PSIS Turut Merasa Kehilangan Daryono: Kiper dan Putra Daerah Terbaik Semarang

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 10 Nov 2020, 10:33 WIB
Kiper Persija Jakarta, Daryono. (Dok. Media Persija)

Bola.com, Semarang - Sepak bola Indonesia berduka setelah kiper Badak Lampung FC, Daryono, tutup usia pada Senin (9/11/2020) pagi karena sakit. Kiper asal Semarang itu sudah sakit demam berdarah dalam satu bulan terakhir dan akhirnya menghembuskan napas terakhir pada usia 26 tahun di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta.

Daryono dikabarkan mendapatkan perawatan cukup intensif setelah mengalami demam berdarah saat masih berada di Lampung sekitar satu bulan lalu. Atas permintaan keluarga, Daryono dirujuk ke RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta. Namun, akhirnya kiper kelahiran Semarang itu tutup usia.

Advertisement

Daryono dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jakarta, Senin siang. Mantan kiper Persija Jakarta yang juga berstatus anggota TNI tersebut meninggalkan seorang istri dan satu anak yang baru berusia satu bulan.

Perwakilan tim Mahesa Jenar, yakni General Manager PSIS Semarang, Wahyu Winarto, turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian sang pemain. Daryono tercatat pernah menjadi bagian tim muda PSIS, yakni di ajang Piala Soeratin 2010.

"Manajemen PSIS merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Daryono. Beliau adalah aset Kota Semarang, terutama di bidang olahraga sepak bola," kata Wahyu Winarto, Senin petang.

Video

2 dari 2 halaman

Putra Kebanggaan Semarang

Pemain Persija Jakarta, Daryono (tengah) menjatuhkan rekannya saat sesi latihan jelang Piala AFC 2018 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta (27/2/2018). Persija melawan Tampines Rovers pada 28 Februari 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Meski saat masa remaja pernah menjadi bagian dari tim junior PSIS, Daryono belum sempat bermain untuk tim senior. Bakatnya lebih dulu diasah oleh Persija Jakarta dan juga Badak Lampung FC.

Bagi Wahyu Winarto, Daryono merupakan satu di antara putra terbaik Semarang, khusunya sebagai pemain di posisi penjaga gawang. Bakat dan potensinya terus dipantau PSIS, meski takdir sudah berkata lain.

"Beliau satu di antara kiper terbaik yang dimiliki Kota semarang, walaupun belum pernah membela PSIS Semarang," tutur pria yang akrab disapa Liluk itu.