5 Pesepak Bola Indonesia yang Mewujudkan Mimpi Bermain Bersama Idola

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Nov 2020, 08:15 WIB
Todd Rivaldo Ferre, Ardi Idrus dan Andritany Ardhiyasa. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Semua pesepak bola muda pasti memiliki idola yang menjadi panutannya dalam bermain. Tidak terkecuali para pesepak bola muda di Indonesia. Bahkan tidak sedikit pesepak bola di Indonesia yang sempat merasakan pengalaman bermain dan berlatih bersama idolanya di klub yang sama.

Melihat kompetisi sepak bola Indonesia pada saat ini, ada sejumlah pemain senior yang masih aktif bermain meski sudah berusia senja. Sebut saja Ismed Sofyan di Persija Jakarta, Boaz Solossa di Persipura Jayapura, dan Supardi Nasir di Persib Bandung.

Advertisement

Ketika mereka berkompetisi dalam usia emas sekitar 10 sampai 15 tahun lalu, tidak sedikit yang mengidolakan mereka. Banyak anak-anak di negeri ini ingin bisa bermain seperti mereka di lapangan sepak bola.

Kini ketika usia mereka sudah cukup senja sebagai seorang pesepak bola, anak-anak yang mengidolakan mereka pun sudah memasuki usia awal sebagai pesepak bola profesional.

Ternyata tidak sedikit pesepak bola muda yang akhirnya bisa mewujudkan mimpi mengikuti idolanya itu, bahkan bermain bersama dalam satu tim yang sama.

Siapa saja mereka? Berikut lima pesepak bola Indonesia yang masih sempat merasakan pengalaman bermain bersama dengan idolanya di klub yang sama.

Video

2 dari 6 halaman

Todd Rivaldo Ferre - Boaz Solossa

Gelandang Persipura Jayapura, Todd Rivaldo, mengontrol bola saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (18/11). Bhayangkara menang 2-0 atas Persipura. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Todd Rivaldo Ferre merupakan pemain muda yang memperkuat Persipura ketika menjuarai Liga 1 U-19 2017. Pemain bertubuh mungil itu pun kemudian mendapatkan kesempatan untuk berseragam Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia U-22.

Kini Todd Rivaldo Ferre merupakan seorang gelandang serang yang juga menjadi andalan Mutiara Hitam dalam dua musim terakhir. Pemain yang nama tengahnya diambil dari pemain sepak bola ternama asal Brasil itu merupakan pemain yang mengidolakan Boaz Solossa, pemain senior di Persipura.

Ekspresi pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa usai timnya kalah dari PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi (4/11/2017). PS TNI menang 2-1. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Begitu mengidolakan Boaz Solossa yang begitu setia bersama Persipura, Todd Rivaldo Ferre pun berharap bisa memperkuat Persipura selamanya. Menurutnya, tim yang bermarkas di Stadion Cendrawasih itu merupakan rumah baginya.

"Meski ada banyak tawaran menggiurkan dari klub lain, tapi menurut saya Persipura adalah rumah bagi saya," ujar Todd Rivaldo Ferre.

"Persipura sudah menjadi bagian dari hidup saya. Sangat nyaman bermain di sini," lanjutnya.

Pemain yang pernah mencetak hattrick ke gawang Qatar U-19 itu di Piala AFC U-19 2018 tersebut juga ingin mengikuti jejak Boaz Solossa yang berhasil membawa Mutiara Hitam menjadi juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Membawa prestasi tertinggi bagi Persipura adalah mimpi yang belum terwujud," ujarnya.

3 dari 6 halaman

Ardi Idrus - Supardi Nasir

Bek Persib Bandung, Ardi Idrus. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bek sayap Persib Bandung, Ardi Idrus, adalah pemain lain yang juga bisa mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama idolanya. Sudah begitu gembira bisa bermain untuk klub sebesar Maung Bandung, kehadiran Supardi Nasir sebagai kapten di tim itu membuat Ardi makin senang.

Ardi Idrus menjadikan Supardi Nasir sebagai idola setelah menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia pada 2007. Menjadi satu di antara beberapa bek terbaik yang dimiliki Indonesia pada saat itu, Supardi memiliki nilai plus di mata Ardi Idrus.

Bek Persib Bandung, Supardi Nasir, saat pertandingan melawan Arema FC pada laga persahabatan di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (18/3/2018). Persib menang 2-1 atas Arema. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ardi Idrus menilai seniornya itu merupakan sosok yang benar-benar disiplin, lugas dalam permainan baik dalam bertahan maupun ketika membantu penyerangan. Segudang prestasi dan pengalaman membuat Supardi makin terlihat luar biasa bagi Ardi Idrus.

