Bidik Prestasi di Olimpiade Tokyo, Agung Firman Ingin Optimalkan Bulutangkis

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 07 Nov 2020, 13:45 WIB
Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PBSI, Agung Firman, bertekad mempertahankan tradisi perolehan medali emas bulutangkis di Olimpiade. Demi mewujudkan ambisi tersebut, Agung Firman ingin mengoptimalkan pelatnas.

Agung Firman terpilih sebagai Ketua Umum PBSI periode 2020-2024 pada Jumat (7/11/2020). Agung Firman langsung akan dihadapkan pada tugas berat yang menanti pada 2021, satu di antaranya adalah Olimpiade Tokyo.

Advertisement

"Untuk yang paling dekat adalah Olimpiade dan sudah barang tentu kami berharap betul-betul terselenggara. Seiring dengan itu, tentunya penanganan COVID-19 pasti berjalan dengan baik pada saat itu sebagai syarat pelaksanaan Olimpiade," kata Agung Firman.

"Maka yang kami lakukan ialah mengoptimalkan pelatas yang ada sekarang. Rankingnya sudah ada, tinggal kami review. Akan tetapi, pada prinsipnya yang kami lakukan adalah organisasi terhadap kegiatan pelatnas yang sekarang sudah berjalan dengan baik," tegas Agung Firman.

Rencananya, Olimpiade Tokyo bakal bergulir pada 23 Juli - 8 Agustus 2021. Ini akan menjadi ajang pembuktikan raihan bulutangkis di bawah kepemimpinan Agung Firman.

Bulutangkis Indonesia menjadi juara bertahan di sektor ganda campuran pada Olimpiade. Ketika itu, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas pada Olimpiade Rio edisi 2016 lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Piala Thomas dan Piala Uber

Ketua Umum PBSI 2020-2024, Agung Firman Sampurna. (PBSI)

Tak hanya Olimpiade, Agung Firman juga bertekad untuk membawa Indonesia kembali meraih supresmasi bulutangkis dengan menjuarai Piala Thomas dan Piala Uber secara bersamaan. Maklum, Indonesia sudah lama tidak mampu mengawinkan kedua gelar tersebut.

"Kami punya ambisi besar di PBSI. Kami di sini meliputi pengurus kota, provinsi, klub, pemain, pelatih dan yang lainnya. Kami di PBSI ingin Indonesia mendapatkan supremasi di dalam olahraga bulutangkis," kata Agung Firman dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (6/11/2020).

"Kami ingin prestasi puncak yang sempat dimiliki pada 1994 dan 1996 kembali diraih. Mudah-mudahan kalau kita semua bekerja keras itu semua bisa kembali diraih," tegas Agung Firman.

Indonesia pernah mengawinkan gelar Piala Thomas dan Piala Uber pada dua edisi yakni 1994 dan 1996. Setelah itu, momen yang diklaim sebagai supremasi bulutangkis Indonesia tersebut belum terulang lagi.

Indonesia terakhir kali menjuarai Piala Thomas 2002. Adapun setelah 1996, Indonesia belum lagi mampu menjuarai Piala Uber.