Liga Italia: Gagal Move-on dari Barcelona, Dani Alves Tak Nyaman di Juventus

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 07 Nov 2020, 05:45 WIB
Bek Juventus, Dani Alves mengangkat trofi Liga Italia di Juventus Stadium, Turin, (21/5). Bagi Juveventus, ini merupakan scudetto ke-33 atau yang keenam secara beruntun. (AP Photo/Antonio Calanni)

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Juventus, Dani Alves membuat pertanyaan mengejutkan. Ia menyebut musim yang dihabiskannya di Turin adalah yang terburuk dalam kariernya.

"Semua pemain yang meninggalkan Barcelona menyesalinya, seratus persen. Tapi apakah Anda menerimanya atau Anda menjadi pahit sepanjang hidup Anda," katanya kepada RAC1, dikutip dari Football Italia, Jumat (6/11/2020).

Advertisement

Bek sayap asal Brasil ini bergabung dengan Si Nyonya Tua dari Barcelona dengan bebas agen pada musim panas 2016. Kala itu, Juventus hampir memenangkan treble saat mereka menang di Serie A dan Coppa Italia. Namun, mereka kalah di final Liga Champions dari Real Madrid.

“Tahun yang saya habiskan di Juventus adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya ingin seperti itu di Barcelona dan ternyata tidak. Saya harus menemukan kembali diri saya dan berjuang keras," katanya.

Dani Alves meninggalkan Juventus setelah satu musim lalu bergabung dengan PSG.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gagal Move-on dari Barcelona

4. Dani Alves - Alves merupakan salah satu pemain yang punya koneksi sangat baik dengan Messi. Keduanya bahkan terlihat seperti punya telepati, sehingga sangat apik saat bekerja sama di lapangan. Alves seperti partner Messi di wilayah sayap lapangan.(AFP/Josep Lago)

Ternyata, penyebab Dani Alves tak nyaman di Juventus adalah gagal move on dari Barcelona. Walau sakit hati, Alves tak bisa menyembunyikan cintanya pada Barcelona.

“Saya akan tetap di Barcelona sepanjang hidup saya, tapi itu tidak adil bagi saya karena mereka ingin mengusir saya. Jika mereka memperlakukan saya sebagaimana mestinya, saya akan tetap di Barcelona," katanya.

“Saya menolak banyak uang dari Real Madrid demi Barcelona. Suka atau tidak, Madrid adalah klub yang hebat. Saya tidak ingin dipecat. Saya ingin bisa pergi ketika saya mau, tapi saya tahu mereka mengusir saya keluar dari klub."

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait