Demi Gelar Juara Dunia, Fabio Quartararo Janji Nekat di Balapan MotoGP Eropa

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Nov 2020, 09:00 WIB
Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, berbincang dengan teknisinya usai latihan bebas MotoGP Catalunya di Circuit de Barcelona-Catalunya, Jumat (25/9/2020). Pembalab Yamaha, Morbidelli, finish pertama dengan catatan waktu satu menit 39,789 detik. (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Valencia - Pembalap Petronas SRT, Fabio Quartararo, mengatakan akan berjudi mengambil risiko besar demi meraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Ia berjanji tampil nekat pada balapan MotoGP Eropa, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2020). 

Fabio Quartararo tidak punya pilihan lain karena gagal mengamankan posisi start yang nyaman pada kualifikasi MotoGP Eropa, Sabtu (7/11/2020). Pembalap asal Prancis itu hanya start dari posisi ke-11. 

Advertisement

Posisi start itu tidak ideal untuk membantu ambisinya merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini, ia masih menempati peringkat kedua klasemen pembalap, terpaut 14 angka dari sang pemuncak, Joan Mir. 

Padahal Joan Mir menempati posisi start yang lebih baik untuk balapan MotoGP Eropa. Pembalap Suzuki itu akan memulai balapan dari posisi kelima. 

"Saya tidak akan rugi apa pun. Tujuan saya adalah jadi juara dunia. Jika saya tidak mengambil risiko besar pada hari Minggu, maka semuanya selesai," kata Quartararo, seperti dilansir Speedweek

"Saya akan membalap dengan sangat agresif. Jika saya terjatuh, maka itu untuk alasan yang bagus. Saya perlu lap pertama yang sangat bagus," imbuh Fabio Quartararo

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Merasa Tampil Buruk

Fabio Quartararo. (JAVIER SORIANO / AFP)

Balapan MotoGP Eropa 2020 diprediksi akan berlangsung dalam cuaca cerah. Prakiraan cuaca menunjukkan suhu akan berkisar 20 derajat Celcius. 

Quartararo berharap cuaca yang cerah akan membantunya tampil lebih baik. Dia merasa tampil sangat buruk di Sirkuit Ricardo Tormo dalam kondisi hujan. 

"Rasanya sangat buruk, saya sampai tak punya feeling di motor. Pada dua lap pertama dengan ban basah, saya tak terlalu buruk dibandingkan yang lain. Namun, setelah itu pembalap lain lebih cepat dan saya stagnan," keluh Quartararo. 

"Sangat sulit memahami mengapa kami begitu lamban. Kami sangat kecewa, karena pada tahun lalu feeling di motor sangat luar biasa di sini. Saya sudah mencoba semuanya, seperti mengerem dengan cara berbeda. Saya bukan pembalap yang bagus di lintasan basah, tapi tak seburuk yang terjadi saat ini," sambung Quartararo. 

Sumber: Speedweek 

Berita Terkait