakan. Bahkan, persaingan gelar kemungkinan tak akan pernah seketat itu lagi.
Gol Sergio Aguero pada menit-menit akhir membawa Manchester City unggul selisih gol atas Manchester United pada pacuan juara. Kedua tim sama-sama mengantongi 89 poin, tapi City lebih tajam dalam perolehan gol.
Pacuan juara yang sangat ketat juga pernah terjadi pada era sebelum dan saat Premier League, termasuk City yang unggul satu gol atas Liverpool pada pacuan juara musim lalu.
Rekor tersebut kemungkinan suatu saat nanti bisa terpecahkan, tapi sangat sulit.
Poin Terendah dalam Semusim
(11 poin - Derby County 2007-2008)
Derby County benar-benar tampil buruk pada musim 2007-2008. Mungkin, performa seburuk itu tak akan terulang lagi.
Untuk melihat konteksnya, 11 poin bukan hanya yang terendah dan terburuk di era Premier League. Itu juga poin terendah secara total yang pernah diraih tim di Liga Inggris pada era pemberian tiga poin untuk sebuah kemenangan.
Tim terburuk setelah Derby County adalah Huddersfield pada musim lalu. Namun, saat itu mereka masih bisa mengantongi 16 poin.
Pada musim yang sangat buruk itu, Derby juga sangat buruk dalam urusan mencetak gol, yaitu cuma melesakkan 20 gol dalam 38 laga.
Poin Terendah Menjadi Juara
(75 poin - Manchester United pada 1996-1997)
Pada musim 1996-1997, Manchester United menjuarai Premier League hanya dengan mengoleksi 75 poin. Musim lalu, 97 poin tak cukup bagi Liverpool mengangkat trofi Premier League.
Meningkatnya kekayaan klub-klub Premier League membuat 6 tim terbesar Premier League lebih dominan atas klub-klub lain. Klub-klub besar lebih mudah mendulang poin.
Rata-rata, butuh 86,9 poin untuk menjuarai Premier League. Tapi, dalam tiga musim terakhir tim juara masing-masing mengantongi 98 poin, 100 poin, dan 93 poin.
Jumlah Pertandingan Tak Terkalahkan Beruntun Terbanyak
(49 laga- Arsenal - 7 Mei 2003 hingga 24 Oktober 2004)
Rekor tak terkalahkan Arsenal pada musim 2003-2004 masih menjadi legenda, dan belum ada tanda-tanda bakal patah. Skuat The Gunners pada saat itu dijuluki Invicibles.
Namun, sebenarnya Arsenal tak hanya tak terkalahkan pada musim itu saja. Total, mereka tak tersentuh kekalahan dalam 49 laga beruntun, dimulai pada Mei 2003 dan berakhir pada 24 Oktober tahun berikutnya. Rentetan tak terkalahkan Arsenal saat itu dihentikan Manchester United.
Posisi kedua untuk rekor ini ditempati Chelsea, yang 40 laga beruntun tak kalah di era Jose Mourinho.
Penonton Terendah
(3.039 orang - Wimbledon 1–3 Everton - Selhurst Park, 26 Januari 1993)
Rekor ini kemungkinan tak akan pernah dipecahkan. Bayangkan, hanya 3.039 penonton yang datang ke Selhust Park saat Wimbledon menjamu Everton pada Januari 1993.
Angka penonton itu yang terendah dalam sebuah pertandingan di era Premier League. Melihat makin meroketnya Premier League saat ini, tampaknya akan sulit mendapati sebuah pertandingan hanya mampu menarik penonton yang sangat sedikit seperti itu.
Pemain Tertua
(John Burridge - 43 tahun dan 162 hari bermain untuk Manchester City Vs QPR, 14 Mei 995)
Kiper John Burridge berusia 43 tahun ketika diturunkan untuk Manchester City menghadapi Queens Park Rangers pada akhir musim Premier League 1994-1995.
Pemain seperti Mark Schwartzer, Alec Chamberlain, dan Brad Friedel hampir mendekati pencapaian Burridge, tapi gagal.
Musim ini, pemain tertua yang masih dimainkan adalah Phil Jagielka yang berusia 37 tahun. Rekor Burridge tampaknya akan sulit dipatahkan.
Gol Tercepat
(7,69 detik- Shane Long untuk Southampton Vs Watford , 23 April 2019)
Shane Long mampu membobol jala lawan ketika pertandingan baru berjalan 7,69 detik saat Southampton menghadapi Watford pada akhir musim lalu. Sangat sulit membayangkan gol bisa lahir secepat itu.
Rekor sebelumnya dipegang Ledley King pada 2000, dengan catatan 9,9 detik. Setelah 19 tahun rekor tersebut baru pecah.
Gol Long juga yang tercepat di empat liga terbesar di Eropa, yaitu Premier League, La Liga, Serie A, dan Bundesliga.
Hattrick Tercepat
(2 menit 56 detik - Sadio Mane untuk Southampton vs Aston Villa, 16 Mei 2015)
Sadio Mane membuat Aston Villa tak berkutik pada Mei 2015. Dia hanya butuh kurang dari tiga menit untuk mencetak hattrick bagi Southampton.
Mane memecahkan rekor yang telah bertahan selama 20 tahun. Sebelumnya rekor hattrick tercepat dipegang Robbie Fowler, yaitu 4 menit 33 detik.
Jumlah Musim Terbanyak dalam Mencetak Gol
(21 - Ryan Giggs - 1992-1993 hingga 2012-2113)
Ryan Giggs menikmati karier gemilang sejak masih remaja hingga pensiun dari lapangan hijau pada musim 2012-2013. Dia hanya memperkuat satu klub, Manchester United, dan selalu mencetak gol dalam 21 musim beruntun di Premier League.
Dengan kondisi saat ini dan pemain-pemain mudah berpindah klub, rasanya sulit melihat rekor Gigss bakal dipatahkan.
Sumber: The Mirror