"Secara fisik Bang Pardi layak dicontoh. Ia memiliki stamina bagus sampai saat ini. Sejak masih hanya main-main sepak bola, saya melihat permainan Timnas Indonesia dan menyukai permainannya (Supardi). Sampai sekarang masih tidak percaya bisa satu tim dan bermain bareng Bang Pardi," ujar Ardi Idrus dalam laman resmi Persib Bandung pada 2018 lalu.

4 dari 6 halaman

Andritany Ardhiyasa - Hendro Kartiko

Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, merayakan gol yang dicetak oleh Marko Simic ke gawang Arema FC pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Babak pertama berakhir imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Andritany Ardhiyasa merupakan kiper yang kini menjadi andalan Persija Jakarta dan Timnas Indonesia. Keberhasilannya menjadi andalan di bawah mistar gawang Macan Kemayoran maupun Tim Garuda tidak lepas dari bagaimana dirinya mengidolakan Hendro Kartiko, satu di antara beberapa kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.

Bahkan Andritany Ardhiyasa mengakui bahwa gaya permainannya di bawah mistar gawang terinspirasi dari sosok Hendro Kartiko yang menjadi kiper dalam tim bintang Asia 2000 yang didaulat oleh AFC.

Eko Purjianto menghadang Lee Cong Vinh di depan Hendro Kartiko saat melawan Vietnam di penyisihan grup Piala AFF 2004. (AFP/Hoang Dinh Nam)

Hendro Kartiko terbilang pernah memperkuat sejumlah klub besar di Indonesia, satu di antaranya Persija Jakarta. Ia memperkuat Macan Kemayoran pada musim 2005/2006, 2008/2009, dan 2010/2011.

Andritany baru bergabung bersama Persija Jakarta pada 2010. Kiper yang identik dengan nomor punggung 26 itu pun pernah menjadi rekan satu tim pada musim pertama Andritany memperkuat Macan Kemayoran.

Satu musim belajar langsung dari Hendro Kartiko di Persija Jakarta, terbukti kini Andritany Ardhiyasa bisa mengikuti jejak sang idola. Andritany kini sudah menjadi andalan baik di Persija maupun di Timnas Indonesia.

5 dari 6 halaman

Irfan Jauhari - Stefano Lilipaly

Bali United mengikat Irfan Jauhari dengan kontrak berdurasi tiga tahun untuk memperkuat Bali United senior. (dok. Bali United)

Pemain muda Bali United dan Timnas Indonesia U-19 ini punya cerita menarik ketika pertama kali bergabung bersama tim senior Serdadu Tridatu. Ia merasa senang karena bisa bermain bersama idolanya, Stefano Lilipaly.

Pemain muda yang kini sudah menjadi andalan Shin Tae-yong di lini depan Tim Garuda Muda saat melakukan rangkaian uji coba saat pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia itu sudah cukup lama mengidolakan Lilipaly.

2. Stefano Lilipaly (Bali United) - Pemain naturalisasi kelahiran Belanda ini merupakan pemain yang bisa menjadi motor serangan Bali United. Lilipaly itu dikenal dengan tusukan-tusukan mematikan dan assist yang selama ini menjadi ciri khasnya. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bahkan ketika bisa bergabung bersama tim senior Bali United dan berlatih bersama idolanya, Irfan Jauhari makin termotivasi untuk bisa memperlihatkan kualitasnya dan mengasah kemampuannya agar bisa menjadi pemain yang jauh lebih baik.

"Rasanya sangat bangga bisa menjadi pemain tim senior Bali United. Apalagi ada Lilipaly yang menjadi pemain bintang tim kami. Saya tentu akan semangat terus untuk belajar dan mengembangkan karier agar kemampuan saya makin meningkat," ujarnya seperti dilansir dari situs resmi Bali United.

6 dari 6 halaman

Fadilah Nur Rahman - Fachruddin Aryanto

Bek Timnas Indonesia U-16, Fadilah Nur Rahman, saat tampil melawan Kabomania U-17 pada laga uji coba di Stadion Atang Sutresna, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017). Timnas U-16 menang 6-1 atas Kabomania U-17. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pemain muda yang baru direkrut oleh Madura United pada awal musim kompetisi 2020 ini menjadi satu di antara beberapa pemain yang akhirnya bisa bermain bersama idolanya. Pemain Timnas Indonesia U-19 itu mengidolakan Fachruddin Aryanto.

Memiliki posisi bermain yang sama persis sebagai bek tengah, Fadilah Nur Rahman merasa sangat senang karena pada awal karier profesionalnya bisa langsung belajar langsung dari sang idola, terutama saat berlatih.

Bek Madura United, Fachrudin Aryanto, saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis, (07/6/2018). Bhayangkara FC menang 1-0 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Fadilah Nur Rahman yang sudah memiliki kesempatan untuk bergabung bersama Timnas Indonesia kategori umur mengaku sudah cukup lama mengidolakan Fachruddin Aryanto, terutama ketika sang idola bermain di Timnas Indonesia.

Berita Terkait