Bola.com, Jakarta - Fakta baru terungkap dalam penelitian terkait penyintas COVID-19. Penelitian yang dilakukan Universitas Oxford dan NIHR Oxford Health Biomedical Research Cente menemukan fakta penyintas COVID-19 berpeluang mengalami masalah kesehatan mental.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 70 juta data kesehatan dari masyarakat Amerika Serikat. Sebanyak 20 persen dari mereka yang terinfeksi COVID-19 didiagnosis memiliki gangguan kejiwaan dalam waktu 90 hari.
Gangguan kejiwaan yang dialami penyintas COVID-19 adalah kecemasan, depresi, dan insomnia. Para peneliti juga menemukan adanya risiko demensia yang jauh lebih tinggi.
"Orang-orang cemas penyintas COVID-19 akan berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan mental. Penelitian kami memang menunjukkan hal itu," kata Profesor Psikiatri Universitas Oxford Inggris, Paul Harrison, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/11/2020).
Harrison meminta dokter dan ilmuwan di seluruh dunia untuk segera menyelidiki penyebab dan mengidentifikasi cara perawatan baru untuk mencegah gangguan mental akibat COVID-19.
Sementara itu, Konsultan Psikiater University Colleger London, Michael Bloomfield, menyebut gangguan mental itu terjadi karena COVID-19 dapat memengaruhi otak dan pikiran.
"Kemungkinan ini disebabkan oleh gabungan stres psikologis yang terkait dengan pandemi. Kemudian efek fisik dari COVID-19," tegas Michael Bloomfield.