Bola.com, Valencia - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir selangkah lagi menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Berkat kemenangan pada balapan MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (08/11/2020) lalu, kini ia sedang memimpin klasemen dengan keunggulan 37 poin dari Fabio Quartararo dan Alex Rins.
Konsistensi jadi kunci kesuksesan Joan Mir pada musim ini dan kemenangan pertama pada MotoGP Eropa, semakin melengkapi rekam jejak pembalap juara dunia Moto3 2017 itu.
Kini ketika titel juara dunia MotoGP pertama semakin dekat, apakah Joan Mir merasakan tekanan? "Saya pikir kami menunjukkan bahwa tekanan bukanlah masalah besar bagi kami," jawab pembalap berusia 23 tahun itu.
"Tekanan sebenarnya ada pada orang-orang yang tidak dapat membayar kontrakan karena kondisi ini, virus corona dan akibat semua ini mereka tidak dapat membawa pulang makanan."
"Yang pasti ketika saya mendengar pertanyaan tentang tekanan, saya memikirkannya dan berkata, 'Saya tidak memiliki tekanan. Ini adalah pekerjaan saya.'," lanjutnya.
Sasikan Video Pilihan Kami:
Layak Dapat Pujian
Sikap Joan Mir yang masih memerhatikan orang-orang di luar MotoGP layak mendapat pujian. Apalagi dirinya juga memastikan belum menjadi pribadi yang berubah meski kini diambang titel juara dunia MotoGP 2020.
"Saya pikir setelah memenangkan perlombaan, saya mungkin akan menjadi orang yang berbeda," ujar pembalap kelahiran Palma, Spanyol itu.
"Saya senang seperti yang bisa Anda bayangkan. Tapi sepertinya saya masih orang yang sama," lanjutnya.
Titel juara dunia MotoGP 2020 akan menjadi milik Joan Mir jika setelah MotoGP Valencia, akhir pekan ini, ia punya selisih 26 poin dari rival terdekat. Jika antara Alex Rins dan Fabio Quartararo bisa menang, Joan Mir hanya butuh finis ketiga.
Sumber: Crash.net