Pelatih Persela Berharap Segera Dapat Kepastian Jadwal dan Kick-off Lanjutan Shopee Liga 1

oleh Nandang Permana diperbarui 07 Nov 2020, 12:45 WIB
Nilmaizar, pelatih Persela. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Lamongan - Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar, berharap segera ada kepastian soal lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 yang sudah dijadwalkan pada awal 2021.

Menurut Nil Maizar, jika PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sudah yakin bisa menggelar kompetisi Shopee Liga 1 pada awal 2021, maka secepatnya harus mengirimkan jadwal pertandingan beserta tanggal pasti kickoff kepada klub.

Advertisement

PSSI memang sudah memastikan penundaan Liga 1 2021 dengan mengirimkan surat kepada klub-klub kontestan yang disusul surat dari PT LIB. Namun, dari kedua surat itu tidak tertera tanggal pasti untuk kickoff dan hanya mencantumkan bulan pelaksanaan yakni Februari hingga Juli 2021.

"Jadi kalau saya lihat, pelatih kan perlu kepastian. Kalau memang ditunda menjadi 2021, kami berharap jadwal dan formatnya sudah ada. Masalah kewajiban klub kepada pelatih dan pemain itu pun harus jelas pula," kata Nilmaizar kepada Bola.com, Sabtu (7/11/2020).

"Jadi, pemain dan pelatih tidak bertanya-tanya lagi, klub bingung juga dengan kondisi ini.Saya berharap dengan adanya surat dari liga itu, kompetisi Shopee Liga 1 pada 2021 berjalan dengan sesuai rencana dan jadwal, kick-off  jelas," tambahnya.

Nilmaizar mengaku baru pertama kali merasakan ketidakpastian kompetisi di Indonesia, baik saat masih aktif sebagai pemain hingga sekarang menjadi pelatih kepala.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Butuh Kepastian

Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar, tengah memberikan instruksi kepada kapten Persela, Eky Taufik, dalam sebuah pertandingan Liga 1 2019. (Bola.com/Aditya Wany)

PSSI harus menunda kickoff lanjutan Liga 1 hingga dua kali setelah penghentian pertama di pertengahan Maret lalu saat kompetisi baru berjalan tiga pekan.

PSSI gagal melanjutkan kompetisi karena tidak mendapatkan izin penyelengaraan dari Polri. Alasannya, Polri menilai penyebaran virus corona masih masif di beberapa daerah di Indonesia. Selain itu akan ada agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember.

"Sepak bola ini dimana mana ada kepastian. Di Indonesia, baru pada 2020 ini saya melihat tidak ada kepastian. Setelah tiga pertandingan awal, kemudian ada pendemi, nah disitu sedikit ada masalah. Dan ini yang pertama, kalau kompetisi dulu kan tidak ada dibubarkan, dilanjutkan dan diganti yang baru," ungkapnya.

"Semoga Liga tetap berjalan, yang penting protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, dan izin dari pihak Polri sudah didapatkan. Jadi liga berjalan dengan sesuai dengan harapan insan sepak bola nasional," ujar Nilmaizar.