Liga 2 2020: PSMS Meliburkan Pemain Hingga Desember dan Tetap Bayar Gaji

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Nov 2020, 10:30 WIB
Gelandang PSMS Medan, Legimin Raharjo, mengontrol bola saat melawan Sriwijaya FC pada perebutan tempat ketiga Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). PSMS kalah 0-4 dari Sriwijaya FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Medan - PSMS Medan akhirnya memutuskan untuk meliburkan pemain dan seluruh kegiatan tim hingga Desember 2020. Langkah tersebut diambil seiring keputusan penundaan Liga 2 2020 hingga awal tahun depan.

"Menurut surat resmi dari PSSI, liga akan bergulir pada Februari tahun depan. Atas dasar itulah maka kami meliburkan pemain," kata Sekretaris Umum (Sekum) PSMS Medan, Julius Raja.

Advertisement

Meskipun memutuskan meliburkan pemain, PSMS tak akan lari dari tanggung jawab soal membayar gaji pemain. Namun, PSMS masih menunggu formula soal besaran gaji yang sedang dirancang oleh PSSI dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

"Untuk bulan Desember, kami belum tahu apakah besaran gaji masih 40 persen atau sudah menjadi 25 persen. Mengingat para pemain sekarang tidak latihan dan melakukan latihan mandiri," tambah manajer PSMS, Mulyadi Simatupang.

"Kami mendengar PSSI dan APPI akan bertemu. Apa hasilnya akan kami sampaikan ke pemain dan dibahas bersama apa yang terbaik untuk dilakukan," tegas Mulyadi.

PSMS menjadi klub yang paling antusias melanjutkan Liga 2 2020. Hal itu dibuktikan dengan mendatangkan beberapa pemain bintang untuk memperkuat tim.

Bahkan, PSMS Medan merekrut Gomes de Oliveira sebagai pelatih anyar. Semua strategi itu dilakukan demi ambisi kembali ke Liga 1 pada musim depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Merugi Rp7,5 Miliar

Gelandang PSMS Medan, Rachmad Hidayat, menggiring bola saat melawan PS Tira pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (5/12). PSMS kalah 2-4 dari PS Tira. (Bola.com/Yoppy Renato)

PSMS Medan mencatatkan kerugian sampai Rp7,5 miliar akibat kelanjutan kompetisi Liga 2 2020 yang tak pasti. Sekretaris Umum (Sekum) PSMS, Julius Raja, juga menyebut pihaknya berpotensi ditinggalkan sponsor.

"Selama nasib kompetisi yang menggantung ini kami rugi Rp7,5 miliar. Namun, masih menerima Rp300 juta dari dana subsidi," kata Julius Raja.

"Sekarang, sponsor sudah tidak mau memberi lagi karena liganya tidak tahu kapan berjalan. Makanya kami usulkan untuk otomatis memperpanjang kontrak sampai Liga 2 berakhir. Mau itu Maret, April, atau terserah kapan liga selesai, akan tetapi dituntaskan," tegas Julius Raja.

PSMS Medan dan klub Indonesia lainnya harus memutar otak untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian. Saat ini, PSSI belum juga memutuskan batasan gaji pemain selama jeda Liga 2.